Kanza tidak berhenti sampai di sana dia mengulangi hal itu lagi, dengan mengeluarkan darahnya dan menaruhnya di dalam gelas, untuk sekarang dia pun tidak menawarkan ke Pangeran.
Tapi Kanza memaksa Pangeran untuk meminumnya, karena hanya tangan kiri pangeran yang bisa digunakan, jadi Kanza memegang tangan kanan itu dan menahan agar Pangeran mau meminum darah tersebut dari gelas itu, tapi baru satu kali meminumnya Pangeran pun langsung memuntahkan darah itu.
"Putri sialan Kau mau mencoba membunuh ku, hah. Kau sengaja melakukan ini karena kau disuruh Ayah mu kan," kata Pangeran Lian kesal tidak bisa melakukan apapun karena tangan kanannya masih ditahan oleh Kanza dan bahkan Kanza duduk dan naik diatas Pangeran yang tidur dan tidak berdaya karena Kanza menahannya.
"Menyebalkan sekali," batin Kanza yang teringat sakit itu tidak enak.
Apalagi dia dulu sempat sakit parah dan membuatnya sering sekali berobat ke rumah sakit hingga dia pun tidak ingin merasakan sakit itu lagi.
Maka dari itu Kanza terus memaksa Pangeran agar mau meminum darah tersebut agar Pangeran bisa secepatnya pulih.
Apalagi sudah beberapa kali kan Kanza melihat pangeran yang begitu kesulitan dan meminta bantuan kepada pelayan, untuk membantunya melakukan sesuatu dan jika dia ingin berpindah tempat pun membutuhkan bantuan orang lain.
Maka dari itu ia ingin menyembuhkan Pangeran Lian dan bisa melihatnya sembuh seperti orang pada umumnya dan bisa membantu Kanza untuk membalas dendam.
Kanza minum darah itu, dan meminumkannya lewat mulut dari mulut ke mulut.
Pangeran tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Kanza dan bahkan tangan Pangeran tidak bisa digerakkan karena ditahan oleh Kanza.
Darah masuk ke dalam mulutnya tidak bisa ia memuntahkan karena tertahan oleh mulut Kanza yang bahkan tidak tahu malu melakukan hal itu.
Karena merasa kurang banyak, Kanza menggigit lidahnya dan masih terus memberikan darahnya pada Pangeran hingga beberapa tegukan.
Pangeran yang terus memberontak akhir bisa mendorong Kanza dengan tangan yang satunya dan kali ini Pangeran yang menindih Kanza, merasa tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Kanza.
Melihat Pangeran Lian menindihnya, menandakan ia sudah bisa menggerakan tangan dan kakinya.
"Turun kau sudah sembuh," kata Kanza menyuh Pangeran Lian turun dari atas tubuhnya.
Pangeran kaget dengan apa yang dikatakan Kanza. Pangeran segera bangkit dan berdiri menggerakan tangan dan kakinya.
Kanza bangun merapikan baju dan pergi ke kamar mandi untuk memberikan diri karena jelas bajunya berlumuran darahnya sendiri.
"Putri benar-benar menyembuhkanku bagaimana bisa, dia menggunakan darahnya untuk menyembuhkan penyakitku siapa dia sebenarnya," batin Pangeran Lian yang kagum dengan apa yang dilakukan sang putri dan menunggunya keluar dari kamar mandi.
Saat putri keluar dengan menggunakan handuk dia mengambil baju milik pangeran dan memakainya.
"Aku pinjam bajumu, harusnya kau menyilangkan bajuku lebih dari satu kalau kau mengotorinya begitu," kata Kanza acuh dengan pangeran Lian yang sudah sembuh dan bahkan bisa berdiri.
Hal itu membuat Pangeran Lian memeluk Kanza dari belakang. Apalagi dirinya yang bisa berjalan pun bisa dengan bebas melakukan apa yang ingin dia lakukan.
Dia sudah menahannya dari kemarin, karena Kanza selalu menggodanya dengan berganti pakaian di depan. Sekarang seperti tidak tertahan lagi. Dengan kondisinya yang sudah benar-benar sehat dan tidak ingin membuat Kanza kecewa karena semalam Kanza sendiri lah yang menanyakan tentang malam pertama yang saat itu belum bisa ia lakukan karena kondisi kaki dan tangan kirinya yang masih lumpuh.
Tapi sekarang ia benar-benar sudah sembuh dan sudah sehat. Dengan bantuan Kanza, Pangeran pun tidak lumpur lagi dan bisa berjalan dengan menggunakan kedua kakinya dan tangannya juga bisa digerakan semua.
"Siapapun dia yang jelas dia adalah penyelamatku, iya dia istriku yang berharga," batin Pangeran Lian yang sekarang tidak lagi curiga pada Kanza.
Dengan Kanza menyembuhkan dirinya, hal itu membuat pengeran dengan senang dan bahkan tidak menganggap Kanza sebagai musuhnya.
Pangeran menganggap Kanza sebagai istrinya seutuhnya dan membuatnya tidak ingin melepaskan Putri Kanza sama sekali, karena Kanza merupakan orang yang berharga sekarang dalam hidupnya.
"Apa yang sedang Pangeran lakukan, aku belum memakai baju nanti bisa-bisa handukku lepas, menyingkir dariku," kata Kanza saat itu membuat Pangeran tidak mau pergi sama sekali dan pakai mempererat pelukannya tersebut.
Seharusnya seorang putri yang sudah menikah, membawa bajunya untuk tinggal di tempat Pangeran tapi Kanza yang tidak memiliki baju sama sekali dan bakar hidup di tempat pengasingan pun membuat dia datang ke tempat Pangeran tanpa membawa baju dan Pangeran tidak menyediakan baju untuknya.
Karena tidak tahu ukurannya, apalagi pernikahannya yang begitu mendadak, karena sebuah perjanjian yang mana pangeran membutuhkan putri untuk memperkuat posisinya.
Apalagi karena penyakitnya tersebut yang sudah lama membuat sang Paman, terus menyuruhnya untuk mundur dari tahta kerajaan.
Dengan menikahi seorang putri dari kerajaan teratai dengan niat ingin memperkuat posisinya walau harus kehilangan sebagian wilayah.
Tapi tanpa disangka dia dibohongi oleh Raja dari kerajaan Teratai, hingga membuat pangeran saat itu benar-benar tidak percaya dengan Kanza, tapi dengan apa yang dilakukan oleh kan sekarang membuat Pangeran begitu percaya kepadanya.
Pangeran menggap Kaza perlindungan menyembuhkannya dan rasa dendam Putri sama seperti rasa dendam Pangeran, hingga membuat Pangeran pun dapat menerima putri Kanza.
Apalagi dari awal putri Kanza selalu menggoda pangeran, karena Kanza menganggap Pangeran lumpuh dan tidak bisa bergerak, maka tidak bisa melakukan apa-apa, jadi memang sengaja menggodanya tapi ia sendiri tidak sadar jika Pangeran itu adalah laki-laki normal pada umumnya dan bisa melakukan hal-hal yang diluar dugaan.
"Terima kasih, kau sudah mengobatiku. Maafkan aku yang sudah tidak percaya padamu," kata Pangeran Lian memeluk Kanza dari belakang dan membisikkan kata terima kasih sekaligus maaf.
Membuat Kansa merasa geli dan merinding dengan apa yang dilakukan Pangeran.
Melihat tangan Kanza sudah sembuh jelas membuat Pangeran sadar Kanza juga bisa menyembuhkan lukanya sendiri dengan menggunakan darahnya.
"Sudah belum, menyingkirlah aku akan memakai baju," kata Kanza lagi yang merasa tubuh hangat Pangeran Lian yang memeluknya erat.
Membuat Kanza semakin berdebar-debar dibuatnya, ia tidak mengira jika Pangeran akan melakukan hal sampai sejauh itu.
Pangeran mengabaikan perkataan Kanza dan mencium leher Kanza, membuat Kanza makin merinding dibuatnya.
Ia tidak ingin melakukan hal itu tapi dia juga tidak bisa menolaknya dengan benar karena sentuhan Pangeran benar-benar membuat Kanza tidak ingin berhenti.
Tangan Pangeran mencoba memegang handuk Kanza yang masih dipegang erat oleh Kanza.
Sedari awal Kanza yang memulai dulu menggoda Pangeran hingga beberapa kali ganti baju di depan Pangeran, apalagi dengan menanyakan malam pertama membuat Pangeran makin bergairah.