Chereads / sad boy,bad boy / Chapter 4 - bapa misterius...

Chapter 4 - bapa misterius...

setelah 1 jam akhirnya samapailah raka di alamat yang di tuju,setelah berkeliling dan bertanya pada orang sekitar sampai lah dia d depan rumah yang sangat sederhana,menurut cerita warga ada seorang lelaki paruh baya dengan usia kira kira 60 thunan bernama pak karta menempati rumah itu sejak berpuluh puluh tahun lalu.lama raka tertegun d depan pintu rumah,ia terlihat ragu ragu ingin mengetuk pintu rumah tersebut.namun tiba tiba seseorang membuka pintu rumah hendak keluar.lelaki tersebut tampak terkaget dan memandang wajah raka dalam dalam.

" ohh saya...saya..." ucap raka terbata bata,mungkin karna pintu rumah yang terbuka tiba tiba.

" ada apa nak??ada perlu apa...?" tanya pak karta,yang juga terlihat ikut terkejut mendapati raka di depan rumah nya.

" sayaaaa...." raka terdengar kaku,dia bingung apa yang ingin dia katakan.lalu dia teringat akan kalung berliontin yang selalu ia kenakan dari kecil.

" saya mencari ibu saya..." jawab raka selanjutnya sambil memberikan kalung itu.pak karta tampak memperhatikan kalung raka kmudian memandang raka.

" masuklahhh..." ucap pak karta mempersilahkan masuk lalu memberikan kembali kalung nya.raka pun masuk dan segera duduk di kursi yang tersedia di susul pak karta.

" pantas saja wajah mu terasa tak asing lagi,jelas sekali kau mirip ibu mu..." ucap pak karta."apakah bapa keluarga saya??bapa saya???" tanya raka dengan penasaran.karna pak karta terlihat biasa saja bertemu dengan nya.pak karta memandangi dalam dalam raka,memperhatikan tindikan tindikan d telinga raka,tato tato raka yang meskipun di tertutup baju tapi masih terlihat samar...

"seperti nya hidup mu keras sekali,dan kau tak baik baik saja..."lanjut pak karta.

" saya bukan keluarga mu..." sambung nya lagi.raka memandang pak karta.

"lalu kenapa alamat ini ada d liontin yang saya kenakan..." desak raka.kemudian pak karta termenung sejenak,ia kemudian masuk kamar lalu keluar dengan secarcik kertas di tangan nya...

" carilah dia disini..." jawab pak karta.raka menerima kertas tersebut lalu membaca nya.tak perpikir panjang dia segera berdiri hendak bergegas.

" tunggu nak,simpan lah barang barang mu di sini..." ucap pak karta.

" saya kesini mau menemui keluarga saya,bila memang bapa bukan keluarga saya.kenapa saya mesti repot repot meninggalkan barang barang saya."balas raka ketus.sambil beranjak pergi

" hai nak,bila kau tak punya tempat tinggal.pulanglah kemari...." teriak pak karta.tapi raka tak memperdulikan nya.

tak lama dari sana,dengan menggunakan gojek dia pun sampai kembali di tempat yang di tuju.dia tertegun melihat dari depan tampak perumahan terlihat mewah dan megah.setelah membuat laporan dan menanyakan alamat tersebut pada satpam raka pun di arahkan ke rumah tersebut.begitu tertegunnya raka,perumahan tersebut sangat mewah.rumah rumah berdiri kokoh bak istana .benteng benteng dan pagar pagar tinggi mengelilingi nya.hingga tak bisa terlihat siapa dan sedang apa penghuninya di dalam.akhir nya raka sampai di depan gerbang rumah.gerbang nya tinggi,sampai sampai raka harus meloncat loncat untuk melihat keadaan d luar halaman rumah tersebut

" apa yang harus ku lakukan sekarang?bagaimana dan siapa yang harus ku cari.alangkah beruntungnya ibuku bisa tinggal dan bekerja di rumah ini..." bisik nya.lalu ia terdiam,dia berdiri mematung di depan gerbang.berharap akan ada yang masuk ataw keluar dari rumah tersebut.tiba tiba gerbang terbuka lebar.tampak seorang gadis sederhana membuka nya,dia adalah tiwi pembantu di rumah tersebut.

" hei hei heiii...minggirr !!!nyonya saya mau keluar..."!!! teriak tiwi,raka terlihat terkejut ia segera berjalan ke samping.tampak lah dari luar isi halaman rumah.tampak luas dengan beberapa mobil terpakir berjajar disana.pandangan nya tertuju pada wanita paruh baya yang keluar dari rumah.tampilan nya modis,dengan rambut merah yang terurai indah,tas mahal tampak di tenteng di tangan nya.dengan tambahan kaca mata hitam membuat nya terlihat sangat cantik,anggun,dan elegan.dia seperti hendak menaiki sebuah mobil mewah,namun tiba tiba seorang pemuda berlari mengejarnya

" mamiiiiihhh...." teriak pemuda tersebut terdengar manja.si wanita itu tampak menoleh dan membiarkan anak nya menghampirinya." kamu berangkat sendiri saja,ada pak somad di rumah.ingat jangan bawa mobil sendiri ya sayangg..." ucap wanita tersebut terlihat ramah dan penuh kasih sayang.dia merogok segepok uang pecahan seratus ribuan.dan memberikan nya pada anak nya.

" makasih mamihhh..." ucap pemuda itu sambil mencium wanita tersebut.masuk lah wanita itu ke dalam mobil...

" cihhh menjijikan sekali..." ucap raka dalam hati saat menyaksikan pemandangan tadi

" heiii,minggirrr...." suara tiwi kembali mengejutkan raka.raka berjalan kembali ke pinggir.tak lama mobil itu melaju di depan matanya.pandangan raka dan wanita tersebut beradu.namun si wanita itu malah berpaling dan seolah jijik...

" dasar orang kaya..." bisik raka.sebal..

tiwi tampak hendak menutup gerbangnya kembali.

" heiii heii heiii,tunggu..." teriak raka

"ada apa??..."tanya tiwi kesal.

"saya mencari seorang wanita,pembantu disini...??"teriak raka.tiwi terlihat keheranan mengingat hanya dia dan ibu nya yang pembantu di sana.

" saya pembantu disini..."jawab tiwi.

"oh bukan,bukan mbak nya.yang saya cari seorang wanita tua.saya tak tau namanya..."jawab raka lagi.

" ada urusan apa kamu sama ibu saya,dasarrr mesumm..." sambung tiwi terlihat kesal.sambil menutup gerbang kembali rapat rapat.

" hei mbak,tunggu dulu mbak..."teriak raka namun tiwi tak menggubris nya.

tiba tiba satu mobil sport berhenti d depan tiwi

" tiw,kenapa di tutup sih,aku mau keluar.buka lagi..." teriak pemuda tadi di dalam mobil.

" mas adrian ko ga di antar mang somad.nanti nyonya marah..." jawab tiwi,seolah sudah terlihat akrab dengan adrian,anak majikanya.

" udah lah tiwww,buka sana.mamih ga bakalan tau kalo kamu ga lapor..." sambung adrian lagi.tiwi kembali membuka gerbang.tiwi terkejut karna raka masih berdiri di depan.

" heiii mesummm,minggirrr ..." teriak nya,raka kembali minggir dan sekali lagi satu mobil melaju di depan mata nya.raka memandang sinis pada pengemudi mobil tersebut.sampai mobil pun berlalu dari pandangan nya.

" dasar anak manja..." gerutu raka lagi...

tiwi segera menutup pintu gerbang lalu berlalu meninggalkan raka.

" dasar pria aneh,untuk apa dia mencari cari ibu..." ucap nya.dia pun masuk ke dapur dan tampak ibunya tengah mencuci piring bekas makan majikan nya.

" bu,masa tadi ada cowo nyari ibu..."ucap tiwi,bu marni ibu nya tiwi menoleh sejenak...

" paling pak zainul hendak mengantarkan pesanan nyonya..." jawab bu marni

" bukan bu,dia masih muda.lumayan ganteng sih bu.cuma urakan gitu..." bu marni menghentikan aktipitas nya seolah sedang berpikir.

" mungkinkah dia anak pak rahmat,anak pemilik toko tempat ibu belanja.dia bilang menyukai kamu dan ingin meminangmu..." jawab bu marni.

" tapi kenapa dia tak mengenalku,kalo memang menyukaiku..." tiwi tampak penasaran.

" mungkin dia malu...." jawab bu marni sambil melanjutkan pekerjaan nya.tiwi tampak tertegun,dia sedikit baperan dan merasa tak enakan..

"aduhhhh bu,aku tadi mengusirnya..." tiwi terlihat cemas dan segera berlari keluar rumah.tapi tampak raka sudah tak berdiri lagi di sana.dia kemudian berlari keluar rumah sambil memandang ujung jalan kiri dan kanan.tapi raka benar benar sudah tak nampak...