Chereads / Dewi Penyembuh / Chapter 7 - Siuman

Chapter 7 - Siuman

Kanza terbangun di pagi hari benar-benar seperti bangun tidur. Ia merasa jika tubuhnya serasa kaku, seperti tidurnya sudah begitu lama. Hingga membuatnya benar-benar enggan untuk bangun.

Apalagi suasananya benar-benar mendukung hingga ia merasa masih berada di dunianya dulu. Lupa akan kecelakan yang sudah menimpanya.

"Aku tidur lama sekali, hingga badanku sakit semua," batin Kanza yang tidak sadar Pangeran Lian sedang memperhatikannya.

"Kau sudah siuman," kata Pangeran Lian langsung mendekati Kanza.

"Siapa kau?" tanya Kanza yang baru bangun dan belum sepenuhnya sadar.

"Kau tidak ingat dengan ku?" tanya Pangeran Lian dengan heran.

Kanza memcoba mengingatnya, ia baru sadar jika ia berada di dunia lain yang membuat dia berada di tubuh orang lain.

"Aku becanda," kata Kanza malas dan menarik selimutnya serta kembali tidur.

"Kau harus menjelaskan Bagaimana cara menyembuhkan Ku, kenapa bisa seperti itu apakah memiliki keahlian khusus atau kekuatan lain?" tanya Pangeran Lian dengan serius.

Tapi Kanza malas mendengarnya dan memilih untuk mengabaikannya serta tidak memperdulikan apa yang ditanyakan oleh pangeran, apalagi Pangeran yang pertama kali juga menolaknya dan tidak ingin disembuhkan oleh dia sampai ia pun harus memaksa Pangeran untuk meminumnya.

"Hemmm," jawaban Kanza malas mendengar pertanyaan dari pangeran Lian.

"Jawab aku dengan benar," kata Pangeran Lian mencoba membelikan badan Kanza yang mecoba menghindarinya.

Pangeran tidak mengira jika orang yang selama ini dia curigai apalagi dengan perubahan sikapnya yang begitu berbeda membuat Pangeran pun tidak percaya pada saat itu kini membuatnya sangat penasaran dan ingin mengetahui segala sesuatunya tentang tapi hal itu tidak semudah apa yang dibayangkan karena jelas kali kerja tidak menyukai dirinya walaupun Pangeran untuk bisa mengobati Pangeran dengan menggunakan darahnya tersebut.

Tapi sayangnya hal itu hanya rasa kasihan kantor belaka karena selama ini melihat pangeran yang begitu kesulitan dan kerepotan selalu saja menyuruh orang lain untuk melakukan hal-hal mudah.

"Malas, Pangeran juga tidak percaya dengan ku, jika bukan karena aku yang memaksa, Pangeran juga tidak akan sembuh," kata Kanza lagi mengabaikan pangeran dan tidak mau menjawab pertanyaan Pangeran dengan benar.

"Usaha untuk membantumu semua itu hanyalah rasa kasihan ku, karena melihatmu yang seperti itu jadi Jangan berharap lebih dari aku, karena aku hanya bisa menyembuhkan orang lain menggunakan darah ku saja," batin Kanza yang tidak merasa tertarik sedikitpun dengan pangeran hanya rasa kasihan agar dia bisa sembuh apalagi dulu dia yang pernah sakit dan terus saja tergantung pada obat jelas tidak tega melihat orang lain sakit di depannya maka dari itu atas rasa belas kasihan dan kemanusiaan pun Kanza berusaha menyembuhkan pangeran.

"Jika kau masih membutuhkan istirahat, beristirahatlah dengan benar karena kesehatanmu sangat penting bagiku," kata Pangeran Lian mencium kening istrinya.

"Apa-apaan ini kenapa dia berubah jadi baik, benar-benar bikin merinding saja," batin Kanza yang mendapat ciuman dari pangeran.

"Jangan terlalu baik padaku, karena aku hanya kasihan melihat mu yang lumpuh." Kanza sengaja berkata demikian agar Pangeran tidak terlalu berharap padanya.

Apalagi ia hanya pengantin pengganti, yang mana Pangeran Lian sebenarnya ingin menikahi Kakak dari Putri Kanza.

Kata-kata Kanza yang begitu menyakitkan jelas membuat Pangeran Lian pun merasa kesal dan marah dengannya, tapi karena dia yang sudah membantunya dan menyembuhkan lukanya pun membuat Pangeran menahan amarahnya.

Pangeran mencoba untuk berbicara lebih baik lagi, dengan putri Kanza, ia sadar jika dirinya yang pertama kali menolaknya dan bahkan melakukan hal kasar.

Kalau bukan Kanza yang memaksanya pun, dia tidak akan melakukan hal itu, akan tetapi dengan kesembuhannya itu menjadikan Pangeran pun memiliki harapan baru, maka dari itu dia bersabar dengan apa yang dikatakan oleh Putri Kanza

"Aku tahu mungkin kau marah padaku tadi, karena apa yang aku lakukan terhadap mau terima kasih sudah mengasihani ku," kata Pangeran Lian dan setelah itu ia pergi meninggalkan Kanza agar Putri bisa beristirahat.

Kanza menarik selimut dan berusaha untuk tidur kembali, tidak ingin memikirkan masalah tersebut semakin dalam.

Apalagi hubungannya dengan pengeran juga bukan hubungan cinta ataupun hubungan baik-baik saja, di mana pernikahan itu karena paksaan dari ayah sama Putri yang mana dia harus menghentikan kakaknya tersebut.

Pangeran Lian pun berjalan keluar dan pergi menuju perpustakaan untuk menenangkan diri dan di sana dia bertemu dengan Danian yang selalu menjadi tangan kanannya.

"Kau miliki berita apa?" tanya pangeran yang tahu jika ada berita terbaru.

Karena mengetahui dan yang selalu saja memberikan informasi terbaru untuk sang pangeran dan hal itu pun membuat Pangeran tahu apa yang akan disampaikan Jika dia bertemu dengannya.

"Pertemuan sidang yang akan di lakukan besok," kata Danian memberitahukan kepada Pangeran jika akan ada akan diadakan sidang yang mana Paman dari pangeran pun ingin membuat penolakan atas pangeran yang akan dicalonkan raja dan seorang Paman mendukung pangeran yang merupakan adik tiri dari pangeran Lian.

Yang mana Pangeran Zion tidak memiliki hak sama sekali atas kerajaan Lion karena dia merupakan anak dari seorang selir dan hal itu tidak membuat dirinya memiliki kekuatan ataupun memiliki dukungan sebagai seorang calon Raja sedangkan bayaran sendiri merupakan anak dari sang Ratu.

Hanya saja karena kelumpuhan yaitu dan kekurangannya tersebut pun membuat pamannya, memanfaatkan hal itu untuk membuat Pangeran tidak dicalonkan sebagai seorang Raja.

"Aku akan datang dan menghadapi mereka," kata Pangeran Lian yang sudah sembuh dan tidak takut dengan pamannya itu walaupun sang Paman menggunakan kelemahannya itu.

"Baik, bagaimana dengan kondisi putri?" tanya Danian yang mengkhawatirkan sang Putri, karena ia tahu bagaimana sang Putri di perlakukan kasar oleh keluarganya di kerjaan Teratai.

"Dia sedang istirahat dan ia baik-baik saja," jawab Pangeran Lian tahu memang sang Putri butuh istirahat.

"Syukurlah," kata Dania lega karena sang putri akan bisa menjadi senjata yang bisa digunakan oleh pangeran dan bisa dimanfaatkan.

Karena dia juga merupakan seorang putri Raja, yang mendukung kenaikan tahta Pangeran.

Kesembuhan Pangeran merupakan awal yang baru untuk pangeran bisa membalas dendam kepada sang paman dan juga pangeran Zion, yang selama ini berusaha untuk meracuni nya hingga membuatnya lumpuh.

Padahal dulu Pangeran baik-baik saja tapi karena ulah dari paman dan saudara tirinya tersebut, membuat Pangeran lumpuh dengan menggunakan racun yang membuat syaraf kaki Pangeran dan tangannya lumpuh dan tidak bisa di gerakkan.

"Kau ingat jangan beritahu kan pada orang lain tentang kesembuhan ku, aku akan membalas mereka pada saat yang tepat nanti," kata Pangeran Lian membuat Danian mengerti apa yang akan di lakukan oleh pangeran.