Chereads / Tuan Shawn / Chapter 23 - Chapter 23

Chapter 23 - Chapter 23

Jari jemari Shawn bergerak lincah di atas keyboard laptopnya di hadapannya sudah menumpuk berkas-berkas yang harus dia tanda tangani, semenjak lelaki itu kembali ke Sidney dia mengambil alih seluruh pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh Samuel.

Dan sekarang justru Samuel lah yang bisa bersantai ria karena tidak harus berhadapan lagi dengan dokumen-dokumen yang selalu membuat matanya sakit dan merenggut waktu santainya, tapi tak jarang juga dia membantu Shawn saat lelaki itu di sibukkan dengan pekerjaan yang lain.

" aku melihat nona Guzel di depan lobi utama, Tuan " ucap Jerry yang baru saja masuk setelah mengetuk pintu

" Guzel? dibawah? " tanya Samuel

" Yah, sepertinya dia ingin melamar pekerjaan disini, Tuan " jawab Jerry

Samuel menatap Shawn dengan penuh pertanyaan, merasa menjadi objek utama Lelaki itu menghentikan jari jemarinya.

" Apa? " tanya Shawn dingin

" apa kau ingin menjelaskan sesuatu padaku? " Samuel justru melempar Shawn dengan pertanyaan

" apa kau sudah semiskin itu sehingga membiarkan Guzel mencari pekerjaan? " sambungnya dengan senyuman mengejek

" Sial!!! " upat Shawn.

" jelaskan padaku! " pinta Samuel

" dia sendiri yang ingin mencari pekerjaan "

" dan kau mengizinkan? "

" tentu, aku tidak memiliki hak untuk melarang nya "

" apa dia tahu kalau perusahaan ini milikmu? "

Shawn menggeleng lalu melanjutkan pekerjaannya, Samuel memicit kedua alisnya kepalanya tiba-tiba terasa sakit.

" lalu apa yang harus aku lakukan? " tanya Samuel

" lakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku jangan pandang gadis itu karena memilikki hubungan dengan ku " jawab Shawn tanpa menoleh

Samuel menghela nafas kasar lalu beranjak dari duduknya, dan sebelum dia keluar Shawn kembali memanggilnya.

" satu hal lagi " seru Shawn

" apa? " tanya Samuel yang mulai jengah

" jangan sampai Guzel tau kalau aku adalah pemilik perusahaan ini " ucap Shawn yang memandang Samuel sejenak lalu kembali menatap layar laptopnya.

Shawn menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya setelah Samuel dan juga Jerry keluar dari ruangannya, dia tidak menyangka kalau Guzel akan mengajukan lamaran pekerjaan di perusahaan miliknya.

*******

Guzel merapikan lagi rambutnya yang panjang dan kemeja putih yang dia kenakan sebelum masuk kedalam ruangan interview.

Seorang wanita bertubuh tinggi dengan rambut di kuncir keatas datang menghampiri Guzel yang sudah lebih dulu duduk di ruangan itu.

Berbagai pertanyaan di lontarkan oleh wanita itu, dan tanpa merasa gugup atau pun beban Guzel menjawab semua pertanyaan dengan baik dan saat wanita itu menguji kompetensi Guzel, dia bisa menyelesaikan dengan baik.

" selamat nona kau diterima di perusahaan kami, dan mulai besok kau sudah boleh masuk berkerja aku harap kau bisa berkerja dengan baik bersama team yang lainnya "

Guzel tersenyum senang tidak menyangka akan di terima berkerja di salah satu perusahaan terbesar di Sidney.

" terimakasih- "

" panggil saja aku Laurent " ucap wanita yang bernama Laurent itu dengan ramah, usia Laurent terpaut tiga tahun di atas Guzel.

" baiklah, terimakasih Laurent " ucap Guzel kemudian keluar dari ruangan itu dengan perasaan bahagia.

" terimakasih Tuhan " batin Guzel setelah keluar dari gedung mewah yang tinggi hampir mencapai lima puluh tingkat itu.

Guzel menekan nomor seseorang di layar ponselnya dan tidak menunggu lama ponsel itu langsung tersambung dengan nomor tersebut.

" aku diterima berkerja!!!!!! " ucap Guzel setelah orang diseberang sana menerima panggilan telepon nya

" aku sangat bahagia!!! aku tidak menyangka akan langsung di terima bekerja di perusahaan sebesar ini " Guzel diam sejenak ketika seseorang di seberang sana mengatakan sesuatu

" tentu!!! aku tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang sudah terbuka lebar ini untuk ku " Guzel tersenyum hangat meskipun orang diseberang sana tidak melihat raut wajah bahagia nya, tapi Guzel yakin bahwa orang itu juga turut merasakan bahagia miliknya.

" aku berjanji setelah aku menerima gaji pertama ku, aku akan mengajakmu makan di luar bersama!!! dan aku berharap kau bisa meluangkan sedikit waktu mu untuk ku " Guzel terkekeh mendengar jawaban dari lawan bicaranya.

Guzel mengakhiri panggilan telepon nya setelah lawan bicaranya, kedatangan tamu. Guzel kembali menatap gedung tinggi di belakangnya, tanpa sadar kedua matanya berkaca-kaca teringat akan mendiang George dan juga Angel.

" meskipun mereka mengatakan kau bukan ayahku, tapi seluruh dunia mengatakan kau adalah ayahku dan selamanya akan begitu " batin Guzel yang kembali teringat sosok Georgi yang sangat menyayangi nya.

Shawn tersenyum samar setelah mengakhiri sambungan teleponnya dengan Guzel, mendengar dari suara nya Shawn sangat yakin bahwa Guzel pasti sangat senang sekarang.

Lelaki itu kembali berkutat dengan setumpuk kertas di atas mejanya.

******

Guzel menikmati makan siangnya seorang diri di sebuah restoran tengah kota sebelumnya dia sudah mengajak kedua sahabatnya tapi kedua gadis itu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing alhasil Guzel hanya seorang diri.

" Guzel!!! "

Gadis itu langsung menoleh begitu namanya dipanggil, Matthew berdiri tak jauh dari mejanya dan masih mengenakan Jaz putih kebesarannya lelaki itu pun mendekat gadis itu.

" Hai Matthew " sapa gadis itu

" sebuah keberuntungan bisa bertemu dengan mu disini " ujar Matthew, membuat Guzel terkekeh

" apa kau seorang diri? " tanya Guzel memastikan

" sebenarnya aku ada janji dengan temanku untuk makan siang disini tapi tiba-tiba dia menghubungi ku kalau tidak bisa datang " helaan nafas Matthew tedengar jelas

" dan saat aku ingin keluar aku melihat mu, apa kau sedang menunggu seseorang? " tanya Matthew

" tidak, sebenarnya aku ingin mengajak kedua sahabat ku tapi mereka sedang sibuk " jawab Guzel

" baiklah apa aku boleh bergabung dengan mu? " tanya Matthew yang tidak ingin berbasa-basi lagi

" tentu saja " sahut Guzel

Matthew menarik kursi dan langsung duduk dihadapan Guzel tak lama kemudian seorang waiter datang menghampiri mereka.

" kau dari mana? " tanya Matthew yang memulai pembicaraan setelah waiter itu pergi.

" aku baru saja melamar pekerjaan, dan beruntung nya aku langsung di terima dan besok aku sudah mulai berkerja " jawab Guzel dengan antusias

" waw selamat Guzel!!!! semoga hari-hari mu semakin menyenangkan " seru Matthew

" terimakasih Matthew " ucap Guzel dengan tulus.

Beberapa saat mereka saling menatap hingga mereka tersadar saat dua orang gadis tanpa permisi langsung duduk di dekat Guzel.

" kalian????? " Guzel terperangah

" apa!!! " sahut mereka hampir serentak dengan kesal

" kami hanya bercanda Guzel!!! mana mungkin kami melewatkan hari bahagia mu!!! " Christien langsung memeluk Guzel

" tapi saat kami ingin memberikan mu kejutan ternyata sudah ada dokter tampan ini bersama mu disini " seru Juliet mengulum senyumnya melihat Matthew yang menjadi salah tingkah.

" Matthew kenalkan mereka adalah sahabat ku, Juliet dan Christien " ujar Guzel memperkenalkan kedua sahabatnya

" hai Matthew mungkin kita sudah beberapa kali bertemu, tapi tidak saling berkenalan " ucap Juliet, Matthew hanya mengangguk dan tersenyum menyambut tangan Juliet dan Christien secara bergantian