Romansa pagi terasa syahdu, alunan angin membisik menerobos melewati celah pintu, dan berhembus mesra membelai telinga sang primadona.
Aroma khas kesejukan tercium melalui butir-butir embun yang tertetes.
Untaian kata tak mampu mengutarakan kenyamanan jiwa, yang sedang dirasakan oleh sang wanita.
Hari ini ia akan bertolak dari Jakarta menuju Surabaya, menjauhi lelaki yang kini amat mencintai nya.
Untuk memastikan kepergian sang anak, ibu kandungnya menghampiri putri semata wayangnya dikamar.
"Sayang, kamu jadi ke Surabaya?" tanya ibundanya.
"Jadi, Mah." Dona menjawab dengan lembut.
Aura wajahnya menampakkan kebahagiaan, sepertinya ia sudah tak sabar untuk menginjakkan kakinya di kota pahlawan itu.
Ibundanya kembali bertanya, "Apa kamu sudah pesan tiketnya?"
"Belum, Mah. Nanti saja, Dona mau hubungi Rey dulu. Biar sampai Juanda di jemput sama dia," jawab sang putri.