Chereads / Tuan Shawn / Chapter 24 - Chapter 24

Chapter 24 - Chapter 24

" Matthew!!!! "

Guzel dan Matthew serentak menoleh kearah sumber suara, Matthew tersenyum melihat siapa yang memanggilnya berbeda dengan Guzel yang menatap datar seorang gadis yang berdiri tak jauh dari meja mereka, Juliet dan Christien saling lempar pandang dengan mulut terkunci rapat.

" Hai Aurora!!! " sambut Matthew

" mereka saling mengenal? " batin Guzel

" aku sudah beberapa kali menghubungimu tapi ponselmu tidak bisa di hubungi " ujar Aurora dengan manjanya, gadis itu sempat melirik Guzel melalui ekor matanya.

" astaga!!! ponsel ku kehabisan daya " ujar Matthew setelah mengeluarkan ponselnya dari dalam saku.

" apa mereka memiliki hubungan? " bisik Christien

" sepertinya, karena mereka terlihat sangat akrab " sahut Juliet yang tidak kalah berbisik

" ah ya... Aurora kenalkan ini- " belum sempat Matthew menyelesaikan ucapannya, Aurora langsung menyela nya

" hai Guzel " sapa Aurora

" kalian saling mengenal? " tanya Matthew menatap kedua gadis itu bergantian

" tentu... kami sangat saling mengenal " jawab Aurora dengan tersenyum sinis berbeda dengan Guzel yang langsung mengalihkan pandangan nya tak acuh.

Guzel menatap tajam Aurora, karena dengan lancang nya gadis itu merangkul pundaknya sedangkan Juliet dan Christien melotot kesal.

" singkirkan tanganmu dari pundakku Aurora " desis Guzel tapi gadis itu tidak mengindahkan ucapannya.

Dengan kasar Guzel menepis tangan Aurora yang masih lancang merangkul pundaknya, Matthew terbelalak karena Guzel bersikap kasar.

" kita tidak sedekat itu hingga kau berani merangkul ku " kedua mata Guzel berkilat tajam.

Hinaan tentang mendiang ibunya yang dilakukan oleh Aurora menjadi alarm tersendiri untuk Guzel.

" Guzel, apa yang kau lakukan " seru Matthew

" Guzel, aku sepupu mu kenapa kau begitu kasar padaku " raut wajah Aurora terlihat sedih

Guzel mendecih keras begitu pintar nya Aurora berakting sedemikian rupa agar terlihat baik didepan Matthew.

" maaf Matthew aku tidak bisa duduk bersama serigala berbulu domba " sindir Guzel dengan pedas, Aurora hanya diam tapi tidak bisa menutupi wajah merah padamnya menahan marah.

" sial " batin Aurora begitu Guzel beranjak pergi diiringi oleh Juliet dan juga Christien.

Begitu diluar restoran Guzel menggeram marah, melihat Aurora bersikap baik membuatnya ingin muntah, rasa lapar yang tadi dia rasa hilang begitu saja padahal makanan yang dia pesan tadi pun belum sempat dia santap.

" menjijikkan " seru Guzel dengan kesal

" atau teman yang dimaksud oleh Matthew tadi adalah Aurora " batin Guzel.

" Aurora pantas mendapatkan penghargaan artis terbaik, karena dia bisa berakting dengan sangat baik " ucap Juliet

" benar dia seperti bunglon " sahut Christien

" tapi, bagaimana mereka bisa saling mengenal satu sama lain bahkan mereka terlihat sangat dekat " seru Juliet

" apa peduliku!!!! dia ingin mengenal pemerintah sekalipun aku tidak peduli!!! " ujar Guzel dengan ketus.

" apa kau cemburu? " tanya Christien dengan lugunya

" cemburu? " Guzel membeo

" untuk apa aku cemburu!!!! aku hanya kesal karena tangan nya begitu lancang menyentuh ku!!! " sahut Guzel dengan tegas membuat nyali Christien menciut

" benar!! untuk apa Guzel harus cemburu apa lagi dengan gadis sampah seperti Aurora " cibir Juliet dengan pedas, mulut gadis satu itu memang tidak pernah gagal jika mengejek seseorang.

" Guzel... " panggil Christien dengan pelan

" APA!!!! " sahut Guzel yang masih berapi-api

" i-itu..... " tunjuk Christien kearah seberang.

Guzel dan Juliet serentak menoleh kebelakang, kali ini apa yang dilihat oleh Guzel berhasil meluluh lantakkan hatinya, bagiamana tidak kedua matanya menyaksikan lelaki yang sudah berhasil menarik seluruh ruang dihatinya sedang berpelukan dengan seorang gadis tapi lebih tepatnya lelaki itulah yang dipeluk.

" ini baru yang dinamakan cemburu " gumam Juliet

" siapa gadis itu " batin Guzel yang mulai tidak menentu begitu banyak pertanyaan yang bermunculan di kepalanya.

*********

Shawn membereskan semua berkas-berkas yang akan dia bawa pulang, entah mengapa Shawn ingin sekali cepat pulang dan bertemu dengan gadis kecilnya namun baru saja hendak beranjak dari kursi kebesarannya seorang gadis seksi sudah berdiri didepan pintu ruangan nya.

Shawn menatap datar gadis itu yang memakai pakaian yang sangat ketat menunjukkan lengkuk tubuhnya yang nyaris sempurna dan potongan baju nya di bagian atas terlihat sangat rendah hingga menunjukkan belahan bukit kembarnya.

Seakan tidak perduli dengan kedatangan gadis itu, Shawn berlalu pergi begitu saja, diiringi oleh Jerry dibelakang, tidak kehabisan cara gadis itu justru mengejar Shawn hingga keluar dari gedung bertingkat yang mewah itu.

" Shawn tunggu!!!!!! " panggil gadis itu dia tidak perduli dengan tatapan cemoohan para karyawan yang berlalu lalang di sana.

Shawn terus melangkah kan kaki panjangnya dengan cepat, melihat kehadiran gadis itu membuat mood nya terjun bebas.

" Shawn tunggu!!!!! " gadis itu berhasil menghalangi Shawn yang hendak masuk kedalam mobilnya.

" aku tidak akan membiarkan mu terus menghindar dariku, Shawn!!! " serunya

" Stop Cassandra!!!! " tunjuk Shawn dengan mata berkilat tajam, tapi tidak membuat gadis itu takut justru dia tersenyum.

" berhenti menjauh dariku Shawn, karena aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi... aku mencintaimu, sangat mencintaimu " lirih gadis itu

" aku sudah pernah mengatakan nya padamu dan aku ingatkan lagi jika kau lupa... aku tidak pernah mencintaimu!!! TIDAK PERNAH!!! " ucap Shawn dengan penuh penekanan

" aku tidak perduli jika kau tidak mencintaiku, tapi setidaknya tolong izinkan aku berada didekat mu dan rasakan semua cinta yang aku miliki untuk mu... dan aku yakin kau juga pasti akan mencintai ku " balas Cassandra dengan penuh keyakinan.

Melihat Shawn yang masih diam tanpa rasa takut dan malu Cassandra langsung memeluk Shawn dengan erat, Shawn bisa merasakan bukit kembar milik Cassandra.

" aku mencintaimu Shawn " ucap Cassandra dengan penuh cinta

Shawn sama sekali tidak membalas pelukan Cassandra justru kedua tangannya terkepal kuat desiran darah yang seakan mendidih begitu dia rasakan di dalam hatinya.

" menjauh lah dariku Cassandra " desis Shawn

Perlahan pelukan Cassandra melemah, dia melepaskan pelukannya menatap kedua manik berwarna coklat itu dengan penuh harap dan cinta dan tanpa terduga Shawn merasakan sesuatu yang lembut dan kenyal menempel dibibir nya.

Shawn adalah Lelaki normal dia hanya diam membiarkan Cassandra yang masih berselancar dengan lembut di bibirnya tanpa membalas apa yang dilakukan oleh gadis itu.

Jerry yang melihat itu langsung membuang pandangannya kearah lain tapi apa yang dilihat Jerry kini justru lebih menakutkan.

Jerry menatap nanar tiga orang gadis di seberang sana yang juga ikut menyaksikan adegan yang tidak boleh ditiru oleh anak-anak.

" Nona Guzel " gumam Jerry tapi masih bisa didengar jelas oleh Shawn.

Tubuh Shawn menegang dengan cepat dia mendorong tubuh Cassandra hingga membentur badan mobilnya, Shawn diam terpaku karena diseberang sana memang benar-benar Guzel.