Chereads / Tuan Shawn / Chapter 19 - Chapter 19

Chapter 19 - Chapter 19

Shawn menghempas tubuhnya di atas ranjang king size seharian berada di kantor membuatnya tubuhnya benar-benar merasa lelah belum lagi nenek nya yang sedari tadi terus menghubungi nya, dia yakin Cassandra pasti sudah mengadu tentang penolakan pertunangan itu.

Shawn menatap langit-langit kamar mengingat semua permintaan Angel sebelum dia meninggal, bagi Shawn permintaan Angel sangatlah berat untuk dia penuhi belum lagi tentang kebenaran hidup Guzel, kepalanya terasa sangat sakit dan ingin meledak.

" apa yang harus aku lakukan, Angel? " batin Shawn

Lelaki itu memiliki alasan tersendiri kenapa masih belum bisa memenuhi keinginan Angel, bagaimana dia bisa membawa Guzel masuk kedalam dunia nya, belum lagi harus menghadapi keluarga nya itu tidak akan mudah bagi Guzel.

*******

" Maria.... apa Shawn sudah pergi? " tanya Guzel saat menghampiri wanita paruh baya itu di dapur

" tentu saja nona, Tuan selalu pergi pagi-pagi sekali " jawab Maria

" dan tanpa sarapan terlebih dahulu " gumam Guzel menatap nanar makanan di atas meja yang tidak tersentuh

Maria hanya tersenyum mendengar gumaman nona nya.

" kau ingin makan sesuatu nona? "

" tidak Maria, aku akan memintamu jika aku ingin " jawab Guzel sembari meninggalkan Maria yang masih sibuk di dapur.

" kau sangat memperhatikan Tuan Shawn, nona... aku yakin pasti sudah terjadi sesuatu di dalam hatimu " ucap Maria pada dirinya sendiri, matanya menatap Guzel yang berjalan menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua.

" jika kau memang ditakdirkan untuk Tuan Shawn, aku selalu berdoa agar kau kuat dan mampu menghadapi keluarga Tuan " batin Maria lalu melanjutkan pekerjaannya

******

Dengan langkah cepat Shawn memasuki gedung bertingkat miliknya, seperti biasa Shawn akan menjadi pusat perhatian para karyawan nya terutama kaum wanita. Selama ini yang mereka tahu Samuel lah pimpinan perusahaan.

Dan setelah Shawn muncul mereka semua tahu bahwa dia lah pemilik perusahaan Lelaki tampan yang dingin dan tidak tersentuh oleh siapapun, tidak ada sedikitpun seutas senyuman dari wajah Shawn saat berpapasan dengan karyawan nya sedangkan dari belakang Jerry terus mengikuti langkah kaki panjang Shawn.

Begitu Shawn membuka pintu ruang CEO, lelaki itu menatap datar seorang wanita yang sudah duduk dengan santai di kursi tepat di depan meja kerjanya.

Jerry yang melihat wajah Tuannya yang mulai keruh tidak berani mengeluarkan suara, dia hanya mempersiapkan diri kalau sewaktu-waktu Tuanya itu akan mengamuk karena kedatangan tamu tak di undang.

" sedang apa kau disini "

Wanita itu langsung menoleh lalu berdiri dan tersenyum melihat orang yang sedari tadi dia tunggu akhirnya datang.

" tentu saja bertemu denganmu "

Shawn benar-benar malas meladeni nya, seakan tidak peduli dengan kehadiran wanita itu dia berlalu begitu saja melewatinya lalu duduk di kursi kebesarannya.

" Jerry kau letakkan berkas yang harus aku kerjakan, setelah itu bawa wanita ini pergi dari sini " ujar Shawn tanpa menoleh

Jerry yang merasa canggung dihadapkan dengan situasi seperti ini hanya bisa menatap iba nona nya sebenarnya dia tidak tega tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa

" Jerry!!! apa kau tidak dengar!!! " Shawn mulai meninggi kan suaranya membuat Jerry terperanjat.

" i-iya Tuan " jawabnya dengan gugup

" Shawn!!! " seru wanita itu

" CUKUP CASSANDRA!!!!! " bentak Shawn membuat Cassandra menetes kan air mata

Jerry yang melihat Tuannya sudah mengaung seperti singa langsung menghampiri Cassandra dan memintanya untuk keluar namun tidak di gubris oleh wanita itu.

" hentikan drama mu dan pergilah kau hanya membuang-buang waktu mu disini " ujar nya lagi tanpa merasa iba sedikitpun

" Shawn aku mencintaimu, tidak bisakah sedikit saja kau menghargai nya " ucap Cassandra dengan suara bergetar karena menangis

" sudah berulang kali aku katakan bahwa aku tidak pernah mencintaimu atau siapapun!! jadi berhenti mengatakan hal menjijikkan itu " desis Shawn dengan sorot mata tajam

" nona tanpa mengurangi rasa hormat ku padamu aku mohon tolong kau keluar dulu " pinta Jerry dengan hati-hati agar tidak menyinggung perasaannya

Cassandra masih menatap Shawn yang sama sekali tidak memandang ke arah dirinya, tapi dia bersumpah akan membuat Shawn menjadi miliknya untuk selamanya meskipun dia harus melakukan dengan cara kotor sekalipun.

Jerry menutup pintu setelah memastikan Cassandra keluar, lalu berjalan mendekati Tuannya yang masih diam seribu bahasa setelah Cassandra pergi.

******

Mata Guzel berkaca-kaca setelah kembali menginjakkan kakinya di halaman rumahnya.

Rumah yang memiliki banyak kenangan bersama mendiang kedua orangtuanya.

Guzel tersenyum melihat bayangan nya saat masih kecil berlarian bersama sang ayah lalu sang ibu ikut menggodanya dengan tertawa bahagia.

" aku merindukan kalian, sangat merindukan kalian " batin Guzel dengan menyeka air matanya yang menetes tanpa permisi

" andai kalian masih ada, pasti sekarang kalian bersamaku disini " ucap Guzel seorang diri , gadis itu berjalan mengelilingi halaman luas itu

" nona Guzel "

Merasa namanya dipanggil Guzel langsung menoleh kearah sumber suara matanya berbinar melihat seorang wanita paruh baya yang berdiri di depan pintu.

" Amanda "

Guzel langsung berlari menghampiri wanita paruh baya yang bernama Amanda, dia adalah seorang p*****n yang berkerja di rumahnya.

" aku merindukan mu, Amanda "

" aku juga sangat merindukan mu, nona "

Sekarang mereka sedang duduk di salah satu kursi di taman belakang, disana terdapat danau buatan dulu setiap akhir pekan Guzel akan menghabiskan waktunya di sini bersama kedua orang tuanya.

" meskipun sudah sangat lama aku pergi dari rumah ini, tapi semuanya masih tetap sama " ucap Guzel, Amanda tersenyum getir melihat gadis malang ini.

" setiap satu Minggu sekali Tuan besar selalu datang kerumah ini " ujar Amanda membuat Guzel tekejut

Guzel berfikir bagaimana mungkin kakeknya datang kerumah ini, padahal saat dia dan kedua orangtuanya masih tinggal disini tidak sekalipun lelaki tua itu datang untuk menjenguk mereka, tapi setalah mereka semua pergi dia justru datang.

" pernah terjadi keributan besar dirumah ini, saat Tuan Dominic ingin mengubah nama kepemilikan dan ingin mengubah semua properti yang ada, tapi Tuan besar menentang nya dia tidak mengizinkan siapa pun mengubah semua yang ada disini " cerita Amanda membuat Guzel terkejut sekaligus tidak percaya.

" kenapa setelah kami semua pergi dari rumah ini kakek baru datang "

" percaya atau tidak sebenarnya Tuan besar sangat menyayangi kalian terutama Tuan George dan kau nona " ucap Amanda dengan sendu

" jika dia memang menyayangi kami, lalu kenapa dia tidak pernah membela kami setiap kali kami di hina dan diperlakukan tidak baik oleh istri, anak, menantu dan juga cucunya yang lain, Amanda " seru Guzel yang kembali mengingat kembali perlakuan buruk dari keluarga Ibram

" TIDAK AMANDA!! dia sama sekali tidak menyayangi kami " Guzel menggeleng tidak setuju dengan apa yang Amanda katakan

" kau harus tahu sesuatu nona bahwa kau adalah- " Amanda tidak melanjutkan kata-katanya saat melihat kedatangan tamu yang sama sekali tidak di undang