Chereads / Cintaku Terkunci Di Namsan Tower / Chapter 25 - BAB 25. Apa Yang kamu inginkan  

Chapter 25 - BAB 25. Apa Yang kamu inginkan  

Damian menatap dingin pria yang dihadapan mereka dan dia sama sekali tidak berkedip. Membuat mereka yang menatapnya merinding ngeri. Tuan kim yang biasa melihat Damian tersenyum juga terkejut melihat air muka Damian yang kejam. Memang Kim menyadari apabila Damian menemukan kelicikan rivalnya maka dia tidak segan – segan akan menghabisi perusahaan tersebut dengan kejamnya. Tetapi dia tidak pernah melihat langsung karena selama dia bekerja belum pernah dia menemukan masalah seperti itu. Itu merupakan rumor yang terus berkembang dari asal perusahan ini berasal, yaitu Negara Indonesia.

Kim tahu setiap ada masalah di negara cabang kecuali cabang yang ada di Seoul maka masalah itu tidaka akn pernah berlarut dan masalah itu akan segera terselesaikan dengan cepat.

"Kim, kamu segera terjemahkan apa yang akan kusampaikan. Aku tidak mau manusia ini pura – pura bodoh sehingga dia tidak mau menjawab pertanyaanku karena alasan tidak mengerti," katanya lagi dengan dingin.

Tidak ada senyum sama sekali, selain wajahnya menggelap marah raut wajah Damian juga terlihat mengeras. Garis rahangnya terlihat dengan jelas dan matanya beanr – benar menyorot degan tajam Dia tidak akan melepaskan penjahat ini sampai dia tahu dimana Chika sebenarnya.

"Apa maksud kamu melakukan ini semuanya?" tanya Damian.

Kim segera menerjemahkannya dalam bahasa Korea dan kemudian Damian melihat penjahat itu tidak menjawabnya sama sekali.

"Katakan kepadanya, kalau dia tidak menjawab maka dia tidak akan selamat. Aku tidak akan menyerahkan dia kepada polisi. Jadi jangan mencobai kesabaranku. Aku perlu tahu kemana seorang gadis lagi yang mereka tahan!" kata Damian dengan keras.

Kim kemudian menoleh kembali ke arah penjahat itu dan akhirnya penjahat itu melirik dan tidak berani menatap langsung ke arah Damian, dia akhirnya menyadari bahwa Damian terlihat orang yang akan menjalankan ancamannya. Apalagi dia menaydari kekuatan Damian begitu melihat banyaknya anak buah yang mengikutinya.

Akhirnya dia menganggukkan kepalanya dan mengatakan sesuatu kepada Damian. Kemudian Kim kembali kepada Damian.

"Tuan Damian, mereka sebenarnya tidak ingin menculik Nona Sany dan Nona Chika. Hanya saja sekarang Nona Chika sedang berada dengan Tuannya hanya untuk berbicara," katanya lagi.

Damian menggeram marah.

"Kim kamu ini anak kecil? Kamu percaya yang dia katakan. Sekarang juga kamu tanya alamatnya dimana? Kemana dia membawa Icha?" Suara Damian benar – beanr marah.

Kim segera kembali kepada penjahat itu, kali ini Kim mendesaknya dan dia menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa dia beanr – benar tidak mengetahuinya.

"Tuan orang itu beanr – benar tidak mengetahui maksud dari Tuannya menahan Nona Chika. Dia hanya diberi perintah untuk menjaga Nona Sany di sini agar dia dapat berbicara dengan leluasa dengan Chika," kata Kim lagi.

"Dia? Siapa dia yang kamu maksudkan?" tanya Damian dengan wajah merah padam.

Damian tidak dapat menerima Chika harus berduaan apalagi berbicara dengan pria. Lebih – lebih pria ini sudah jelas – jelas menculiknya. Damian sangat marah dan hampir saja mengamuk kepada pria yang di hadapannya. Damian masih ingin menahan amarahnya sebisa mungkin dia menahan diri agar tidak terlibat dengan kepolisian.

"Yang dimaksudnya adalah Noah Young," kata Kim lagi.

Damian mengerutkan dahinya dan menatap Kim dengan pandangan tidak senang.

"Maksudmu dia pewaris dari Sun Young Company atau SYC?" tanya Damian lagi.

"Iya Tuan dia adalah putra tunggal dan pewaris SYC," kata Kim membenarkan perkataan Damian.

"Bagaimana Icha dapat mengenalnya? Apalagi di sini? " tanya Noah dengan tanda tanya.

"Sudah tentu kami mengenalnya kak," kata Sany sambil melihat ke arah Noah.

"Maksudmu apa Sany?" tanya Noah kembali.

"Kakak masih ingat orang yang pernah bertengkar dengan Icha? Karena Icha salah mengambil kopernya. Jadi dialah orangnya kak," kata Sany kembali.

"Apa pria yang kamu ceritakan itu adalah pria yang sama yang bertengkar dengan Icha di Namsan Tower?" tanya Damian ingin memastikannya lagi.

"Benar Kak," kata Sany kembali.

"Baiklah kalau begitu. Kita akan segera menjemput Chika!" tegas Damian kembali.

Damian segera melihat ke arah Kim dan memerintahkan Kim agar mengatakan kepada penjahat itu.

"Katakan kepadanya, kalau dia tidak memberikan alamat pria gila itu maka kita akan segera menyerahkan dia kepada polisi," katanya dengan marah.

Akhirnya penjahat itu ketakutan dan segera memberikan alamat sebuah apartemen keapda Kim dan mengatakan sesuatu yang membuat kepala Damian pusing mendengarnya.

"Saya hanya satu alamat Tuan Noah, tetapi tempat penahanan Nona dia benar – benar tidak tahu," katanya lagi.

Damian memang sudah melihat kejujuran di raut wajah penjahat itu karena dalam menjalan perusahaannya Damian sudah terbiasa membaca bagaimana reaksi seseorang dan segera dapat menilainya apakah orang tersebut jujur atau tidak.

"Dia sudah berkata jujur Kim, sebaiknya kita membebaskannya tetapi minta salah satu anak buahmu untuk mengikutinya secara diam -diam. Jangan sampai ketahuan dan kalau ada sesuatu yang segera laporkan ke saya secepatnya."

Damian melihat ke arah Sany kembali dan meminta salah satu anak buah Kim membawa Sany kembali ke hotel.

"Kamu sebaiknya menunggu Chika di hotel Sany. Supaya kakak lebih mudah melacak keberadaan Icha, " katanya lagi.

Sany menolak saran Damian, dia ingin ikut dalam pencarian Chika. Sany tidak akan sabaran jika harus menunggu Chika di hotel dan dia tidak akan bisa beristirahat.

"Sany, kakak tidak mau terjadi apapun kepadamu. Biar kakak fokus mencari Icha, kamu harus percaya kepada kakak. Sampai ke lubang semutpun kakak akan tetap mencarinya. Kamu harus yakin dengan kemampuan kakak. Jadi serahkan masalah Icha kepada kakak ya. Kamu pulang dan biarkan anak buah Kim mengantarkanmu dan mereka akan berjaga – jaga di depan hotel. Kalau ada sesuatu yang mencurigakan atau yang membahayakan kamu, maka kamu harus segera menelepon kakak atau Kim ya," kata Damian lagi.

Sany tidak dapat membantahnya lagi, karena semua yang di katakana oleh Damian memang benar. Dia tidak mungkin ikut dalam pencarian Chika karena dia pasti akan memperlama pencarian dan berbahaya karena bisa – bisa Damian harus masuk ke kediaman Noah dengan cara kekerasan. Dan Sany mengetahui kelemahan Damian salah satunya adalah orang – orang yang dicintainya. Damian akan melemah jika salah satu orang yang dicintainya sedang di bawah ancaman.

Damian tidak akan membuat Sany di dalam bahaya lagi karena Chika saja masih belum di temukan, sudah pasti dia akan lebih dahulu mengamankan Sany. Damian tidak mau mengambil resiko apapun. Sehingga dia dapat melindungi mereka berdua sekaligus.

Sany kembali ke hotel beserta beberapa orang anak buah Kim, sementara Damian dan Kim beserta beberapa orang lagi menuju ke alamat Apartemen yang diberikan oleh pria itu. Damian melihat Apartemen itu berada di daerah Hannam The Hill.

"Apartemennya berada di daerah Elit, dan kita tidak mudah masuk ke sana Kim," kata Damian dengan geram