" aku tidak menyangka jika Shawn benar-benar memberikan ku gelang ini, Juliet " seru Guzel dengan bahagianya.
Setelah memastikan sendiri bahwa hadiah itu memang benar dari Shawn, Guzel langsung menghubungi kedua sahabatnya dan mengajak mereka untuk makan bersama di sebuah restoran di tengah kota Sidney.
" ini pasti sangat mahal Guzel " ujar Christien yang juga ikut memperhatikan gelang yang dikenakan oleh Guzel.
" aku bisa melihat ada cinta di matamu, Guzel " ucap Juliet dengan mengulum senyumnya
" cinta? " gumamnya
" iya cinta... terlihat jelas di matamu " Juliet mengangguk
Guzel hanya diam kini pandangan nya jauh menerawang kedepan melihat langit cerah di luar sana, baginya terlalu cepat untuk menyimpulkan kalau dia kini mulai mencintai Lelaki gunung es itu.
" Coba lihat! dengan siapa kita bertemu di restoran mewah ini " beberapa gadis muda yang seumuran dengan Guzel berhenti di depan meja Guzel, dan salah satu dari mereka menatap Guzel dengan tatapan sinis.
" Aurora, apa keluarga mu masih memberi Guzel uang hingga dia masih bisa datang ke restoran mewah seperti ini? " tanya seorang gadis yang berambut pendek dengan tatapan mengejek
" tentu saja tidak, keluarga ku tidak mungkin sudi memberikannya uang! jangan kan untuk memberinya uang bahkan dia saja sudah di usir dari rumah kami " jawab gadis yang bernama Aurora.
Aurora adalah putri Dominic dan Bianca, gadis itu adalah salah satu dari mereka yang juga membenci Guzel dan juga mendiang ibunya.
Tangan Juliet sudah terkepal erat, jika tidak di halangi oleh Guzel dirinya pasti sudah menghajar mulut kurang ajar Aurora dan teman-temannya.
" Aurora! bukankah itu berlian edisi terbatas yang sudah lama ingin kau miliki " tunjuk teman Aurora pada gelang yang dipakai oleh Guzel
Aurora menatap Guzel dengan kesal bagaimana mungkin gelang semahal itu bisa dia dapatkan, karena dia yakin sepupunya itu tidak mungkin memiliki banyak uang untuk membelinya bahkan semua harta peninggalan mendiang ayahnya Guzel sudah diambil oleh nenek mereka.
" dari mana kau mendapatkan gelang itu " tanya Aurora dengan penuh selidik
" kenapa kau ingin sekali tahu dari mana Guzel mendapatkan nya, apa kau iri padanya? " ujar Christien dengan meremehkan
" aku tidak yakin kau bisa membeli gelang semahal itu Guzel! jangan kan uang, kau bahkan tidak memiliki tempat tinggal lagi " seakan tidak perduli dengan Juliet dan Christien, Aurora terus mencerca Guzel dengan kalimat-kalimat pedas.
" oh.... aku tahu " Aurora tersenyum sinis kemudian mendekati Guzel
" apa kau menjual tubuhmu agar bisa membeli berlian ini " ucap Aurora tepat di depan wajah Guzel.
Wajah Guzel merah padam, sudah cukup dia sabar menghadapi sepupunya yang bermulut kurang ajar ini.
" katakan padaku lelaki kaya raya mana yang sudah tidur dengan mu? " bisiknya lagi
" ingat batasan mu Aurora " desis Guzel dengan mata merah yang masih menahan emosinya
" aku tahu wanita seperti apa ibumu yang sudah merelakan tubuhnya demi bisa mendapatkan pria kaya raya, dan aku rasa sifat itu juga sudah menurun padamu "
Mereka semua tersentak, saat tangan Guzel menarik rambut panjang Aurora yang terurai dengan keras gadis itu bahkan sampai mendongak memegangi tangan Guzel yang semakin keras menarik rambutnya.
" lepaskan Guzel! " teriak Aurora
" kau boleh menghinaku tapi tidak ibuku!!! " bentak Guzel, Juliet dan Christien tersenyum puas
" apa yang aku katakan adalah benar! ibumu adalah jalang! "
AKKKKHHHHHHHHH
Mereka semua terperanjat saat Guzel menampar keras pipi mulus Aurora, matanya menatap tajam Aurora yang sudah lancang menghina dirinya dan juga mendiang ibunya.
" berani-beraninya kau menampar ku!! " geram Aurora
" mulut kotor mu memang perlu dihajar!! dan jangankan hanya menampar aku bahkan bisa menendang mu dari tempat ini " sahut Guzel dengan mata berkilat tajam
Juliet dan Christien tersenyum puas melihat pipi sebelah kanan Aurora yang merah bekas tamparan Guzel.
" dan aku ingatkan sekali lagi jangan pernah menghina ibuku kalau tidak mulut mu aku robek, ingat itu! " Guzel bukan hanya sekedar mengancam tapi dia akan membuktikan kata-kata nya jika Aurora tidak mengindahkan peringatan nya.
Setelah mengatakan itu Guzel berlalu pergi begitu saja diiringi oleh Juliet dan juga Christien meninggalkan Aurora berserta teman-temannya.
Aurora menatap tajam Guzel hingga hilang keluar pintu, kedua tangannya mengepal erat pipinya masih terasa panas serta malu karena Guzel telah menampar nya di hadapan semua orang.
" aku akan membalas mu Guzel, lihat saja nanti kau akan lebih merasakan sakit dari apa yang aku rasakan sekarang " batin Aurora.
********
Shawn yang baru saja keluar dari ruang meeting langsung dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita cantik seperti super model. Shawn hanya menatapnya datar sedangkan wanita itu tersenyum lebar kemudian berjalan mendekatinya.
Jerry dan Samuel hanya saling melirik tidak tahu berbuat apa, Jerry juga sudah mengatakan bahwa wanita yang ada di depan Tuan nya itu sudah dari kemarin mencarinya.
" Hai Cassandra " seru Samuel dengan senyum manisnya
Wanita yang bernama Cassandra itu tersenyum hangat membalas sapaan Samuel.
" hai Sam!!! sudah lama sekali kita tidak bertemu kau semakin tampan " ujar Cassandra yang sedikit memuji Samuel.
" Jerry kau bawa pulang berkas-berkas yang harus aku tanda tangani, aku harus pergi " ucap Shawn yang sama sekali tidak ingin menyapa Cassandra.
" tunggu Shawn!!!! " Cassandra sedikit berlari mengejar Shawn yang hendak masuk kedalam lift
" kau lihat Jerry bagaimana Tuan mu itu memperlakukan Cassandra " Samuel terkekeh melihat Cassandra yang di acuhkan oleh Shawn
" aku merasa kasihan pada nona Cassandra " sahut Jerry dengan tersenyum kecil
Meskipun sedikit kesulitan mengejar Shawn yang terus melangkah cepat tidak membuat Cassandra menyerah begitu saja, dia masih saja mengikuti Shawn dari belakang.
" tunggu Shawn!!!! " Cassandra akhirnya berhasil menjangkau Shawn yang hendak masuk kedalam mobilnya.
" Shawn aku datang jauh-jauh dari New York ke Sidney hanya untuk bertemu denganmu tapi inikah balasan mu? " Cassandra menatap nanar wajah dingin Shawn
" kau bahkan tidak pernah menemui ku meski kau tahu bahwa aku sudah lama berada di Sidney kenapa kau terus menghindar dari ku Shawn! " lanjutnya
" aku tidak pernah meminta mu untuk datang Cassandra jadi berhentilah merengek seperti anak kecil! " balas Shawn dengan datar
" jangan buang-buang waktu mu hanya untuk menunggu ku Cassandra!! karena kau tidak akan mendapatkan apapun " ujar Shawn lagi
" Shawn aku mencintaimu! " seru Cassandra dengan lantang saat Shawn hendak masuk kembali kedalam mobilnya.
" aku sangat mencintaimu tidak bisakah kau memberikan sedikit tempat untuk ku di dalam hatimu " tanya Cassandra dengan tatapan sedihnya.
" aku sudah pernah mengatakan padamu, aku tidak pernah memiliki cinta untukmu ataupun yang lainnya jadi berhentilah mengatakan kata-kata itu di hadapanku!! " Shawn yang baru saja hendak masuk kedalam mobilnya kembali menoleh kearah Cassandra
" dan untuk soal pertunangan kita aku sudah mengatakan pada nenek bahwa aku tidak akan pernah melakukanya " ucap Shawn lagi sebelum dia benar-benar masuk kedalam mobil kemudian meninggalkan area parkir.
Cassandra masih berdiri ditempatnya menatap mobil Shawn yang perlahan menjauh dan tidak terlihat lagi, wanita itu mengusap airmata yang menetes di pipinya.