Chereads / Tuan Shawn / Chapter 13 - Chapter 13

Chapter 13 - Chapter 13

Guzel merasa tidur nya semalam tidak nyenyak karena terus terbayang kejadian yang membuat jantung nya berdetak lebih kencang bahkan untuk menghabiskan sarapannya pun sudah tidak berselera lagi.

" ada apa dengan mu nona, apa ada yang kurang dengan masakan ku? " Maria menghampiri Guzel yang masih duduk tidak menyentuh makanannya

" ahhhhh tidak Maria, masakan mu selalu lezat " Guzel tersenyum canggung merasa tidak enak hati.

" Maria, apa kau melihat Shawn? " dengan ragu-ragu Guzel menanyakan lelaki dingin itu

Maria tersenyum jahil melihat Guzel yang langsung salah tingkah setelah menanyakan keberadaan Tuannya.

" seperti biasa Tuan sudah pergi pagi-pagi sekali nona " Maria melirik sarapan Tuannya yang sama sekali tidak tersentuh.

Guzel termenung kenapa Shawn selalu pergi tanpa menyantap sarapannya lebih dulu bagaimana jika terjadi sesuatu pada kesehatannya. TIDAK!!! Guzel menggeleng kuat bukan urusan nya jika terjadi sesuatu pada lelaki itu, dengan rasa yang gundah dihatinya Guzel berusaha menelan makanannya walau perut nya seperti enggan menerima.

*******

" Shawn apa yang akan kau lakukan pada Mr. I yang sudah mencoba mencuri data penting perusahaan mu? " Xavier menghampiri Shawn yang berdiri di depan jendela kaca besar memandang langit sore kota Sidney.

" tidak ada " jawabnya datar

" kau akan membiarkan nya begitu saja? di sudah berani terang-terangan menusuk mu Shawn " Xavier menatap lekat Shawn, dia tidak tahu kenapa sahabat sekaligus bos nya itu masih mengulur waktu padahal jelas-jelas mereka sudah tahu siapa Mr. I

" jika bukan dia orangnya maka sudah sejak kemarin aku menghabisinya, tapi karena dia masih memiliki hubungan dengan Guzel maka aku masih memberinya kesempatan untuk menyadari kesalahan dan dosa yang sudah dia lakukan " jawab Shawn panjang lebar yang membuat Xavier bungkam

" karena Guzel? " Xavier tersenyum samar tapi berhasil membuat Shawn salah tingkah

" sepertinya kau mulai tertarik dengan gadis kecil itu Shawn " goda Xavier dengan senyum jahilnya

" berhenti tersenyum seperti itu Xavier jika tidak, akan aku hancurkan wajah yang selalu kau banggakan itu " desis Shawn kesal bukannya takut Xavier justru tertawa terbahak-bahak

" maaf Shawn " ujar Xavier di sisa tawanya

" tapi kau harus tetap berhati-hati Shawn, dia bisa kapan saja kembali menyerang mu " tidak ada lagi tawa jahil Xavier, lelaki itu terlihat sangat serius Shawn hanya mengangguk karena apa yang dikatakan oleh Xavier memang benar.

" malam ini aku dan Samuel akan ke NightClub kau ikut lah bersama kami, aku juga sudah menghubungi dokter sialan itu sudah lama kita tidak meluangkan waktu untuk bersenang-senang " ujar Xavier

Shawn tidak menjawab karena pikirannya kini tertuju pada Guzel, gadis yang selalu menentang dirinya dan selalu berhasil menguras emosinya tapi terkadang gadis itu juga berhasil membuat hati Shawn terpesona.

Begitu pintu lobi NightClub dibuka keempat lelaki tampan itu langsung disambut dengan suara hentakan musik yang bisa memekakkan telinga, banyak pasang mata para pengunjung menoleh kearah mereka dan rata-rata mereka adalah para wanita yang biasa melemparkan diri mereka dengan sukarela pada lelaki kaya raya dan tampan seperti Shawn dan juga teman-temannya NightClub mewah yang berlantaikan tiga ini adalah milik Xavier.

" kita keruangan ku saja " ajak Xavier yang berjalan mendahului Shawn, Mike dan Samuel menaiki tangga menuju kelantai tiga.

Dari lantai tiga yang berdinding kan kaca Shawn bisa melihat lautan manusia yang sedang menari mengikuti hentakan musik, sesekali lelaki itu meneguk minuman yang berwarna merah di tangannya.

" semakin larut malam para pengunjung akan terus meningkat " Mike menghampiri Shawn

" apa kau tidak berminat untuk bergabung bersama mereka dibawah Shawn? banyak para wanita cantik disana " goda Samuel dengan mengedipkan sebelah matanya

Shawn hanya meliriknya sekilas lalu kembali melihat lautan manusia dibawah sana sedangkan Mike hanya terkekeh.

" Shawn bukan dirimu yang selalu bermain-main dengan para rubah jalang dibawah sana! " seru Xavier membuat Samuel mendengus kesal

Kedua mata Shawn menangkap sosok seseorang dia bahkan sampai memicingkan matanya untuk memastikan apakah dia tidak salah lihat.

" ada apa Shawn? " tanya Mike yang merasakan perubahan raut wajah Shawn yang kini menegang dan keruh.

Tanpa menjawab pertanyaan Mike, Shawn mengambil ponsel didalam saku jas nya untuk menghubungi seseorang dan tidak perlu waktu lama sambungan teleponnya pun terhubung.

" dimana kalian sekarang? " tanpa basa-basi Shawn langsung menanyakan keberadaan anak buahnya

" apa kalian ingin menipuku!!!! dia ada di Amoor sekarang!!!!! kenapa menjaga satu wanita saja kalian tidak becus!!! " teriak Shawn dengan marah sampai Samuel yang hendak meneguk minumannya tersedak karena terkejut mendengar teriakkan lelaki itu.

" aku akan memberi kalian pelajaran!!! " Shawn langsung memutuskan p**********a kemudian kembali menatap seseorang yang sedang menari dibawah sana.

" ada apa Shawn, kenapa tiba-tiba wajah mu seperti terbakar " Samuel dan Xavier menghampirinya

" kalian lihat wanita yang memakai baju hitam sedang menari dibawah sana!! " tunjuk Shawn

" oh astaga!!!!!!!!! " Mike terperangah melihat siapa yang sedang meliuk-liuk disana

" Shawn lihat itu!! " seru Xavier yang menunjuk seorang lelaki sedang membawa segelas minuman ditangan nya tapi bukan itu masalahnya, Xavier melihat bahwa lelaki itu menaruh sesuatu didalam gelasnya sebelum memberikan pada lawannya.

" bajingan!! " dengan sedikit berlari Shawn keluar diiringi oleh Mike, Xavier dan juga Samuel.

Sesampainya dilantai bawah Shawn kehilangan jejak mereka, dia menggeram kesal jika terjadi sesuatu pada gadis itu maka Shawn tidak akan pernah mengampuni Austin dan Marvel.

" sial!!! kemana mereka " gerutu Shawn

" Shawn bukan kah kedua gadis itu teman-temannya " tunjuk Samuel

Tidak ingin mengulur waktu Shawn langsung menghampiri mereka dan menarik tangan salah satu dari mereka dengan kasar.

" awwww apa kau- " Juliet tidak bisa melanjutkan kalimatnya ketika melihat wajah merah padam seseorang yang menarik tangan nya secara kasar.

Tubuh gadis itu sekejap seperti membeku begitupun dengan Christien yang langsung menunduk ketakutan.

" dimana Guzel!!! jawab!!! " bentak Shawn dengan wajah merah padam

" ta-tadi dia pergi ke toilet " jawab Juliet dengan gugup jantung nya seakan ingin lepas

Shawn langsung menghempaskan tangan Juliet dengan kasar lalu berlalu pergi diiringi oleh teman-temannya, Juliet yang masih shock tidak berani berkutik dia mencoba mengatur nafasnya.

" matilah kita Juliet " ujar Christien dengan suara gemetar

Shawn melampiaskan kemarahannya pada pintu toilet karena tidak menemukan Guzel disana.

" aku tidak mau tau Guzel harus cepat ditemukan!!!! kalian berpencar " ujar Shawn dengan suara lantang dan tanpa bertanya Xavier, Samuel dan juga Mike langsung mencari keberadaan gadis itu.

********

Guzel perlahan membuka matanya walaupun sedikit berat dia berusaha untuk beranjak dari tempatnya dengan tubuh yang masih sempoyongan dia berusaha untuk tetap bisa berdiri.

" ruangan apa ini " batinnya

Gadis itu mencoba mengingat apa yang sudah terjadi tapi semakin ingin mengingat kepalanya semakin terasa sakit.

" hai Nona!! akhirnya kau bangun juga " seorang lelaki yang tidak Guzel kenal berjalan menghampirinya

" si-siapa kau!!! kenapa aku ada disini, dimana Juliet dan Christien " tanya Guzel yang mulai

ketakutan karena lelaki itu tersenyum sinis

" kedua wanita bodoh itu sedang menari di luar sana, dan disini hanya ada kita berdua tidak akan ada yang menggangu kita " lelaki itu menyeringai penuh minat melihat tubuh Guzel yang indah.

" pergi dari sini atau aku akan berteriak!!! "

" berteriak lah sepuas nya nona karena tidak akan ada yang mendengar suara mu " lelaki itu menarik tangan Guzel hingga jatuh ke pelukannya

" lepas kan aku bajingan!!!! TOLONG!!!!! " pekik Guzel

Lelaki itu tertawa puas melihat Guzel yang berteriak meminta tolong, dengan penuh nafsu Lelaki itu merobek baju lengan Guzel hingga menunjukkan lengan panjang nya yang putih mulus.

Guzel sempat memberikan perlawanan tapi karena masih dalam efek obat bius dia tidak bisa melawan dengan keras, Lelaki itu berhasil menarik rambut Guzel hingga kepalanya mendongak keatas, setetes airmata nya merembas keluar menahan sakit yang luar biasa di kepalanya.

" mau kemana kau nona " bisik lelaki itu membuat tubuh Guzel merinding

Dengan tersenyum Lelaki itu menghirup bau harum tubuh Guzel, dia menyusuri mencium leher panjang Guzel tidak ada yang bisa Guzel lakukan selain menangis. Seketika teringat peringatan Shawn yang bersih keras melarang nya untuk pergi ketempat seperti ini.

Tangis Guzel semakin pecah saat lelaki itu berhasil merobek baju depannya yang membuat belahan kedua gundukan kembar nya yang tertutup bra berwarna hitam terekspos dengan jelas Lelaki itu semakin tersenyum puas dengan pemandangan itu.

" jalang sialan!!!!!! " teriak Lelaki itu dengan marah saat Guzel meludahi wajahnya.

" Aaakkkkkhhh " Guzel merasa pipinya seperti terbakar karena tamparan keras lelaki itu hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Dengan sekuat tenaga Lelaki itu mendorong tubuh Guzel hingga terlentang kelantai, Guzel tidak dapat melawan lagi karena tenaganya sudah terkuras habis.

" sudah cukup kita bermain-main nona!! sekarang saatnya menikmati surga dunia " desis lelaki itu.

" aku mohon siapapun tolong selamatkan aku " lirih Guzel di sela tangisnya