Pagi datang dengan membawa kesejukan dan kedamaian.
Harapan baru kembali datang, bak embun yang selalu muncul di pagi hari dengan membawa kesejukan.
Nuansa lara hati sang primadona, kini seolah terobati dengan datangnya intuisi dari hati.
Luka yang mendalam, kini perlahan-lahan memudar seiring berputarnya roda kehidupan.
Goresan lara yang pernah terukir, kini mulai menghilang.
Denting jam dinding terus berdetak, hari begitu cepat berlalu beradu dengan sang waktu.
Kegundahan hati Putri semata wayang Tuan Sandjaya itu perlahan terobati, oleh kehadiran Alex. Dokter tampan yang kini sedang mengisi hatinya.
Perlahan-lahan mata sayu gadis itu terbuka, ia menoleh ke arah jam dinding yang terpasang di tembok kamarnya.
Matanya tiba-tiba terbelalak saat melihat jam itu. "Hahhh… udah jam sembilan? Ya ampun, kenapa aku bisa bangun kesiangan. Padahal aku berniat untuk membangunkan Alex."
