Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Gadis Es

RinnaiSera28
--
chs / week
--
NOT RATINGS
11k
Views
Synopsis
Dunia berubah, Aku juga berubah. Hampir saja, aku menjadi idol terkenal. Tetapi berbagai kejadian tak terduga dan menyedihkan terjadi. Aku malahan berubah menjadi, Putri Salju, Mungkinkah? Yah, aku memang menyebutkan seperti itu. Tetapi bagaimana anda menafsirkannya, itu terserah anda. Kembali ke topik. Setelah aku mengklaim diri sebagai Putri Salju (sebagai peran). Aku perlu mengasingkan diri ke Utara. Karena tempat itulah yang mungkin paling cocok untukku dan aku tidak ingin merepotkan orang lain lagi. Aku dingin, disini juga dingin. Sangat serasi. Mungkin, selama lima tahun, aku selalu (menyendiri) menetap disana. Bukannya aku sendirian. Ada Shera disini, burung hantu salju putih selalu setia menemani aku. Jadi aku tidak kesepian tahu. Bukannya aku memutuskan untuk hidup sendiri selamanya. Pada akhirnya aku memutuskan untuk jalan-jalan keliling dunia bersama Shera. Tetapi sepertinya dunia telah banyak berubah. Ternyata tidak hanya aku yang memiliki kekuatan aneh. Sekitar 1:1000 manusia pastinya memiliki satu kekuatan aneh. Sepertinya juga mereka disebut esper. Dua organisasi terbesar, tidak, ada tiga organisasi terbesar di dunia sedang berkonflik. Akhirnya petualangan kami selalu terganggu. Aku bahkan terlibat dengan mereka. Tolong, jangan libatkan aku. Aku hanya ingin berpetualang keliling dunia bersama Shera. "Tetapi pertama aku harus mempunyai cukup uang, ya?" "Mari jual ikan beku saja!"
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

3...2...1...

"Halo, selamat siang semuanya!"

"Kepada semua penonton dan penggemar, aku ada kabar penting hari ini."

"Untuk pertama kalinya, Amel akan tampil langsung di panggung."

"Untuk acaranya akan dimulai besok Minggu pukul 7 malam."

"Kalau begitu semuanya aku tunggu ya, dah!"

...

Seperti inilah pekerjaanku. Sebagai idol GoTube.

Sekarang adalah penampilan pertamaku secara offline. Ayah dan ibu lah yang sudah menyiapkan segala macam keperluan untuk panggungku. Aku awalnya kurang yakin, tetapi ayah dan ibu meyakinkanku dengan segala cara agar aku bisa keluar kamar. Ada alasan khusus mengapa aku tidak bisa keluar kamar, tetapi itu akan menjadi cerita kemudian. "Sesekali menyapa penggemar melalui pertunjukan langsung dari panggung, tidak ada salahnya, kan?"

Itu yang ibu katakan. Tapi ayahkulah yang memulai dan menyiapkan segalanya. Pengaturannya dibuat sedemikian rupa sehingga aku nyaman untuk bisa tampil. Untuk aku yang memiliki alasan tidak bisa keluar kamar, ini sangat diperlukan.

...

"Yah, selamat malam semuanya. Untuk pertama kalinya putriku akan tampil di depan penonton secara langsung. Karena itu jaga jarak sesuai dengan yang sudah ditentukan agar acara bisa berjalan langsung tanpa kendala."

Ayahku sangat perhatian dan bersemangat, seolah bertindak sebagai host acara. Aku tidak tahu banyak, tetapi ayah memang memiliki pengaruh yang sangat besar. Karena ini adalah acara khusus keluarga kami. Ayah yang pertama memberikan sambutan hangatnya. Setelah beberapa menit, akhirnya dia mencapai akhir kata.

"Tak perlu lama-lama. Kita sambut bintang utama malam ini Amelia Yuuki!!!"

"Selamat menikmati pestanya."

Ayah juga sangat bersemangat sampai akhir.

...

"Selamat malam semuanya! Ini pertama kalinya kita bertemu. Namaku Amel, tetapi kalian pasti sudah tahu, kan?"

"Hiyaaaa." "Tentu saja." "Jelas."

Teriakan penonton melebihi harapan aku.

"Haha. Sepertinya kalian semua sangat bersemangat, bukan?"

"Uwooaaahhhh."

Suara jawaban penonton saling bertumpuk tidak jelas.

"Ah, ya, ya, terima kasih semuanya. Aku senang bahwa yang datang akan seramai ini. Aku senang."

"Karena itulah untuk mengucapkan terima kasihku, aku akan mempersembahkan sebuah lagu untukmu. Dengarkanlah."

...

DUARR!

WUSSH!

Tidak terduga suara ledakan keras menyapu apa yang ada di sekitarku. Disusul dengan suara kesiur angin yang berhembus kencang, menutupi kesenjangan udara di sekitar. Bangunan hancur berkeping-keping, tak terkecuali manusia. Semua menjadi rata.

...

...

...

Aku sangat tercengang, bahkan sampai tidak bisa berkata-kata.

.....

"Berita terkini, sebuah ledakan besar menimpa sebuah konser perdana dari idol yang baru naik daun, Amelia Yuuki. Dampak ledakan bahkan mencapai radius lima kilometer. Semua yang berada dalam radius kurang lebih 100 meter dari ledakan dipastikan meninggal dunia. Dan yang berada kurang dari 50 meter sebagian besar kehilangan bentuk tubuhnya. Untuk saat ini, diyakini akibat ledakan tersebut, memicu terjadinya badai salju yang cukup lebat di daerah tersebut. Para warga yang terkena dampak badai salju di luar area ledakan diharap untuk tidak meninggalkan rumah karena diyakini efek badai akan berkelanjutan sampai beberapa jam. Sekian untuk lintas berita hari ini."

...

...

...

"Ayahhhhh, Ibuuuuuu, bangun, hiks, hiks, hiks."

Aku tidak bisa menemukan ayah dan ibu yang seharusnya berada di dekatku. Aku tahu alasannya, tetapi aku terus mencoba menyangkalnya.

"KENAPAAAAA...."

Aku menangis, hatiku sangat berkecamuk. Rasa marah, frustasi, dan kesal. Aku lampiaskan ke sekitarku. Sampai bahkan badai salju seperti mendukungku.

"Aaaaaaaaahhh...."

Aku berteriak, berlari, dan melarikan diri dari kenyataan.

Dalam pikiran aku tidak bisa terus-terusan disini. Aku menyadari bahwa banyak orang bergegas kesini. Dalam naluriku, aku menyerah. Kemudian aku berlari ke arah Utara dengan terus mengalirkan air mata.

Itu adalah kenangan lama yang sudah kulupakan.