Sang raja yang mendekati Kanza pun mulai berbicara dan memberitahu putrinya tersebut.
"Gantikan Kakak mu untuk menikah dengan Pangeran Lian, kau sudah dengar jika dia seorang pangeran yang lumpuh, jadi bersikap baiklah, dan buat dirimu berguna untuk kerajaan," kata sang Raja membuat Kanza benar-benar merasa takut.
Perasaan takut milik sang Putri yang masih belum hilang karena perlakuan buruk Keluarganya.
Kanza mengangguk dan sangat sulit untuk mengeluarkan kata-kata.
Setelah menyampaikan hal tersebut sang raja pun pergi meninggalkan Sang Putri semua iring-iringan pun segera membawa pergi pergi ke kerajaan Lion tempat Pangeran Lian berada.
"Ah sial kenapa tubuh ini seperti ini pada putrinya sendiri, jika aku jauh darinya aku akan melatih tubuh ini agar tidak takut lagi padanya," badan usaha yang kini dirinya berada di kereta kuda dan membawanya ke kerajaan lain dia benar-benar merasa kesal dengan apa yang dilakukan oleh keluarganya tersebut dan pernikahan itu benar-benar pernikahan yang diluar dugaan.
Pernikahan yang sederhana dan bahkan tanpa adanya tamu hanya pihak kerajaan saja yang hadir di sana.
Setelah selesai melakukan ritual pernikahan, Kanza di bawa ke kamar pengantin.
Sambil menunggu membuat Kanza tidak tenang dan akhirnya Pangeran datang menggunakan tandu dibantu oleh dua orang pengawal yang mengangkatnya duduk di ranjang.
Setelah itu baru kedua pengawal itu pergi meninggalkan mereka berdua. Hingga membuat Kanza melihat hal itu tak bisa berkata-kata lagi.
Betapa kasihan Pangeran Lian ini, yang kini jadi suaminya.
Pangeran Lian membuka penutup wajah Kanza karena Kanza sekarang adalah istrinya.
"Putri akhinya kita bisa bersama," kata Pangeran Lian membuat Kanza tidak senang.
"Tunggu dulu, Pangeran tidak butakan?" tanya Kanza merasa heran kenapa dia tidak bisa membedakan Kanza dengan Kakaknya.
"Kau menghinaku!" Bentak Pangeran Lian marah.
"Tidak mana ada aku menghina, coba lihat aku baik-baik siapa aku?" Penyajian menatap pangeran dekat-dekat Karena tahu jika dia menggantikan kakaknya untuk menikah yang seharusnya Pangeran tahu dan sadar siapa dia yang.
Pangeran penatausahaan lama sekali sebenarnya Pangeran juga sudah merasa ragu Jika dia bukanlah Putri alim yang dijodohkan dengan dirinya padahal Pangeran menginginkan Putri pertama dari kerajaan teratai tersebut untuk menjadi istrinya tapi melihat orang di depan hadapannya jelas membuat dia bingung tidak mungkin dia menikah dengan Putri kedua dari kerajaan itu yang mana putri kedua yang terkenal bodoh dan idiot bahakan takut pada orang bisa berbicara begitu.
"Siapa Kau?" tanya Pangeran Lian heran dan marah sekaligus kesal.
Dia sengaja memberikan sebagian wilayahnya untuk bersama dengan Putri pertama dari Kerajaan Teratai.
Putri Alinza yang terkenal dengan lemah lembut baik hati, Pangeran sengaja menjadikannya istri karena kekurangannya tersebut dan berharap putri bisa membantunya serta melengkapi kehidupannya tapi ternyata Putri Aliza tidak mau dan menolak Pernikahan itu.
Hingga demi kekuasaan wilayah tersebut sang Raja menyuruh Kanza menggantikan Kakaknya.
Kanza yang terkenal dengan Putri yang idiot karena dia sangat takut dengan manusia hal tersebut membuat Raja sangat marah kepada putrinya tersebut, sehingga mengurangi di ruangan yang jauh dari istana dan menganggapnya sebagai aib keluarga, tapi berita itu sudah begitu menyebar hingga semua kerajaan tahu seperti apa Putri Kanza.
"Ya ampun kau bahkan tidak tahu jika menikah dengan orang lain," kata Kanza bangkit dan mencopot riasannya sendiri tidak mungkin Pangeran yang lumpuh itu mau membantunya.
Khansa bertingkah semaunya sendiri di ruangan tersebut apalagi di dalam kamar itu hanya ada mereka berdua akan sabun segera mencari baju untuk berganti karena baju pengantin itu benar-benar tidak nyaman dikenakan oleh Nya.
Membuka baju dan tidak menemukan baju wanita di sana pun membuat kan cairnya memutuskan memakai baju milik pangeran yang paling sederhana yang biasa digunakan untuk tidur.
Melihat Apa yang dilakukan oleh Kanza Pangeran Muda hanya bisa menatapnya karena dia sendiri juga tidak bisa bangun apalagi menegurnya.
Seperti orang lain yang tidak memancarkan perilaku seorang putri jangan seenaknya sendiri dalam kawat tersebut dan menganggapnya sebagai karya sendiri.
Bahkan ganti pakaian di depan Pangeran pun membuatnya biasa saja.
Pangeran Lian hanya menggeleng tak berdaya dengan ulah wanita yang baru dinikahinya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku," kata Pangeran melihat Kanza sudah selesai berganti pakaian.
"Aku Kanza," jawabannya sambil mengabaikan Pangeran dan Kanza masih sibuk menghapus make up tebalnya hingga membuat ia mirip orang lain.
"Tidak mungkin kau putri idiot itu yang bahkan takut dengan orang," kata Pangeran tak percaya melihat ulah barbar wanita itu yang jauh dan berbeda dengan apa yang dia katakan.
Jika Putri kan sayang sebenarnya dia benar-benar takut pada kerumunan orang dan dia selama ini pun dikarang oleh keluarga Kerajaan berita tersebut sudah diketahui oleh banyak orang.
Pangeran tidak percaya dengan hal itu karena wanita yang ada di depannya begitu lincah dan barbar hingga membuat dirinya pun tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh wanita tersebut.
Setelah selesai menghapus make up nya mukanya pun menjadi lebih ringan daripada sebelumnya.
Saat melihat wajah Kanza tanpa make up hal itu benar-benar membuat Pangeran terpana dengan wajah putih bersih dan manis yang ada di hadapannya.
Pangeran Lian menatap Kanza sampai tidak berkedip, hingga membuat Kanza sadar dan duduk di depan Pangeran.
Sengaja menduduki kaki Pangeran yang tidak bisa digerakkan.
"Berat tidak?" tanya Kanza pada Pangeran Lian.
Pangeran Lian hanya menggeleng karena tidak merasakan rasa sakit.
"Hey sadar aku sedang bicara dengan pangeran," kata Zian membuat Pangeran Lian sadar.
Kanza hanya mencoba mengecek kondisi Pangeran sebelum ia berencana untuk menyembuhkannya dan melanjutkan balas dendamnya dengan meminta tolong pada Pangeran.
Bisa-bisa dia terpesona pada wanita yang tidak jelas yang ada di hadapannya, banyak pertanyaan yang membuat Pangeran tidak percaya dengan perkataan Kanza.
"Kau tidak perlu berbohong padaku, katakan dengan jujur siapa kau sebenarnya?" tanya Pangeran Lian lagi yang tidak percaya jika wanita di hadapannya itu adalah putri Kanza.
"Aku Putri Kanza dari kerajaan teratai adik dari putri Alinza yang akan kau nikahi itu, apa kau kecewa tidak bisa menikah dengan Alinza?" tanya Kanza yang masih dengan nyaman duduk di kaki Pangeran Lian.
Pangeran memalingkan wajahnya, saat Zian mendekatinya karena penasaran dengan tangan kiri Pangeran yang tidak bisa digerakkan sama sekali.
"Tanganmu juga lumpuh?" tanya Kanza lagi tak percaya dengan pangeran yang ada di hadapannya ini.
"Kau tidak perlu menghinaku seperti itu, seharusnya kau sudah tahu bagaimana kondisiku, jadi kau tidak perlu berbohong padaku," kata Pangeran Lian yang tidak suka dengan orang lain yang menyatakan kelemahannya seakan tidak tahu.