Chereads / Tuan Shawn / Chapter 33 - Chapter 33

Chapter 33 - Chapter 33

" tetaplah berdiri kokoh jangan lemah jika kau ingin terus berdiri di samping Shawn, tegakkan kepalamu dan lawan mereka semua yang mencoba untuk menjatuhkan mu!! karena untuk bertahan di samping Shawn kau harus memiliki kekuatan!! "

Guzel masih terngiang ucapan Xavier pada dirinya, entah kenapa itu menjadi penyemangat tersendiri baginya agar bisa mendapatkan Shawn tanpa harus melukai siapapun.

" siapa Shawn sebenarnya dan bisnis apa saja yang dimiliki oleh lelaki gunung es itu hingga membuatnya begitu sangat kaya raya bahkan paman Dom yang juga sudah kaya saja takut padanya? " gumam Guzel

" dan sebenarnya masalah apa yang sudah terjadi antara paman dan juga Shawn tapi, apa peduliku!! " gerutu Guzel sesaat mengingat kata-kata kasar yang dilontarkan oleh pamannya beberapa hari lalu.

Guzel masih menikmati makan siangnya seorang diri di restoran yang terletak tidak jauh dari kantornya selain jarak nya yang terbilang dekat Guzel juga sangat menyukai menu makanan yang ada disana dan suatu kebetulan ternyata Matthew juga ada disana.

" boleh aku menemanimu nona? " Guzel hampir saja tersedak ketika lelaki tampan itu sudah duduk di hadapannya

" Matthew? kau? "

" sudah lama kita tidak bertemu Guzel, apa kabarmu? "

" seperti yang kau lihat aku baik-baik saja, bagaimana dengan dirimu? "

" sedikit tidak baik? " Lelaki itu menghela nafas lelah

" apa sesuatu sudah terjadi? " tanya Guzel dengan polos

" yah sesuatu sudah terjadi di dalam hatiku, Guzel " batinnya dengan menatap lekat wajah cantik Guzel

" aku hanya bercanda, aku baik-baik saja " elak lelaki itu dengan tersenyum

" apa aku mengganggumu? " tanya Matthew lagi

" tidak! kebetulan aku memang butuh teman untuk menemaniku makan siang dan Tuhan ternyata menghadirkan dirimu " gurau Guzel dengan terkekeh

" wah berarti aku adalah penolongmu dari rasa kesepian, Guzel " gurau Matthew dengan terkekeh

" bagaimana dengan tempatmu bekerja apa kau menyukai nya? " Matthew kembali bertanya setelah memesan makanan pada seorang pelayan

" tentu, aku sangat menyukai pekerjaan ku " jawab Guzel dengan tersenyum

" oh ya Guzel apa akhir pekan ini kau sibuk? "

" sepertinya tidak "

" jika kau tidak sibuk aku ingin mengajakmu hadir ke pesta ulang tahun temanku apa kau mau, Guzel? "

" wah wah wah sepertinya kau memang tidak pandai berbasa-basi dokter Matthew " olok Guzel sedangkan yang bersangkutan hanya tersenyum simpul

" apa nanti kekasih mu tidak marah jika kau mengajak gadis lain datang ke pesta temanmu "

Mathew berdecak pelan menatap Guzel dengan hangat " aku tidak memiliki kekasih "

Guzel tertegun membalas tatapan Matthew yang memandang nya dengan lembut, gadis itu menenggak minumannya yang masih tersisa sedikit entah mengapa dia merasa tatapan Matthew sungguh tidak biasa.

Obrolan mereka ter-jeda begitu pelayan datang membawa makanan yang sudah dipesan oleh Matthew.

" bagaimana apa kau mau? " Matthew berharap kali ini Guzel tidak menolak ajakannya.

Guzel sedikit berpikir karena akhir pekan ini dirinya memang tidak ada kegiatan apapun bahkan Juliet dan Christine, mereka sudah memiliki acara masing-masing.

" ok baik lah anggap saja itu bayaran karena kau sudah mau menemaniku makan siang " jawab Guzel dengan tersenyum membuat Matthew tersenyum senang

Mereka pun melanjutkan makan di selingi dengan obrolan santai bahkan entah hal lucu apa yang sudah mereka bicarakan karena gelak tawa kedua insan itu tidak sedikit menarik simpati para pengunjung lainnya yang juga ada disana dan tanpa Guzel sadar ada sepasang mata yang menatapnya dari kejauhan.

******

Guzel berlari menuruni tangga begitu melihat mobil Shawn masuk kedalam gerbang mansion jujur dia sungguh merindukan lelaki itu karena sudah hampir satu Minggu ini mereka tidak bertemu dikarenakan Shawn terbang ke Amsterdam.

" Shawn!!!!!! akhirnya kau kembali " dengan nafas yang tidak beraturan dan senyum manis gadis itu menyambut Shawn tepat di depan pintu

Samuel dan Jerry yang berdiri di belakang Shawn hanya mengulum senyum melihat Guzel seperti anak kecil yang bahagia karena ayah nya pulang. Sedangkan Shawn hanya menatapnya datar lalu berlalu begitu saja melewati Guzel tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Senyum yang sedari tadi merekah sirna begitu saja hati Guzel terasa seperti diremas karena mendapat sikap dingin dari Shawn. Samuel yang melihat itu hanya bisa menggeleng dan menghela nafas, dia bukannya tidak tahu kalau Guzel sudah jatuh hati pada Shawn, sedangkan Lelaki itu???

" Hai Guzel!!! " Samuel melambaikan tangannya pada Guzel

" Hai Sam " Guzel tersenyum kecut

" Shawn bilang kalau kopi buatanmu sangat enak " ujar Samuel yang berusaha menghibur Guzel

" benarkah? " Guzel berharap apa yang dikatakan oleh Samuel bukanlah buaian saja

" sungguh!!! bahkan saat di Amsterdam dia sama sekali tidak meminum kopi karena dia hanya ingin minum kopi buatanmu dan sepertinya kini kopi buatanmu menjadi kopi favorit nya " apa yang dikatakan oleh Samuel adalah benar dan sama sekali tidak berbohong bahkan Shawn dengan cepat menyelesaikan pekerjaan di Amsterdam agar bisa segera kembali ke Sidney.

" tapi kenapa dia seperti tidak perduli padaku " gumam Guzel menatap pintu ruang kerja Shawn yang tertutup rapat

Samuel juga sebenarnya di buat jengah dengan sikap Shawn yang selalu berubah-ubah pada Guzel padahal Samuel yakin sebenarnya Shawn sedang mencoba membuka hatinya untuk Guzel tapi apa yang dilihat nya tadi seketika merobohkan dinding keyakinannya.

" Guzel tolong buatkan kami kopi dan tolong juga kau antar kan ke ruang kerja Shawn karena sepertinya kami akan lembur malam ini " pinta Samuel agar Guzel tidak berpikir terlalu jauh

Tanpa menjawab gadis itu hanya mengangguk lalu membuat kan apa yang di pinta oleh Samuel, bukan maksudnya memerintahkan Guzel tapi hanya itu yang bisa dia lakukan untuk menghibur perasaan Guzel yang dilanda rasa penasaran.

Begitu Samuel masuk kedalam ruangan pribadi milik Shawn dia mendapati lelaki itu sedang berdiri di depan jendela kaca yang terbuka menatap langit gelap di luar sana dan sebatang nikotin yang berada disela-sela jari lentiknya.

" ada apa lagi dengan dirimu Shawn? " Samuel ikut berdiri di samping Shawn memandang langit gelap yang bertabur bintang di luar sana

Shawn menyesap nikotin itu dengan nikmat lalu menghembuskan asap yang mengepul dari hidung maupun mulutnya.

" sikap mu tadi sudah membuat Guzel berkecil hati, Shawn!! "

" apa peduliku " sahut datar lalu kembali menyesap nikotin nya

" ada apa denganmu Shawn, apa yang membuatmu begitu cepat berubah? bukankah kau sendiri yang memintaku untuk membawa seluruh pekerjaan mu kesini karena kau ingin segera bertemu dengan Guzel!! tapi apa yang sudah kau lakukan padanya tadi? " cecar Samuel dibuat jengkel oleh bos sekaligus sahabat nya itu

Shawn tidak langsung menjawab sebenarnya setelah mendengar cerita dari Xavier tentang apa yang sudah terjadi pada Guzel saat dirinya berada di Amsterdam, Shawn mempercepat semua schedule meeting nya dengan rekan kerjanya agar bisa memastikan sendiri keadaan Guzel, begitu dia sampai di Sidney Shawn langsung mencari Guzel di kantor tapi Laurent memberitahu nya kalau Guzel sedang makan siang di restoran yang tidak jauh dari kantor. Shawn bahkan sudah membawa seikat bunga mawar putih untuk gadis itu, itupun usulan dari Samuel dan dengan bodohnya pula Shawn menuruti nya tapi apa yang dia lihat di restoran sudah menghancurkan semua pondasi yang baru saja akan dia bangun.

Guzel yang terlihat sangat bahagia bersama seorang lelaki yang dia ketahui adalah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit milik keluarga Mike bahkan lelaki itu juga menjadi salah satu dokter yang merawat mendiang Angel.