Jika dilihat secara saksama, yang dikatakan oleh Edi memang ada benarnya. Dari segi wajah Carissa lebih cantik. Apalagi bodinya lebih menawan dibandingkan dengan dirinya. Tetapi bukan itu alasan Edi menyukai Marisa.
"Memang benar sih," ucap Carissa.
"Tapi bisa saja kamu sedang khilaf kan?" lanjutnya. Masih ada keraguan pada dirinya.
"Aku tidak akan seperti itu. Tapi jika kamu tidak percaya ya sudah. Tidak ada gunanya aku di sini, aku akan pergi saja."
Carissa mulai menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dan itu terjadi Edi langsung memeluk tubuh wanita itu.
"Aku hanya mencintai kamu," ucap Edi berbohong, demi meredakan kemarahan Carissa.
Carissa yang mendengarnya semakin menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Edi. Dia lebih memilih percaya pada kata kata Edi, dari ditinggalkan oleh kekasihnya itu.