Chereads / saudara no 1 bagi suamiku / Chapter 2 - bab 1

Chapter 2 - bab 1

besok aku minta kirim uang 200rb buat risa ya paa karna besok hari ulang tahunnya biar dia senang ( Risa adalah anak pertamaku yang saat ini tinggal dengan orang tua ku di desa) "aku sudah ga ada uang maa kasbon kita sudah banyak dikantor" jawab suamiku sembari tetap memegang ponselnya memainkan game kesukaannya jawaban yang biasa tapi ada rasa sesak di dada, setahun sekali ngasih anak buat ulang tahun apa susahnya, ya sudah akan kuusahakan sendiri besok pagi. akhirnya kurebahkan tubuhku ke atas kasur sambil memeluk anak balita ku yang sedang tertidur pulas disampingku seraya mencoba memejamkan mataku.

pagi hari seperti biasa aku bangun menyiapkan keperluan anak ke 2 ku yang akan bersekolah serta menyiapkan mandi anak balitaku memasak air di dapur. akhirnya tepat pukul 6 lebih 40 menit suami dan anakku berangkat kesekolah dengan mengendarai motor seperti biasa. lalu aku bangunkan anakku dan mulai memandikannya.

drrrt drrrt

ponselku berbunyi seraya aku buka ada sebuah pesan disana ada Yang akan membeli baju karna memang aku dirumah sambil jualan online pakaian, Alhamdulillah Alhamdulillah ucapku seraya bersyukur karna dipagi hari sudah mendapat rezeki, ya rezeki anak sulung ku yang sedang ultah, setelah beberapa menit tibalah seorang teman yang akan mengambil baju pesanannya

"ini mbak yg dipesan tadi" sodorku menyerahkan sebuah kantong kepadanya

"berapa totalnya ta ? " tanya mbk Ani padaku

"220rb mbak" jawabku sambil menghitung dengan kalkulator di hpku

" ini uangnya pas" kata mbak Ani sembari menyerahkan 2 lembar uang 100ribuan dan selembar uang 20rb

"terima kasih mbak, semoga cocok ya mbak" jawabku lagi

"okke sama2 ta, aku langsung cabut yaa soalnya langsung mau kerja" pamitnya

"siap mbak hati2 ya mbk" jawabku sembari mengantar sampai pagar depan rumah

Alhamdulillah langsung aku ajak anak bungsuku kemudian mengeluarkan motor ku untuk langsung kutransferkan ke anakku yang ada di desa.

setelah pulang langsung aku membuka hp dan mulai mengirim pesan padanya

" sudah mama transfer yaa uang 200ribu untuk beli kue sama Oma & Mbah kung yaa,selamat ulang tahun anakku semoga kelak jadi anak yang berbakti ya anakku, amminn" tulisku

"Alhamdulillah, makasih maa" balas Riza dengan penuh emotikon sayang

kembali aku gendong anakku menaikkan ke atas motor dengan kursi bonceng anak-anak di depan keluar lagi untuk jemput sekolah anak keduaku, tak lama sampai rupanya dia sudah keluar dari kelas, langsung menaiki motorku sewaktu berhenti

sesampai di rumah langsung aku siapkan makan & menyuapi anak bungsuku.

siangnya aku menidurkan anak-anakku dan aku tetap setia seperti biasa meng-upload dagangan-dagangan baju di story' wa, ya aku percaya rezeki memang sudah ada yang mengatur jika kita mau terus berusaha disitu pasti ada jalan.

"Assalamu'alaikum" suara suamiku seketika membuat mataku terbuka aku lirik jam dinding menunjukkan pukul 9 malam

"wa'alaikum salam" jawabku

sembari menyiapkan makan malam untuk suami

memang suamiku pulang selalu malam karna memang tugasnya memastikan semua pekerjaan bawahannya selesai tanpa ada kesalahan.

setelah membersihkan semua aku langsung membaringkan badanku disamping anak-anakku sampai akhirnya tertidur lelap.

malamnya aku terbangun dan diam-diam mengambil ponsel suami yang sudah tertidur. dengan cepat kubuka mobile banking nya dan membuka semua mutasinya, betapa terkejutnya aku setelah tau semua mutasi pengeluarannya selama 1 bulan ini Masya Alloh tega benar dia berbuat curang kepadaku padahal aku adalah istrinya orang yang melahirkan anak-anaknya dan orang yang setiap hari menemani dan mengurus semua kebutuhannya dan anak-anak tak kusangka jumblah yang hampir tidak pernah ku bayangkan bisa dia kirimkan kepada saudaranya 15juta totalnya memang tidak seberapa tapi uang itu sangat-sangat besar buat ku, aku sedikit bingung entah mau nangis ato mau marah mengetahui hal itu tapi kutahan emosiku sampai tidak bisa tidur lagi q memikirkan itu semua.

pagi harinya seperti biasa aku melakukan aktifitas pagi seperti tidak terjadi apa-apa. dan setelah semua berangkat, kali ini aku biarkan anakku tertidur dulu lalu aku tinggal sebentar guna untuk mencetak mutasi suami yang semalam aku dapatkan dari mobile banking nya.

setelah aku dapatkan bukti yang kuat lalu aku menghubungi suamiku melalui pesan wa

"paa, nanti kalo senggang pulang sebentar yaa aku ada perlu penting sedikit" tulisku masih dengan tulisan yang standart

" iya maa, nanti agak sore kalo longgar tak pulang " jawabnya

memang jarak kantor dengan rumahku tidak begitu jauh jadi bisa sewaktu-waktu ditinggal pulang sebentar jika ada hal yang urgent.

setelah itu aku memandikan anakku seperti biasa dan menjemput sekolah ankku satunya.sesampainya dirumah aku langsung menyuapi anak-anakku.

jam 3 sore suami pulang setelah aku memintanya pulang sebentar dengan sedikit basa basi seperti biasa q bertanya kepadanya

" biaya renovasi rumah ibu memang kamu sudah kasih berapa paa ke Rio" tanyaku

Rio adalah iparku yang tak lain adalah ipar suamiku

"sudah masuk 2 juta maa" jawabnya lagi berbohong

"trus mau kamu tambahin berapa bantuanmu " tanyaku melanjutkan

" ya 1,5 ato 2juta lagi cukup sepertinya maa" kata dia lagi

" kamu yakin cuma 2juta yang sudah kamu berikan, q sudah tau semua loh, bukan 2 juta tapi 15juta" kataku masih berusaha tersenyum

suamiku diam tapi aku tau dia kaget karna aku tau persis nominal yang sudah dia keluarkan

" kenapa paa?" tanyaku lagi

"kenapa kamu tega membohongiku?, aku tidak marah hanya aku kecewa kenapa disaat aku hanya minta uang 200ribu aja kamu bilang tidak ada lantas uang segitu banyak bisa kamu berikan kepada saudaramu?" tanyaku kecewa sambil berlinang air mataku

" iya memang aku akui itu salah tapi ada keputusan yang harus aku ambil dan itu membutuhkan keputusan yang sangat cepat" dalihnya

"tapi kenapa kamu tidak merundingkannya denganku dulu, aku istrimu paa yang patut tau semua permasalahan yang kamu hadapi tidak seperti ini tambah sakit jika mengetahui kebenaran bukan dari kamu sendiri" jawabku tak terbendung lagi ada rasa kecewa, marah, sedih bercampur didadaku sangat sesak sekali rasanya

" kenapa kamu bisa lancang seperti itu kenapa kamu sampai sedetail itu mencari tahu, apa kamu bisa hidup sendiri, jangan kamu terlalu sombong, instropeksi dirimu dulu setelah itu pikirkan apa yang harus kita lakukan selanjutnya" jawabnya kasar seraya bangkit dan meninggalkanku.

Masya Alloh, tangiskupun pecah seketika disaat aku benar2 merasakan tidak dihargai sebagai seorang istri

betapa hatiku sakit saat ini tak bisa kupungkiri hancur berkeping keping karna mengetahui semua itu buka karna uang tapi karna merasa tak dihargai dan tidak dianggap seorang istri.