Mobil ambulans yang membawa suami Sania telah tiba di rumah sakit. Tubuh suami Sania diletakkan di atas brankar, kemudian didorong ke ruang pemeriksaan. Namun sesuai yang Sania harapkan suaminya itu memang sudah meninggal.
Akal sehat Sania memang sudah tidak ada lagi. Dalam hatinya malah merasa lega. Namun di depan semua orang dia berakting sedih atas kematian suaminya.
"Kenapa kamu meninggalkan aku mas…" gumamnya memeluk jasad suaminya.
Orang-orang percaya saja dengan akting Sania yang terlihat natural. Bahkan Sania bisa membintangi sinetron karena aktingnya yang bagus. Bagaimana orang orang tidak percaya? Sania adalah istrinya, tidak ada yang menaruh curiga kepadanya.
Berbeda dengan Namira yang terus menangis karena memang merasa benar benar kehilangan papanya.
Beberapa jam kemudian jenazah suami Sania dipulangkan ke rumahnya. Para pelayat mulai berdatangan, baik dari keluarga sampai kolega bisnis ada di rumah Sania.