"Hei... Braslen upacara nya akan segera dilaksanakan lho.... Apakah kamu sudah siap?"
"Yah aku sudah siap ma..."
Setelah itu upacara pun dimulai.
"Baiklah para hadirin yang terhormat sesaat lagi kita akan melakukan upacara penaikan tahta"
"Baiklah apakah yang mulia sudah siap?"
"Ya aku sudah siap"
"Baiklah jika begitu, dengan pedang turun temurun dari kaisar sebelum sebelumnya dengan ini saya menyatakan anda yang mulia Braslen menjadi kaisar kekaisaran Cavoresia"
Setelah pengangkatan Pangeran Braslen menjadi kaisar kekaisaran Cavoresia dia pun langsung menemui rakyat yang telah menunggu di luar istana.
"Baiklah sekarang aku telah menjadi kaisar, tugas yang akan aku terima akan besar. Aku harus bersungguh sungguh dalam menjalani tugas ku sebagai kaisar, aku juga harus memperhatikan tentang kondisi rakyat ku"
Setelah menemui rakyat Braslen pun pergi ke ruang kerja kaisar.
"Baiklah sebelum itu aku akan memperkenalkan diriku. Aku adalah Braslen aku baru saja di Lantik menjadi kaisar di kekaisaran Cavoresia. Kini kekaisaran masih dalam kondisi yang stabil jadi aku hanya perlu untuk menjaga kestabilan di dalam kekaisaran"
"Selamat atas kenaikan anda yang mulia Braslen"
"Ah.... Hahaha terima kasih ya Goru"
"Ya sama sama yang mulia... Mulai sekarang saya yang akan menjadi wakil anda menggantikan wakil kaisar sebelumnya. Mohon kerja samanya Yang mulia Braslen"
"Ya... Mohon kerja samanya juga Goru"
"Yah sama sama... Baiklah kegiatan hari ini adalah mengunjungi kota pelabuhan yang berada di Utara kekaisaran"
"Ah baiklah, jadi kapan kita akan berangkat?"
"Sebentar lagi jemputan kita akan segera sampai... Yang mulia"
"Ah baiklah..."
Setelah menunggu beberapa menit jemputan mereka pun tiba. Dan mereka pun langsung menuju ke kota pelabuhan yang berada di Utara kekaisaran. Tempat dimana angkatan laut kekaisaran berkumpul.
"Jadi kapan kita akan sampai?"
"Ah, sekitar 15 menit kita akan segera sampai yang mulia"
"Baiklah"
Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit lamanya mereka pun sampai di kota Outon (kota pelabuhan di Utara kekaisaran). Sesampainya di kota Outon mereka pun di sambut dengan prajurit angkatan laut di sepanjang jalan. Setelah berjalan di kota mereka pun sampai di pelabuhan tempat pangkalan utama angkatan laut kerajaan.
"Selamat datang di pangkalan utama angkatan laut kekaisaran Cavoresia yang mulia kaisar. Dan selamat atas kenaikan anda sebagai kaisar baru yang mulia"
"Yah sama sama"
"Baiklah jika begitu langsung saja kita pergi ke ruang rapat, Kaisar"
"Ah baiklah"
Setelah itu Jendral mengantar Kaisar ke ruang rapat. Setelah sampai di ruang rapat sudah ada kapten tinggi dari angkatan laut kekaisaran.
"Selamat pagi Kaisar!!"
"Selamat pagi semua"
"Haaa!!!"
Setelah mendapat sambutan dari para Kapten Rapat pun akan di mulai.
"Baiklah jadi ada kabar apa hari ini?"
"Baik, kemarin di katakan bahwa kerajaan Kotyu sedang berpatroli di dekat laut yang di kuasai kekaisaran. Kami telah bertanya kepada angkatan laut sana, mereka bilang jika mereka ingin melakukan latihan. Tapi latihan mereka terlihat aneh, di karenakan mereka membawa hampir semua armada mereka."
"Hmm, apakah anda telah menanyakan hal lain kepada angkatan laut kerajaan Kotyu mengenai hal tersebut?"
"Ya... Kami telah menanyakannya tetapi jawaban mereka masih tetap sama"
"Hmm..."
Setelah itu salah satu kapten memotong pembicaraan antara kaisar dan Jendral "Maaf memotong pembicaraan yang mulia... 2 hari yang lalu saya telah bertanya kepada kapten angkatan darat kekaisaran. Di katakan bahwa armada tempur darat dari 2 kerajaan juga sedang latihan di dekat perbatasan kekaisaran. 2 kerajaan tersebut adalah kerajaan Chorut dan kerajaan Gatria"
"Hmm... Sangat aneh sekali apakah kerajaan Birots juga melakukan Hal yang sama seperti 2 kerajaan tadi?"
"Maaf... Tentang itu saya tidak mengetahui"
"Baiklah..."
Jendral pun memberikan saran "yang mulia apakah anda tidak mau menggerakkan pasukan untuk menjaga perbatasan? Di takutkan jika 3 kerajaan tersebut akan melakukan hal yang aneh di perbatasan. Menurut saya lebih baik kita menggerakkan pasukan untuk menjaga perbatasan."
"Hmm..."
"Yang di katakan Jendral itu betul yang mulia... Kita harus menggerakkan pasukan kita ke perbatasan agar hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi."
"Ya itu betul yang mulia... Apalagi saat ini hubungan kita dengan kerajaan tetangga sedang tidak baik saja"
"Yang dikatakan mereka benar yang mulia... Ditakutkan kerajaan lain akan menyerang kita secara diam diam... Jika kita tidak bergerak kita tidak akan bisa mencegah mereka"
"Baik lah semua cukup..." Kata Jendral menghentikan opini para kapten
"Baik yang mulia anda bisa bicara"
"Baiklah, jika begitu kirim kan pasukan pengawas di perbatasan laut"
"Baiklah yang mulia, saya akan menyuruh pasukan untuk langsung ke lokasi"
"Jadi Yang Mulia gimana masalah di daratan?"
"Yah... Saya akan membicarakan ini dengan Jendral Angkatan Darat terlebih dahulu"
"Baik lah yang mulia"
"Baiklah yang mulia itu saja yang ingin kami bicarakan dengan yang mulia"
"Baiklah jika begitu, saya akan pergi dari sini"
"Baiklah yang mulia"
Setelah itu Braslen pun pulang ke ibukota. Dan Jendral pun memerintahkan 2 kapal perang angkatan laut untuk pergi menjaga perbatasan laut.
Di tengah perjalanan Braslen membahas tentang yang baru saja di bicarakan dengan Jendral kapten besar angkatan laut dengan Goru.
"Hmm... Goru apakah kamu memiliki solusi tentang masalah tadi?"
"Yah ada yang mulia... Menurut saya ada baiknya kita membahas masalah tersebut secara langsung dengan Angkatan darat dan Angkata laut kekaisaran."
"Hmm... Saya juga ingin begitu sih... Apakah kamu bisa menyampaikan kepada Jendral Angkatan laut dan Jendral Angkatan darat kekaisaran untuk pergi ke istana agar membahas masalah tersebut?"
"Baik dengan senang hati Yang Mulia setelah sampai di istana saya akan memerintahkan beberapa orang untuk pergi ke markas Angkatan darat dan Angkatan laut untuk mengundang kedua Jendral besar"
"Yah baiklah terima kasih Goru"