Keesokan hari nya Goru pun datang seperti biasa di tempat kerja Braslen untuk melaksanakan tugasnya.
"Selamat pagi Yang Mulia"
"AH.... Selamat Pagi juga Goru..."
"Hmm Yang Mulia apakah anda baik baik saja?"
"Haha... Aku tidak apa apa... Aku hanya pusing memikirkan barang apa yang akan aku bawa nanti untuk Ibu ku"
"Hmm baiklah"
"Goru..."
"Ada apa Yang Mulia"
"Apakah kamu mempunyai Ide barang apa yang bagus untuk kubawa nanti ke Ibuku?"
"Hmm... Bagaimana jika Yang Mulia membawakan Bunga?"
"Hmm... Itu barang hadiah yang biasa apakah kamu memiliki ide yang lain?"
"Yah... Bagaimana jika anda memberikan gaun yang spesial untuk Ibu anda?"
"Aku juga berpikiran seperti itu sih... Tapi aku tidak mengetahui toko gaun yang bagus untuk mencari gaun yang cocok untuk ibu ku"
"Kalau itu aku memiliki satu toko yang sangat saya rekomendasikan untuk mencari gaun yang bagus untuk Ibu anda Yang Mulia"
"Baiklah... Jika begitu, apakah kamu bisa mengantar ku kesana sekarang? Karena aku ingin membelinya sekarang"
"Aku bisa yang mulia... Baiklah jika begitu saya akan menyiapkan kereta kuda untuk mengantar anda ke toko gaun tersebut"
"Baiklah... Terima kasih Goru"
"Sama sama Yang Mulia"
Setelah itu Goru pun memanggil supir kereta kuda kekaisaran untuk mengantarkan Braslen pergi membeli gaun ke toko.
"Baiklah kereta kudanya sudah sampai Yang Mulia... Kita bisa pergi sekarang"
"Baik"
Setelah itu mereka pun pergi ke toko yang di rekomendasikan Goru kepada Braslen.
"Goru... Bagaimana kamu bisa merekomendasikan toko itu?"
"Yah... Banyak sekali para bangsawan pria yang membeli gaun disana untuk istrinya atau untuk anaknya dan juga toko tersebut dikatakan sangat di sukai oleh kakek anda Yang Mulia"
"Haaa!!!! Aku baru tau soal itu... Hahaha apakah aku ketinggalan jaman? Sampai sampai aku tidak mengetahui hal tersebut"
"Hahaha... Sepertinya orang tua yang mulia tidak memberitahukan hal tersebut"
Sebentar lagi mereka akan tiba di toko yang telah di rekomendasikan oleh Goru.
"Hei Goru yang mana toko itu? Apakah yang besar itu?"
"Hahaha... Tidak yang mulia... Toko tersebut adalah yang kecil di sebelah sana"
"Haaa!!!!???? Toko itu? Apakah kamu ga salah?"
"Hahaha aku tidak salah yang mulia memang seperti itulah bentuk toko tersebut"
"Hmm... Sangat aneh... Bagaimana bisa toko tersebut menjadi toko yang sangat disukai oleh para bangsawan"
"Yah... Gaun dan baju di toko tersebut bisa dibilang kualitas yang sangat bagus... Tetapi pemilik toko tersebut ingin mempertahankan bentuk tokonya seperti itu... Karena toko itu adalah peninggalan dari keluarga sebelumnya"
"Hmm... Cukup membuat ku kaget"
"Baiklah kita sudah sampai yang mulia"
"Baik"
Setelah sampai di toko. Mereka pun turun dan masuk ke dalam toko tersebut untuk mencari gaun yang cocok dengan ibu Braslen.
"Selamat da---- Ya- Ya- yang mulia??!!!"
"Hahaha... Apakah kedatangan ku cukup membuat anda terkaget tuan pemilik toko?"
"A-a-aku cukup kaget Yang Mulia"
"Hahaha tidak apa apa... Santay saja"
"Ba-ba-baik"
"Baiklah tuan pemilik toko... Aku ingin mencari sebuah gaun yang bagus untuk Ibuku... Apakah anda memiliki rekomendasi gaun yang bagus?"
"Baik... Aku ada rekomendasi gaun yang bagus Yang Mulia..."
"Hmm bisakah anda memperlihatkannya kepada ku?"
"Baik mari ikut dengan ku Yang Mulia"
"Baiklah"
"Inilah Gaun yang saya rekomendasi kepada Yang Mulia..."
"Hmm seperti nya gaun ini cukup bagus... Tetapi sepertinya Ibu saya kurang suka gaun dengan model kainnya sampai ke kaki... Apakah ada model yang kainnya tidak sampai menyentuh kaki?"
"Baik kami memiliki beberapa gaun dengan model yang seperti itu"
"Baiklah saya ingin melihatnya"
"Baik... Ini lah gaun dengan model Yang Mulia inginkan..."
"Hmm... Apakah ada yang lebih bagus dari ini?"
"Yah kami punya... Mari ikut dengan saya Yang Mulia..."
"Baiklah"
"Inilah model lainnya Yang Mulia"
"Hmm apakah ada gaun dengan model tertutup hingga leher?"
"Yah kami juga punya yang seperti itu... Salah satunya yang ini"
"Hmm... Ini sudah lumayan bagus... Apakah ada yang dengan Kain yang sedikit tipis? Karena kurasa gaun ini berbahan tebal"
"Hmm... Kami seperti nya punya ... Bagaimana dengan yang ini Yang Mulia... Apakah sudah cocok dengan kemauan anda?"
"Hmm ... Sepertinya ini cocok sekali... Baiklah aku akan membeli yang ini"
"Baiklah jika begitu... Tapi apakah yang mulia bisa memberi kami waktu sekitar 2 hari untuk mengemasi dan membuat gaun ini bagus? Kami akan mengemasi gaun ini dan melihat ulang bagian mana yang kurang bagus..."
"Baik jika begitu... Saya akan membayarnya hari ini... Tetapi nanti saya akan mengambilnya 2 hari lagi ya... Baik tidak masalah... Baik berapa harga gaun ini?"
"Gaun ini seharga 10 koin emas Yang Mulia"
"Gilaa!!!! Mahal sekali!!!!"
"Baiklah saya akan mengambil gaun ini... Goru tolong berikan bayaran nya kepada penjual Ya"
"Baik Yang Mulia..."
Braslen pun berhasil membeli barang untuk ibunya... Dan setelah mereka berhasil membali barang untuk ibu Braslen maka setelah itu pun mereka pulang ke istana. Di kereta ia bercerita kepada Goru.
"Hei Goru.... Kenapa Harga nya Mahal sekali!!!"
"Haha... Karena kualitas bahan yang di gunakan juga bisa dibilang mahal juga Yang Mulia..."
"Hmm... Tidak heran para bangsawan suka membeli Gaun dan baju di toko itu..."
"Hahaha... Karena kualitas bahan mereka lah yang membuat para bangsawan sangat suka berbelanja di toko itu"
"Tidak masalah... Terima kasih Goru berkatmu aku sudah mendapatkan barang untuk ibuku nanti"
"Hahaha... Tidak masalah yang mulia"
Braslen pun menunggu 2 hari kemudian untuk mengambil Gaun dan menunggu 4 hari untuk pergi menemui ibunya.