Beralih ke ibukota Jakarta yang cerah.
Kebencian yang semakin hati mendarah daging, menimbulkan gumpalan dendam di hati Resty.
Resty tampak sudah bersiap untuk menuju rumah Dona. Hari ini, ia berniat untuk membalaskan rasa sakit yang ia simpan.
Ibunda Noval itu pun, berpamitan dengan sangat pemilik rumah, yaitu Yana.
"Yan, aku mau keluar dulu, ya."
"Kamu mau kemana, Res?" tanya Yana.
"Aku mau ke rumahnya, Dona." Resty dengan tegas menjawab.
"Kamu mau ngapain, Res?" tanya Yana lagi.
"Aku hendak memantau aktivitas, Dona."
"Ngapain memantau aktivitas orang? Kamu kayak kurang kerjaan aja, Res." sahut Yana.
"Aku akan mencari celah kemudian aku akan memberi dia pelajaran." kata Resty
"Res, kamu jangan nekat," Yana memberi peringatan kepada Resty.
"Aku tahu Yan, perbuatanku ini mungkin akan melanggar hukum. Tapi aku mohon rahasiakanlah ini semua. Aku akan berusaha untuk tidak meninggalkan jejak," pinta Resty.