Chereads / Kerajaan BaruKu / Chapter 2 - Pembahasan Masalah

Chapter 2 - Pembahasan Masalah

Setelah kemarin Goru memerintahkan orang untuk meminta Jendral besar angkatan laut dan angkatan darat untuk pergi ke istana, keesokan harinya Jendral kedua angkatan telah berada di istana. Dan Braslen beserta kedua Jendral dari kedua Matra pun membahas soal masalah tentang perbatasan.

"Selamat datang para Jendral. Terima kasih sudah memenuhi panggilan saya, Hal yang ingin di bahas adalah masalah mengenai perbatasan. Yang dimana saya telah mendengar hal tersebut dari Jendral angkatan laut sewaktu saya datang ke markas angkatan laut kemarin"

"Baiklah yang mulia Kaisar" jawab Kedua Jendral

"Baiklah mari kita mulai saja"

"Baik"

"Ok yang pertama... Saya ingin bertanya kepada angkatan laut... Apakah angkatan laut telah mengerahkan kapal dan pasukan ke perbatasan untuk memantau pergerakan dari kerajaan Kotyu?"

"Baiklah yang mulia... Kami angkatan laut telah mengerah 2 kapal perang kami untuk pergi ke perbatasan untuk memantau pergerakan dari kerajaan Kotyu..."

"Baiklah jika begitu"

"Maaf Yang Mulia tetapi kami Angkatan darat masih belum mengirimkan pasukan untuk memantau situasi di perbatasan"

"Yah tidak masalah, baiklah jika begitu.."

"Tetapi kami akan mengerahkan pasukan kami setelah mendapatkan Izin dari Yang Mulia"

"Baik jika begitu saya izinkan angkatan darat mengirimkan pasukan untuk menjaga perbatasan"

"Baik"

Setelah mendapatkan Izin dari Braslen, Jendral Angkatan Darat pun memerintahkan salah satu kapten untuk mengirimkan pasukan ke perbatasan.

"Baiklah, sekarang saya ingin bertanya suatu hal"

"Baik silahkan Yang Mulia"

"Apakah kalian merasakan jika kerajaan lain ingin menyerang kekaisaran kita?"

Jendral angkatan laut pun menjawab "yah kami angkatan Laut juga berpikiran yang sama seperti yang mulia... Kami berpikir jika kerajaan lain ingin menyerang kekaisaran, karena hubungan kekaisaran dengan kerajaan lain yang tidak begitu harmonis yang membuat kami angkatan laut percaya jika kerajaan lain ingin menyerang kami sewaktu waktu..." Disusul dengan Jawaban dari Jendral angkatan darat "kami angkatan darat masih belum berpikiran ke arah situ... Tetapi yang di katan Jendral angkatan laut ada benarnya dengan memburuk nya hubungan antara kekaisaran dan kerajaan... Ditambah dengan perang lama antara kekaisaran dengan kerajaan yang membuat kerajaan lain memiliki dendam terhadap kekaisaran"

"Hmm... Yah kalian benar saya juga berpikir seperti itu... Yang penting militer bersiap siaplah akan serangan kejutan dari kerajaan lain... Dan militer harus terus memantau pergerakan dari kerajaan lain..."

"Baik!!!" Jawab kedua Jendral

"Baiklah jika begitu, sekian rapat untuk hari ini. Kalian bisa kembali ke tempat kalian masing masing"

"Baik, terima kasih!!"

Setelah melakukan pertemuan dengan Jendral dari kedua Matra, Braslen pun kembali ke ruang kerjanya untuk membahas masalah yang kemungkinan akan terjadi.

"Baiklah Goru, apakah kau sadar apa yang kupikirkan?"

"Hmm... Maaf saya tidak menyadarinya"

"Baiklah... Aku memikirkan tentang hal yang mungkin saja terjadi di masa depan nanti. Aku berpikir jika kerajaan lain sudah mulai bergerak untuk berperang dengan kekaisaran. Mereka seakan akan ingin merebut kembali wilayah mereka yang dulu kekaisaran ambil"

"Yah saya juga berpikir begitu juga Yang Mulia, namun jika itu benar kita harus siap sedia akan bahaya yang akan mengancam para penduduk di wilayah tersebut"

"Yah benar sekali Goru, aku juga berpikiran tentang keselamatan para penduduk"

"Apakah kita ungsikan saja para penduduk ke wilayah lainnya yang lebih aman?"

"Hmm... Untuk sekarang tidak dulu, karena kita masih belum tau apakah benar hal tersebut akan terjadi atau tidak"

"Yah... Aku berharap tidak akan,"

"Hmm... Apakah kita perlu menaikan belanja tahunan untuk militer?"

"Hmm.... Hal tersebut mungkin saja bisa dilakukan tapi apakah Yang Mulia mengerti tentang hal buruk yang akan terjadi jika belanja tahunan militer ditingkatkan?"

"Yah jika itu aku juga mengerti... Apakah kamu tahu ada berapa banyak kapal perang kita"

"Yang saya tau saat ini kita memiliki sebanyak 100 unit kapal perang siap pakai dan sebanyak 100 unit kapal dalam tahap pembangunan"

"Hmm... Apakah itu cukup?"

"Yah dengan luas lautan kekaisaran yang luas... Tentu jawabannya jumlah tersebut tidak cukup... Setidaknya kita harus memiliki sebanyaknya 250 kapal perang siap pakai."

"Hmm.... Dan apakah kamu tau ada berapa banyak pasukan kekaisaran?"

"Dikatakan jika pasukan siap perang kekaisaran ada sebanyak 120 ribu orang dan pasukan cadangan ada sebanyak 50ribu orang dan pasukan wajib militer ada sebanyak 10 ribu orang"

"Hmm sepertinya itu sudah cukup"

"Yah jumlah tersebut memang sudah cukup... Tetapi jumlah tersebut hanya dapat bertahan jika kita di serang hanya oleh 3 kerajaan saja... Jika yang menyerang kita sebanyak 5 kerajaan maka jumlah tersebut bisa dibilang tidak cukup"

"Hmm... Baiklah aku akan mengingat ucapan mu itu"

"Baik terima kasih yang mulia"

"Baiklah Goru ada kegiatan apa pada 1 bulan ini?"

"Untuk 1 bulan ini tidak ada kegiatan apa apa Yang Mulia"

"Baiklah jika begitu, terima kasih untuk hari ini, kamu sekarang boleh pergi"

"Baik terima kasih Yang Mulia"

Setelah itu, hingga 1 bulan tanpa ada kegiatan apapun Braslen pun hanya duduk di ruang kerja untuk melihat lihat situasi kekaisaran.

"Hmm... Setelah 1 bulan tanpa melakukan pertemuan apa apa, aku merasa sangat bugar kembali. Pikiran menjadi seperti baru kembali"

"Hahaha, saya juga begitu Yang Mulia"

"Baiklah Goru apakah ada kegiatan pertemuan dalam 1 Minggu ini?"

"Yah ada Yang Mulia, pertemuan tersebut adalah pertemuan dengan Jendral angkatan laut."

"Baiklah, kapan pertemuan tersebut akan di lakukan?"

"Hmm... Sekitar 2 hari lagi pertemuan tersebut akan di lakukan Yang Mulia"

"Baiklah jika begitu, jadi aku harus perlu menunggu lagi yah"

"Betul yang Mulia"

"Ok jika begitu"

Braslen menunggu hingga hari pertemuan dengan Jendral angkatan laut tiba.