Guzel membuka handle pintu saat pemilik ruangan memperbolehkan nya masuk Samuel tersenyum melihat Guzel yang datang membawa baki berisikan tiga cangkir kopi kemudian meletakkan nya di atas meja.
Gadis itu sedikit mencuri perhatian pada Shawn yang masih fokus pada layar monitor di hadapannya, Lelaki itu bahkan sama sekali tidak memandang kearah nya meski Samuel sudah dengan sengaja menggoda kopi buatannya sedangkan Jerry yang berdiri di samping Shawn hanya tersenyum kecil karena berada dalam keadaan canggung seperti ini.
" aku permisi keluar dulu " ujar Guzel yang hendak keluar namun dengan cepat di halang oleh Samuel
" Guzel maaf karena aku tidak memberitahu mu kalau aku adalah direktur di Ezland Clinton Group "
" tidak apa-apa Sam, aku hanya sedikit terkejut " Guzel masih berusaha menetralisir degup jantung nya yang berdetak semakin kencang. Sungguh sakit rasanya di acuhkan oleh orang yang sudah menguasai seluruh hatinya
" apa Dom berlaku kasar padamu? " pertanyaan Samuel sedikit menarik perhatian Shawn tapi dengan cepat di tepis oleh lelaki itu
" ti-tidak dia tidak melakukan apapun " Guzel terpaksa berbohong karena tidak ingin membuat Shawn marah karena sudah membuat keributan di perusahaan nya.
" jika dia melakukan hal buruk padamu jangan sungkan untuk memberitahu ku " ucap Samuel, Guzel hanya mengangguk dan tersenyum.
Guzel memperhatikan gerak gerik Shawn yang menarik sebatang nikotin yang tergeletak di atas mejanya dengan cepat gadis itu merampas nya dari tangan Shawn.
Diam-diam Samuel dan Jerry tersenyum melihat Guzel yang tadinya diam seperti anak kucing kini berubah galak seperti singa, mata nya melotot garang pada Shawn.
" a-apa yang kau lakukan " entah mengapa Shawn gugup melihat Guzel yang menatap nya tajam
" apa kau ingin membunuh dirimu sendiri huh!!!! " entah keberanian dari mana Guzel bisa membentak Shawn di hadapan bawahannya
" merokok sungguh tidak baik untuk kesehatanmu Shawn!!!! " ujar Guzel dengan garang sambil berkecak pinggang, dan itu sedikit membuat nyali Shawn menciut karena untuk pertama kalinya dia melihat Guzel seperti ini
" tapi aku butuh itu untuk menghilangkan rasa kantukku, Guzel apa kau tidak lihat banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan karena sudah deadline " Shawn terlihat memelas sedangkan Guzel yang mendengar alasan Shawn mendengus keras kemudian beranjak mengambil secangkir kopi lalu meletakkan di hadapan Lelaki itu.
" aku sudah membuatkan mu kopi dengan sedikit gula dan aku juga sudah membuat kan mu makanan ringan untuk kau jadikan teman lembur mu!!! tapi tidak dengan ini " Guzel merampas satu kotak nikotin dari meja Shawn
Shawn yang hendak protes mengurung kan niatnya melihat Guzel yang terlihat seperti singa betina yang sedang mengamuk.
" wah Guzel kau sungguh tidak adil!! kau hanya membuatkan aku dan Jerry secangkir kopi sedangkan Shawn, kau buatkan makanan " seru Samuel yang pura-pura merajuk tapi Guzel tidak peduli sama sekali
" aku akan meminta Maretha untuk mengantarkan nya kesini " sahut Guzel
" dan kau Shawn!!! " Guzel kembali menatap Shawn tajam
" aku akan menguras habis uang mu hingga kau tidak mampu lagi membeli barang sialan ini jika aku masih melihat mu menyimpan nya apa lagi mengkonsumsi nya!!! " lanjutnya dengan tegas kemudian Guzel berlalu pergi meninggalkan Shawn yang masih terperangah melihat Guzel yang sudah berani pada dirinya.
Begitu Guzel tidak terlihat lagi Samuel dan Jerry tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah Shawn yang masih pias.
" apa kau dengar Shawn? Guzel akan menguras habis uangmu jika kau masih bersama barang sialan itu " ujar Samuel di sela-sela tawanya
" nona Guzel tidak tahu bahwa Tuan bahkan memiliki salah satu pabriknya " sahut Jerry yang juga terkekeh mengingat tingkah lucu Guzel yang memarahi Tuannya
" apa kalian bisa diam!!! atau aku akan melempar kalian berdua dari sini!!! " mendengar seruan Tuannya seketika Jerry mengatup bibirnya tapi tidak dengan Samuel, lelaki itu justru semakin terpingkal-pingkal.
" MASUK!!!! " teriak Shawn yang masih kesal karena jadi bahan tertawaan Samuel dan juga Jerry
Samuel menghentikan tawanya saat Maretha masuk dengan membawa apa yang dikatakan oleh Guzel tadi.
" maaf Tuan, ini puding buah buatan nona Guzel untuk anda " Maretha meletakkan puding diatas meja kerja Shawn lalu di meja dekat Samuel.
Shawn tersenyum samar melihat puding buah di hadapannya dan tidak ingin menunggu lama lelaki itupun melahapnya, Samuel hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya.
*******
Guzel sudah siap dengan gaun berwarna merah muda selutut tanpa lengan yang mengekspos kulit putihnya makeup di wajahnya pun sangat sederhana tapi tetap terlihat elegan di wajah oriental Guzel rambut panjangnya di ikat tinggi dengan dihiasi pita kecil yang mempercantik tatanan rambutnya.
" kau mau kemana nona? " tanya Maria begitu melihat Guzel menuruni tangga
Sesuai dengan janjinya beberapa waktu lalu, Sabtu sore ini dia akan menemani Matthew datang ke pesta ulang tahun temannya
" aku mau pergi dengan temanku, Maria. Bagaimana penampilanku? "
" kau terlihat sangat cantik " puji Maria membuat Guzel tersenyum malu
" sepertinya temanku sudah ada di depan gerbang, aku pergi Maria... jika Shawn menanyakan ku kau jawab saja " ujar Guzel tanpa menunggu jawaban dari Maria lagi.
Matthew terlihat sangat tampan mengenakan kemeja hitam dipadukan dengan t-shirt berwarna senada serta jeans yang juga berwarna hitam, Lelaki itu bersandar pada pintu mobil sport miliknya menunggu kedatangan Guzel.
" maaf jika membuat mu terlalu lama menunggu Matthew " Guzel sudah berdiri dengan anggunnya di hadapan Matthew
" tidak apa-apa " sahut Matthew dengan tersenyum
Lelaki itu menatap Guzel lekat dari ujung kaki hingga kepal memuji kecantikannya di dalam hati, karena tidak ingin membuat keadaan menjadi canggung Matthew pun membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Guzel masuk setelah memastikan bahwa Guzel sudah duduk dengan nyaman, Matthew pun masuk kedalam mobil dan duduk di bagian kursi kemudi tepat di sebelah Guzel.
Selama dalam perjalanan tidak ada yang mengeluarkan suara mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing, Matthew sungguh terpesona dengan kecantikan Guzel yang tanpa dibuat-buat, setelah hampir tiga puluh menit akhirnya mereka pun sampai pada tempat pesta ulang tahun itu berlangsung.
" ada apa Guzel? apa kau merasa gugup? " tanya Matthew sebelum mereka turun dari mobil karena raut wajah Guzel terlihat tidak tenang.
" iya " jawab gadis itu jujur, dia sudah berjanji pada seseorang bahwa dirinya tidak akan menginjakan lagi kakinya ketempat yang sudah hampir merenggut kehormatannya.
Jika sebelumnya dia lebih dulu tahu bahwa pesta itu akan di langsung kan di NightClub ini maka Guzel akan berfikir dua kali untuk menerima ajakan Matthew.
" tenang Guzel ini NightClub berbintang, pestanya juga diadakan di ruangan VVIP jadi aman dari hiruk pikuknya musik keras " ujar Matthew yang mencoba untuk menebak pikiran Guzel.
" dan aku tahu siapa pemiliknya " batin Guzel
Guzel tersenyum canggung lalu dengan sedikit ragu gadis itu keluar dari mobil setelah pemilik kendaraan membukakan pintu untuk nya.