Keramaian di kota Jakarta, tak mampu mengobati hati Farhan yang kembali terluka.
suasana hati yang sempat bersuka kini berubah menjadi lara.
Semua itu akibat dari teguran yang disampaikan oleh wanita yang dicintainya.
Farhan terlihat kembali termenung, pikirannya kembali kacau, hatinya pun kembali gusar. Seolah ia sudah tak punya masa depan bersama Dona.
Emosinya kembali tidak stabil, bahkan pekerjaannya pun terabaikan.
Ia lebih memilih pergi dari kantor dan menyendiri di rumahnya.
Farhan mengendarai mobil dengan kecepatan yang tinggi, sesampainya dirumah ia pun memencet klakson mobilnya secara brutal.
Hal tersebut seolah menandakan jika hatinya sedang tidak karuan.
Bi Retno mendengar klakson mobil yang mengganggu telinganya itu pun segera membukakan pintu pagar.
"Mas Farhan, ngapain sih mencet klalson segitunya. Ganggu orang aja," gerutu Bi Retno.
Kemudian wanita itu segera berlari menuju pagar dan membukakan pintu untuk Farhan.