Chereads / Dewi Penyembuh / Chapter 18 - Penipu

Chapter 18 - Penipu

Saat pengumuman itu berlangsung pun membuat Kanza diumumkan sebagai pemenang, hal tersebut membuat Putri Alinza tidak terima dan menganggap jika Kanza menipu dirinya.

"Aku tidak terima jika Kanza yang memenangkan lomba ini, hal ini pastikan siap mandi pun dengan hasil yang biasa, jika masih ada hal yang salah," kata Aliza yang jelas tidak terima dengan keputusan dari dewan juri yang mana dia kalah dalam pertandingan tersebut, jelas membuatnya pun tidak terima apalagi adiknya yang terkenal idiot itu pun tidak mungkin bisa mengalahkannya sebagai seorang putri pertama kerajaan Teratai.

"Tapi putri ini benar adanya, aku harus bisa menerima kekalahan mu dan tidak boleh menyalahkan orang lain atas ketidak mampuan mu," kata Kanza tidak senang dengan perkara dari kakaknya sendiri.

Yang mana benar-benar membuat dirinya pun tidak mengerti, jika memang hasil dewan juri keputusan mutlak dan jelas hal itu tidak ada kecurangan sedikitpun. Bagaimana bisa menipu jika semua yang dilakukan adalah di depan dewan juri.

"Jelas aku tidak terima kau yang diputer yang tidak bisa melakukan apa-apa dan tidak mungkin, kau bisa melakukan semua ini tanpa penipuan, aku ingin mengulangi lomba Ini," kata Putri Alinza yang tidak terima dengan hasil lomba tersebut dan ingin mengulangi lomba itu.

"Baiklah semua keputusan terserah padamu, aku ingin melakukan lomba apa aku tinggal mengikutinya pilihan lomba di tanganmu," kata Kanza yang tidak terlalu memikirkan dan memusingkan hal tersebut, membuat Putri Alinza pun memutuskan untuk mengurangi lomba tersebut.

Tapi karena hasil lomba pertama yang mana Putri Alinza tidak setuju di mana, hal itu pun akan sulit jika mengulangi lomba yang sama maka keputusan para juri, membuat keputusan untuk berlomba kesenian, karena hal itu pasti sudah dimiliki oleh para putri dan pasti para putri sudah memiliki kehebatan nya masing-masing.

Hal tersebut membuat dua orang putri pun memiliki hak dan bebas menampilkan kesenian apa yang akan mereka tampilkan dan akan dinilai oleh dewan juri.

Dengan keputusan para Juri lomba itu akan dilakukan besok, jadi mereka masih memiliki waktu untuk mempersiapkan itu semua.

Sang Raja pun membubarkan pertemuan itu yang benar-benar membuat Raja merasa kesal, tapi semua itu tetap Raja lakukan dan tetap memberikan perlombaan perpanjangan untuk membuktikan seberapa hebat Putri Kanza, karena raja juga merasa penasaran.

Kanza pun akhirnya kembali ke kediamannya bersama pangeran setelah bersitegang selama satu hari dan dilakukan dengan kakaknya sendiri, dia juga tidak menyangka jika Alinza berada di pertemuan tersebut yang mana sang Paman mengumkan jika lensa merupakan kenangan dari pangeran Zion.

"Bagaimana bisa calon tunanganmu bertentangan dengan adik dirimu kau ini bagaimana," kata Kanza kesal merasa jika semua itu memang sudah direncanakan dan hal itu pun benar-benar membuat dirinya tidak mengerti dengan pangeran yang diam jasnya seperti itu dipermainkan.

"Aku tidak masalah toh aku sudah menikah denganmu, aku bersyukur bisa menikah denganmu jadi apa tidak perlu protes akan hal itu, jika memang pangeran di sini ingin menikah dengan putri alin silakan saja aku tidak merasa keberatan sama sekali," jawaban Pangeran Lian dan dan membuatkan saya tidak mengerti dengan jalan pangeran pangeran yang mana bisa mengikhlaskan begitu saja.

Padahal dulu Pangeran ingin menikah dengan Putri pertama kerajaan teratai tapi sekarang seperti dia tidak ingin menikah dengan Alinza, sudah jelas sekali bahwa dia juga tidak peduli dengan perkenalan tersebut.

"Harusnya kau merasa tersakiti atau merasa tidak terima dengan perkataan pamanmu, seperti itu jika kemudian saya seperti itu maka akan mudah ditindas. Kenapa harus selalu menutupi kesembuhanmu biarlah semua mantap dan biar dia bertingkah dan bersikap semaunya sendiri," kata Kanza kesal yang menjadi banyak bicara membuat pangeran Lian hanya memperhatikannya, tahu jika istrinya sedang merasa kesal atas pertemuan tadi.

"Jika kau terus kasar seperti itu kok masih terlihat begitu manis kenapa kau terus marah-marah, terhadap apa yang dilakukan oleh paman. Aku tidak menunjukkan kesembuhanku, karena aku memiliki rencana besar tidak akan berhenti menyerang dan menggulingkan sebagai pengganti Raja selanjutnya, jadi masih banyak waktu untuk bisa melakukan permainan ini yang mana kita harus mengetahui informasi dan kita harus bisa mengendalikan mereka," kata Pangeran Lian yang sekarang selangkah lebih maju daripada sang paman.

Yang mana Paman sudah tidak memiliki senjata untuk menjatuhkannya lagi walaupun pangeran belum memberitahukan kepada semuanya tentang kesemuanya tersebut dan masih memakai kursi roda sebagai alibi, jika dirinya masih sakit.

Padahal dia sudah sembuh dan tidak seharusnya berada di kursi roda, tapi hal itu pun akan dilakukan di saat samandar menyerangnya untuk kali ini memang sang Paman sangat berambisi, tapi serangan itu masih bisa ditahan oleh Kanza dan masih bisa dicegah dengan melakukan hal lain. Jadi pangeranmu tidak perlu menunjukkan tentang kesemuanya tersebut.

"Baiklah kali ini Pangeran tidak akan memberitahukan tentang kesembuhan Pangeran kepada semua orang Lalu kapan akan Pangeran memberitahukan tentang kesembuhan Pangeran, tidak mungkin Pangeran terus mengulur waktu dan tidak jujur kepada mereka semua?" tanya Kanza yang merasa mereka basi tidak akan bisa menjaga rahasia tersebut terlalu lama karena banyak sekali rintangan di kerajaan.

"Coba aku bisa menemukan bukti dimana sang Paman melakukan kesalahan dan sudah membuat aku keracunan, aku tinggal mencari bukti saja yang menunjuk kepada pangeran Karena aku juga sudah tahu bahan apa yang digunakan untuk meracuni ku," jawab Pangeran Lian untuk membuktikan yang sebenarnya tentang kejahatan sang Paman agar dia bisa mendapatkan hukuman.

Jika belum bisa membuktikan hal itu membuatnya tidak ingin, menunjukkan tentang kesembuhannya tersebut.

"Jelas hal itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama tidak bisa dipercepat saja, jika Pangeran terus mengulur waktu maka mereka masih memiliki kesempatan untuk bisa menang," kata Kanza merasa khawatir dengan kondisi musuh yang akan meraja lela.

"Jangan izin kan mereka menang tentunya, aku juga harus berusaha dan jangan bisa membuat Kakak mu menang," kata Pangeran Lian memiliki harapan besar kepada Kanza untuk bisa memenangkan pertandingan demi pertandingan.

"Jelas aku akan membuatnya kalah karena dia sudah bersikap tidak baik padaku, dulu dan aku akan membalas semua perlakuanmu aku akan mempermalukannya," kata Kanza yang benar-benar memiliki dendam yang besar terhadap keluarganya tersebut yang telah menyia-nyiakan nyabakan menyiksanya.

"Kau memang butuh yang luar biasa aku salut padamu Kita harus berjuang bersama-sama dan kita harus menang bersama pula," kata Pangeran pun mengajarkan untuk berjuang bersama dirinya di mana musuh dalam kerajaan lebih mengerikan daripada harus menghadapi para siluman yang bahkan tidak semoga rekan sang paman yang memiliki tipu muslihat.

Saat mereka sedang mengobrol bersama tiba-tiba Danian yang datang, memberikan laporan kepada Pangeran Lian yang mana ada hal yang sangat mendesak yang harus disampaikan.

"Maaf Pangeran mengganggu waktunya sebentar karena anak itu yang berhasil kita selamatkan diculik," kata Danian melaporkan kejadian penculikan padahal anak tersebut sudah berada di istana kerajaan tetapi tetap saja ada insiden yang membuatnya diculik.