Chereads / Tuan Shawn / Chapter 29 - Chapter 29

Chapter 29 - Chapter 29

Shawn duduk termenung dikursi menatap seorang gadis yang terbaring di atas ranjang dengan mata terpejam ada luka lebam d sudut bibirnya dan juga di pelipis gadis itu.

" jangan khawatir Guzel baik-baik saja dia hanya syok " Mike menepuk pundak lelaki dingin itu

" hmmmmm " hanya gumaman yang terdengar dari bibir Shawn

" apa kau ingin minum? "

" tidak... Xavier!!!! " seru Shawn

" ya "

" batalkan semua kontrak kerjasama dengan perusahaan Ibram Group tanpa terkecuali dan hancur kan semua data penting mereka " titah lelaki itu membuat Samuel yang sedari tadi mengantuk membuka lebar-lebar kedua matanya

" Shawn apa kau bercanda? " tanya Samuel dengan terbelalak

" menurutmu??? " Samuel menelan ludah nya kasar melihat sorot tajam dari mata bos sekaligus sahabat nya itu

" sesuai dengan keinginanmu Shawn, SHIW TIME!!! " sahut Xavier dengan santai, dia paling menyukai jika harus menghancurkan seseorang

" Shawn apa ini tidak berlebihan? kau membatalkan dan akan menghancurkan semaunya??? " tanya Samuel lagi yang tidak bisa mengontrol keterkejutan nya

" aku tidak akan jatuh miskin karena membatalkan semua kerjasama dengan perusahaan mereka!!! apa yang sudah dilakukan oleh anak dan cucu Ibram sudah melampaui batas dan aku tidak bisa mentolerir itu " sahut Shawn yang tidak ingin dibantah

Shawn benar semua hinaan yang sudah dilakukan oleh Bianca dan juga Aurora terhadap Guzel sudah sangat keterlaluan dan Shawn tidak bisa menerimanya dan ingin sekali rasanya tadi dia merobek mulut kedua wanita yang sudah lancang menghina Guzel.

*******

Kedua mata indah itu berkedip saat merasa hangat nya sengatan sinar matahari yang menyelinap masuk dari celah-celah jendela Guzel membuka matanya lebar lalu menelisik seluruh ruangan yang sangat asing baginya dengan nuansa serba putih.

" kau sudah bangun nona " seorang wanita yang mengenakan seragam nurse menyapa Guzel yang tampak masih menahan rasa denyut di kepalanya

" dimana aku? "

" kau di rumah sakit nona "

" ha? " Guzel terperangah karena seingatnya semalam dia bersama Shawn, gadis itupun berusaha mengingat lagi apa yang sudah terjadi semalam hingga dirinya berkahir dirumah sakit.

" kau sudah bangun Guzel!!! " Guzel langsung menoleh kearah pintu yang terbuka dari luar terlihat Mike yang mengenakan snelinya

" Mike... kenapa aku bisa ada disini? " tanya Guzel begitu lelaki itu menghampiri nya

" apa kau tidak ingat apa yang terjadi semalam? kau tidak mungkin amnesia hanya karena pingsan " Mike terkekeh melihat Guzel yang melengos kesal

" seingat ku semalam- " Guzel tidak melanjutkan kalimatnya saat bayangan dirinya di keroyok oleh Bianca dan juga Aurora dilanjutkan dengan kejadian Shawn yang mencekik leher Dom pamannya.

" Paman Dom!!! Mike apa paman Dom baik-baik saja dia tidak matikan???? Di-dimana Shawn dia juga baik-baik saja kan??? " seru Guzel dengan panik dan hendak turun dari ranjang dan langsung di tahan oleh Mike dan juga nurse yang masih berada tak jauh dari Guzel

" Tenang Guzel semua baik-baik saja kau tidak usah khawatir dan bersyukur lah kau pingsan semalam karena jika tidak, dapat aku pastikan nyawa paman mu itu akan berakhir di tangan Shawn "

" itu tidak lucu Mike!!! " ucap Guzel dengan sengit dan lagi-lagi Mike hanya terkekeh.

" sebaiknya kau habiskan sarapanmu dan minum obat mu, jika kau memerlukan sesuatu kau bisa menghubungi ku "

" Mike tunggu!!!! " panggil Guzel saat Mike hendak keluar, Lelaki itu kembali menoleh ke arah Guzel menatap gadis itu dengan tanya

" dimana Shawn sekarang? " tanya Guzel dengan lirih

" apa dia marah padaku karena sudah membuatnya malu di acara semalam? " Mike tersenyum hangat pada anak dari mendiang sahabat nya itu.

" kau jangan khawatir Shawn bukan lelaki yang gila akan rasa hormat, justru mereka yang sudah menyakiti mu lah yang mendapatkan hukuman yang sangat berharga dari Shawn " setelah menjawab pertanyaan Guzel, Mike pun bergegas keluar karena masih banyak pasien yang harus ditangani.

Guzel tidak bisa menghilangkan rasa kekhawatiran nya sebelum dia bertemu dengan Shawn, dia sangat merasa bersalah pada lelaki itu baru satu kali dia ikut pergi bersama Shawn tapi justru sudah membuat keributan.

******

Dibelahan dunia lain Shawn sedang fokus pada layar laptop di hadapannya, saat ini lelaki itu sedang berada di Canberra karena ada urusan penting yang harus di selesaikan bersama Samuel dan juga Xavier tentu nya.

" Mike baru saja menghubungi ku, dia bilang kalau Guzel sudah sadar " ujar Samuel setelah menerima telepon dari Mike.

" aku sudah tahu " jawab Shawn tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya

" aku yakin saat ini Ibram dan anaknya sedang mencari mu Shawn " ujar Xavier

" tentu saja mereka akan mencarinya, setelah apa yang sudah Shawn lakukan pada perusahaan mereka " ujar Samuel dengan terkekeh

" kau tidak tanggung-tanggung menghancurkan mereka, Shawn " sambung Xavier

" apa peduliku!! " sahut Shawn yang sama sekali tidak perduli

" yah karena saat ini kau hanya perduli pada gadis kecil itu " goda Samuel dengan senyum jahilnya, sedangkan Shawn tidak menanggapi ucapan sahabat nya

Xavier menatap Shawn dengan serius, sebenarnya dia ragu untuk menanyakan tentang ini tapi jika dia tidak bertanya maka rasa penasaran akan terus menghantuinya.

" Shawn aku ingin bertanya padamu " Xavier sempat ragu tapi dia harus tetap menanyakan ini

" apa kau akan memenuhi keinginan Angel? " Shawn tidak langsung menjawab Lelaki itu justru beranjak dari kursinya menatap keluar jendela kaca dimana langit di luar sana sudah mulai berwarna kuning kemerahan pertanda bahwa hari mulai malam.

" melihat caramu melindunginya itu sungguh tidak biasa Shawn, meskipun dia meminta untuk tidak diikuti oleh Austin dan Marvel tapi kau masih tetap menyuruh orang-orang kepercayaan mu menjaga Guzel tanpa sepengetahuan nya " ujar Xavier lagi

Yah!! tanpa sepengetahuan Guzel, Shawn tetap memerintahkan orang-orang kepercayaan nya untuk menjaga Guzel dari kejauhan dengan berpenampilan yang tidak terlalu menonjol agar Guzel tidak merasa curiga.

" aku hanya menjaga nya, tidak lebih " jawab Shawn datar

" hanya itu? " Xavier memastikan lagi jawab Shawn, namun Lelaki itu tidak menjawab pandangannya jauh menerawang kedepan.

" lupakan dia Shawn!!! " seru Samuel seakan tahu apa yang ada dalam pikiran lelaki gunung es itu

" dia sudah tidak bersama kita, sudah saatnya kau membuka lagi hatimu " tambahnya

Shawn memejamkan matanya selintas dia mengingat kejadian buruk yang menimpanya tujuh tahun yang lalu jerit ketakutan dan kesakitan seorang gadis terus berdengung di telinga nya, melihat ada yang tidak beres dengan keadaan lelaki itu Samuel dan Xavier menghampiri nya lalu berusaha menenangkan Shawn

" Shawn!!!!! " seru Xavier dan Samuel hampir bersamaan, keringat dingin membasahi kening Shawn bahkan tubuhnya mulai bergetar hebat

" Pricillia!!!!!!!!!! " pekik Shawn dengan mata terbuka lebar deruh nafas nya tidak beraturan, tubuh tegap itu luruh begitu saja kelantai

" tenang Shawn " Xavier memegang pundak Shawn yang sedikit berguncang menahan tangis sedangkan Samuel beranjak mengambilkan air untuknya.

Shawn menenggak habis segelas air yang diberikan oleh Samuel tanpa sisa, dan kembali berusaha mengatur nafas nya yang masih berderu tak beraturan.

" maaf Shawn jika aku sudah membuatmu kembali mengingat kejadian itu " ucap Samuel dengan raut wajah bersalah nya.

Shawn masih bergeming dia mengusap wajahnya dengan frustasi, sungguh sangat menyakitkan baginya kehilangan orang yang sangat dia cintai pergi dengan secara tragis tepat di depan matanya.