Paman mendesak sang Putri menunjukkan kemampuannya karena dia kira jika Putri adalah putri idiot.
"Kau melindungi Pangeran Lian, sesang kau sendiri banyak kekurangan. Tunjukkan jika kau pantas untuk mendampingi Pangeran Lian," kata sang Paman saat itu memebuat Kanza tidak masalah akan hal itu.
Apapun tantangan yang mereka ajukan Kanza sudah siap dengan segala sesuatunya karena dia juga sudah tahu bagaimana usaha dari sang pemain yang ingin merebut tahta kerajaan.
Kanza tahu mereka tidak akan berhenti begitu saja dan akan terus melakukan penggalian mengetahui jika mereka kalah dengan yang mana mereka ingin sekali menguasai tahta kerajaan.
Kanza jaga tidak takut dengan apapun yang akan diajukan oleh sang Paman dia benar-benar merasa bisa menangani semua hal itu dia tahu jika sang Paman tidak menyukai dirinya dan juga pangeran Lian.
"Karena putri sudah setuju maka aku meminta izin pada Raja untuk lomba membuat Puisi dari hal yang paling mudah," kata Sang Paman yang tidak percaya dengan kemampuan Kanza membuatnya untuk membuktikan jika ia layak sebagai istri pangeran Lian.
"Aku tidak masalah dan aku juga ingin Putri Alinza ikut, bukankah sebagai calon istri dari pangeran Zion di harus hebat juga," kata Kanza yang akhirnya pun menantang Putri Alinza.
Tidak ingin dirinya menjalani semua itu sendiri pun membuat Kanza menyuruh Alinza bertanding dengannya.
Dia tahu jika Alinza bisa dengan mudah ia kalahkan, Apalagi sekarang Putri Kanza bukan putri yang dulu hingga bisa mengalahkan Alinza dengan mudah.
"Aku setuju, mengalahkan putri seperti bukan hal yang sulit bagiku," kata Alinza yang mana memamg sudah tidak suka dengan Adiknya tersebut.
Persaingan yang jelas membuat Raja Pangeran dan seluruh petinggi kerajaan menyaksikan hal tersebut untuk berlangsungnya pertandingan antara kedua putri yang akan terjadi.
Kanza tidak takut sama sekali memghadapi sang Kakak yang bermuka dua, yang bahkan membenci dirinya.
Entah apa yang pernah Zian lakukan tapi sadar jika ia memang benar-benar berada dalam masalah karena Putri Alinza pasti akan melaporkan hal tersebut pada Raja.
Mereka semua punyiapkan segala sesuatunya untuk bisa berlomba dengan bijak.
Alinza jelas tidak akan berbuat curang mengetahui adiknya yang tidak memiliki kemampuan apapun membuat nya semakin percaya diri.
Alinza tahu jika Kanza selama ini hidup dalam pengasingan, tidak tahu pengetahuan bahkan sastra.
Jadi jelas hal itu membuat Alinza dengan yakinnya bisa mengalahkan Kanza.
"Putri apa kau tidak apa-apa," tanya Pangeran Luan merasa khawatir dengan sang Putri.
Sadar baru kali ini Pangeran melihat Putri berjuang sejauh itu untuk membela Pangeran.
Kanza yang sudah memutuskan untuk membela Pangeran jadi dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk bisa membela pangeran dan agar dia tidak terus-terusan dihina.
Walaupun dia memang dulu merupakan putri yang menjadi aib keluarga tapi sekarang dia buka lagi keluarga dan jelas ya bisa membuktikan semuanya.
"Pangeran tenang saja, aku pasti akan menyelesaikan semuanya, jadi Pangeran tidak gosok menghawatirkan Aku tidak akan mempermalukan Pangeran tenang saja aku bisa mengalahkan Alinza," kata Kanza saat itu sudah berniat dengan segala kemampuan dan ke inginan nya untuk bisa
Pangeran dia juga berharap banyak pada Kanza agar dia baik-baik saja melawan Alinza, Pangeran tahu juga lincah bukalah Putri yang baik karena dia yang merasa kecewa dengan apa yang dilakukan oleh lensa jelas membuat pangeran yang tidak menyukai Alinza tersebut membuat Pangeran dengan Putri Kanza juga tidak begitu suka dengan dirinya.
Dia bukanlah hal itu akan membuat seseorang terluka dan hal itu membuatnya, terus dikucilkan maka dari itu pengarang selalu berharap jika Putri Kanza bisa menyelesaikan semuanya.
"Aku percaya padamu selesaikan semua ini dengan benar aku tahu jika kau memiliki kelebihan dan aku sadar jika kau merupakan putri yang sangat cerdas," kata pangeran Lian yang memberikan semangat kepada putri kan saya saat itu setelah semua persiapan untuk perlombaan pun sudah disediakan.
Perlombaan yang digunakan hanya untuk membuktikan Putri Kanza mampu menjadi pendamping pangeran Karena jelas sangat tidak bisa menurunkan pangeran di mana Putri Kanza berusaha untuk melindungi pangeran yang mana Hal itu membuat Paman pun terus berusaha mencari kelemahan dari pangeran Lian.
Selama mereka dipanggil masing-masing sabun mulai duduk di tempatnya bersama Putri Alinza dia mencoba untuk membuat puisi yang benar bisa menarik perhatian banyak orang di sana karena jelas para petinggi kerajaan masih berada di sana.
Kanza yang merupakan orang dari dunia modern pun bisa dengan mudah membuat puisi dan ia pun tahu bagaimana cara membuat puisi hal itu tidak sulit untuknya maka dia bisa dengan mudah menuliskan puisi sesuai tema yang diberikan oleh petinggi kerajaan yang menjadi juri hal tersebut membuat genset tidak memiliki kesulitan sama sekali.
Alinza juga tidak kalah hebatnya dia dengan serius phon membuat puisi agar tidak dikalahkan oleh sang adik yang mana terlihat sangat begitu tenang padahal dulu terlihat sangat tidak berguna sama sekali tapi sekarang sudah berubah.
Setelah dia menikah dengan pangeran Lian entah apa yang membuat sang putri berubah hingga membuat alin sabun tidak mengenali siapa adiknya sebenarnya.
Perlombaan yang begitu sengit pun terjadi yang mereka benar-benar suportif untuk membuat puisi satu sama lain Alinza yang memiliki keyakinan akan kemenangannya, besertakan Kanza juga yakin dengan kemenangannya tersebut bersama-sama tidak mau mengalah dan membuat puisi sebagus mungkin untuk mendapatkan penilaian.
Hingga saat Mereka pun akhirnya menyelesaikan puisi mereka dan segera mengumpulkannya ke sang raja setelah sang raja membacanya pun memberikan kepada para petinggi kerajaan yang juga berhak untuk menilai puisi dari Sang Putri.
Perlombaan tersebut benar-benar dilakukan secara sportif tidak ada kecurangan sama sekali dan terbuka hingga semua orang pun tahu dan melihatnya di sana jelas hal itu tidak ada kecelakaan sedikit pun mereka juga membaca satu persatu puisi tersebut dan memahami serta meresapi makna dari puisi itu.
Mereka juga mencari puisi yang paling bagus dan hal tersebut pun membuat mereka memilih puisi yang mereka anggap bagus.
Tanpa ada nama yang bisa membuat orang memihak salah satu putri, mereka benar-benar menilai berdasarkan kemampuan.
Yang mana mereka tahu dan bisa merasakan puisi yang ditulis dari dalam hati dan puisi yang menggunakan kata yang bagus sehingga membuat mereka pun memilih salah satu puisi dan menjadikannya pemenang mengetahui siapa yang menulis puisi tersebut.
Hingga pengumuman pemandangan itu sudah diumumkan dan orang yang menulisnya pun pasti akan paham puisi siapa karena diberi tanda bukan nama.
Detik-detik pengumuman kemenangan yang begitu menegangkan yang mana Kanza berharap dia bisa memenangkan pertandingan itu.