Shaun dan teman-temannya sudah duduk di kursi yang sudah dipersiapkan, lagi-lagi Shawn menjadi bahan ejekan sahabat-sahabat nya karena membantu Guzel duduk di kursi nya tidak hanya itu, Lelaki gunung es itu kembali menggenggam tangan Guzel seakan ingin menunjukkan pada mereka semua bahwa Guzel adalah miliknya.
" kau sangat cantik Nona Guzel " puji Samuel dengan melirik Shawn sekilas
" terimakasih " sahut Guzel namun gadis itu tersentak saat Shawn mengeratkan genggaman tangannya.
Samuel, Mike dan Xavier terkekeh karena Shawn terlihat sangat posesif pada gadis kecil itu.
" tenang Dude!!!! tidak akan ada yang berani mendekati gadis kecilmu itu " ujar Samuel tersenyum jahil
" apa lagi sedari tadi kau tidak melepaskan genggaman tangan mu " sambung Mike yang menahan tawanya.
Shawn berdecak keras tidak berminat meladeni sahabat nya yang menyebalkan itu, sedang kan Guzel hanya tersenyum canggung.
Shawn tahu bahwa beberapa pasang mata di depan sana menatap tajam kearah Guzel, tapi dia sama sekali tidak perduli.
" apa kau gugup? " bisik Shawn tepat di telinga Guzel, membuat sekujur tubuh gadis itu meremang dan jangan tanya bagaimana kondisi jantung nya.
" se-sedikit... aku merasa menjadi pusat perhatian mereka semua " ucap Guzel dengan pelan
" jangan hiraukan mereka!!! angkat kepala mu disini kau adalah pendamping ku, bukan pelayan ku!!! "
Dengan ragu-ragu Guzel sedikit mengangkat kepalanya memandangi sekeliling nya bagitu banyak tamu yang datang ke balroom hotel berbintang ini.
" Shawn.... "
" hmmmmmm "
" apa keluarga Daddy juga ada di disini? "
Shawn tidak langsung menjawab, lelaki itu menatap lekat wajah Guzel yang sangat terlihat cantik malam ini.
" arah jam dua belas " ujar Shawn
Guzel melihat kearah depan dimana hanya berjarak tiga meja keluarga Ibram duduk disana. Guzel mengepalkan kedua tangannya mengingat semua kenangan buruk yang mereka ciptakan untuk dirinya dan juga mendiang ibunya.
Sepasang lelaki dan wanita yang tidak Guzel kenal menghampiri meja mereka, Shawn dan Xavier terlihat sangat malas meladeni mereka yang berbeda dengan Samuel dan juga Mike yang terlihat sangat ramah. Guzel tersenyum canggung saat seorang wanita menatap nya dengan tatapan sinis, Saat Guzel hendak beranjak dari duduknya, Shawn menahan tangan gadis itu.
" mau kemana? "
" aku ingin pergi ke toilet Shawn " jawab Guzel yang tidak luput dari pandangan wanita itu
" mau aku antar? "
" HUH????? " Guzel terperangah sedangkan Shawn hanya menggedikan dagunya
" ti-tidak perlu, aku bisa pergi sendiri.... kau juga sibuk dengan mereka semua "
" baiklah, toilet nya ada di sebelah kiri " Guzel mengangguk lalu beranjak dari duduknya, Shawn terus memperhatikan langkah Guzel hingga gadis itu hilang di balik tembok.
Wanita yang tadi menatap sinis Guzel kini tanpa malunya duduk di kursi tepat di sebelah Shawn. Gaun yang dikenakan oleh wanita itu sangat sexi hingga menunjukkan lekuk tubuhnya yang berbentuk nyaris sempurna hingga belahan gunung kembar milik wanita itu juga terpampang sangat jelas.
" Kita sudah lama tidak bertemu Shawn " ucap wanita yang diketahui bernama Leana
Shawn hanya melengos tidak menanggapi wanita itu, Xavier tersenyum samar Samuel dan Mike memalingkan wajah menahan tawa.
" Shawn aku sudah mengirimkan file pada sekertaris mu untuk perpanjangan kontrak kerjasama kita " ucap seorang lelaki bernama William, Shawn hanya mengangguk tanpa repot-repot menjawab.
William dan Leana adalah saudara sudah dua tahun ini perusahaan mereka berkerja sama. Shawn tahu kalau kakak beradik ini memiliki rencana lain selain tentang pekerjaan William ingin menjodohkan Shawn dengan adiknya, Leana.
" apa kau ingin berdansa dengan ku Shawn? " ajak Lean dengan suara serak yang penuh gairah
" ya Shawn kalian juga sudah lama tidak bertemu... " ujar William yang mendukung ajakan adiknya
" Tidak!! "
" ayolah Shawn... apa kau masih ingat saat pertama kali kita bertemu di Jerman? kau mengajakku berdansa " tidak ingin kehabisan cara untuk mendekati Shawn, Lean mengingat kan lelaki itu tentang pertemuan pertama kali mereka dulu.
" bagiamana Shawn bisa lupa bahwa wanita itu dengan sengaja menaruh obat perangsang pada minumannya " bisik Samuel membuat Mike terbelalak
" lalu? " Mike yang tidak bisa menyembunyikan keterkejutan nya
" lalu apa? Shawn tidak sebodoh itu " ujar
Samuel terkekeh
" Shawn tidak meminum minuman itu dia justru mengajak wanita itu berdansa seakan-akan dia menyukainya, Bodoh " Xavier berdecak pelan
" sejak saat itulah Leana terus mengejar-ngejar Shawn!! " sambung Samuel
" dan liciknya lagi mereka menggunakan perusahaan mereka untuk mendekati Shawn " ucap Xavier lagi sebelum dia beranjak pergi karena melihat Lean yang masih menggoda Shawn membuat matanya merasa ternodai.
" hei!!!! kau mau kemana? " seru Mike
" mencari udara segar!!! " sahut Xavier tanpa menoleh
" ada apa dengan Xavier? " tanya William
" dia memang selalu begitu jika ada serangga nakal mulai bertebaran dia akan pergi karena dia tidak mungkin membunuhnya apa lagi jika itu serangga betina, Xavier tidak mungkin setega itu " sindir Samuel telak
" kemana Guzel kenapa lama sekali " batin Shawn
******
Setelah keluar dari toilet Guzel merasa tenggorokan nya kering, melihat gelas yang berisikan minuman yang tersusun rapi diatas meja gadis itu mengambil gelas minuman berwarna merah disana
" Coba lihat, siapa yang saat ini ada di depan kita Mom!!! "
Guzel langsung menoleh saat mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya.
" aku tidak menyangka kau bisa masuk ketempat ini Guzel!! " seru Aurora dengan senyum mengejek memperhatikan Guzel dari ujung kaki hingga kepala
" sama seperti ibunya yang selalu menempel dengan lelaki kaya raya dia pun melakukan nya, sayang " sambung Bianca
" buah jatuh memang tidak jauh dari pohonnya Mom!!! " Aurora dan Bianca menertawakan Guzel yang masih bungkam.
Guzel tidak meladeni ejekan kedua wanita ular itu karena dia tidak ingin membuat keributan yang akan membuat Shawn malu nantinya.
" berapa Lelaki itu membayar mu Guzel??? " seru Aurora saat Guzel hendak melangkah pergi.
Langkah kaki Guzel terhenti dengan erat Guzel mencengkram cangkir di tangan nya lalu kembali menatap Aurora dan juga Bianca dengan wajah merah padam.
" bagaimana kau bisa mengenal Shawn Ezland? " seru Bianca penuh selidik wanita itu masih ingat bagaimana Shawn masuk kedalam kantor mereka dan membuat keributan disana hanya untuk membela Guzel.
" semua orang pasti mengenal Shawn Ezland Mom!!!! Dia sangat tampan, dan masih lajang, tidak hanya itu dia juga adalah salah satu orang terkaya di Sidney!!! aku yakin demi mendapatkan Lelaki itu Guzel pasti sudah merayunya dengan membuka selangkangan nya lebar-lebar " ejek Aurora dengan senyuman mengejek yang terus memancing emosi Guzel
Darah Guzel sudah mendidih detak jantung nya berdetak tidak terkontrol mendengar hinaan itu, tangannya pun semakin terkepal erat, dengan mata yang berkilat tajam.
" ada apa Guzel? kenapa kau menatap ku seperti itu? apa yang aku katakan benar kan? " tanya Aurora dengan senyum sinis.
" dia memang sama seperti ibunya "
" tentu Mom, dia- "
" CUKUP!!!!!!!!!!!!! " bentak Guzel membuat kedua wanita itu tersentak.
" berani-beraninya kau membentak kami dasar anak haram!!! " tunjuk Bianca
" coba lihat dirimu di cermin!!!! kau sama sekali tidak pantas datang ke acara mewah seperti ini!!! apa lagi mengenakan gaun itu, sama sekali tidak cocok!!!! " Aurora menatap Guzel dengan kebencian
Guzel sudah tidak tahan lagi dengan tersulut emosi, Guzel melempar minumannya ke wajah Aurora. Gadis itu berteriak histeris mengusap wajahnya nya yang kotor karena minuman Guzel.