Chereads / Tuan Shawn / Chapter 14 - Chapter 14

Chapter 14 - Chapter 14

BRAKKKKKKKK!!!!!!!!!!

Guzel dan lelaki itu menoleh kearah pintu yang dibuka secara paksa dari luar.

Wajah Shawn terllihat sangat menakutkan melihat wajah Guzel yang sudah memar rambut yang berantakan serta setengah pakaiannya yang sudah terbuka, Shawn memejamkan matanya melihat bagian d*** Guzel yang sudah terekspos dengan jelas.

Karena club ini adalah milik Xavier maka dengan mudah dia bisa menemukan petunjuk melalui cctv yang terpasang disetiap sudut ruangan kecuali di dalam toilet.

" siapa kau!!! berani-beraninya mengganggu kesenangan ku!!! keluar dari sini keparat " Lelaki itu melepaskan rengkuhan tangannya dari tubu Guzel.

Dengan cepat Guzel menyingkir menutupi d*** nya dengan kedua tangannya, beberapa saat kemudian Xavier dan yang lainnya pun muncul. Juliet dan Christien terperangah melihat keadaan Guzel yang mengenaskan.

Kaki panjang Shawn menghantam perut lelaki yang sudah ingin menodai Guzel, tidak puas dengan itu saja Shawn juga menghujani nya dengan pukulan yang membabi buta, tidak sedikitpun Shawn memberikan kesempatan lelaki itu untuk membalasnya. Melihat Shawn yang seperti orang kerasukan Guzel hanya bisa menangis.

Darah segar mengalir dari pelipis wajah lelaki itu setelah Shawn menghantamnya dengan benda tumpul.

" beraninya tanganmu menyentuh milikku! " desis Shawn tanpa ampun dia menarik tangan lelaki yang sudah menyentuh tubuh Guzel.

Juliet dan Christien berlari menghampiri Guzel memeluknya dengan erat.

Suara teriakan yang kesakitan tedengar bergema memenuhi seisi ruangan bagaimana tidak, Shawn mematahkan tangan lelaki itu. Samuel hanya berdiri santai melihat lelaki kurang ajar itu yang menggeliat kesakitan dilantai, Xavier berpangku tangan tidak ada sedikitpun rasa kasihan diwajahnya begitupun dengan Mike yang tersenyum mengejek kearah Lelaki itu.

Guzel masih meringkuk disudut ruangan merasa malu pada mereka semua dengan keadaan yang sangat menyedihkan. Shawn melepaskan jasnya untuk menutupi tubuh Guzel yang sudah setengah telanjang hanya isak tangis kini yang mereka dengar gadis itu menunduk malu tidak berani menampakkan wajahnya dihadapan Shawn saat Lelaki itu menutupi tubuhnya dengan jas.

" jangan takut ada aku disini " bujuk Shawn yang melihat tubuh Guzel gemetar hebat karena ketakutan.

" maaf " lirih Guzel yang hanya bisa didengar oleh Shawn.

Shawn meraih wajah Guzel dengan lembut, dilihatnya sudut bibir Guzel yang robek dan sudah terlihat membiru.

" jadikan ini pelajaran dan jangan kau ulangi " ujar Shawn dengan dingin

Guzel hanya mengangguk dia benar-benar menyesal karena tidak mendengarkan peringatan dari Shawn. Tangan kokoh Shawn tergerak untuk mengangkat tubuh Guzel yang masih terlihat lemas tidak ada perlawanan dari Guzel gadis itu hanya diam menyembunyikan wajahnya di d*** bidang Shawn dengan tangan yang melingkar di leher lelaki itu.

Shawn menatap tajam Austin dan juga Marvel yang baru saja tiba disana, begitupun dengan Juliet dan juga Christien yang berdiri didepan pintu. Shawn melangkah keluar membawa Guzel dalam gendongan nya tapi sebelum itu dia membisikkan sesuatu pada Xavier.

Mereka semua keluar dari ruangan itu, menyisahkan Xavier dan juga Lelaki yang sudah tidak berdaya di atas lantai.

Belum juga jauh, mereka mendengar suara tembakan yang menggelegar dari dalam membuat Juliet dan juga Christien terperanjat

" suara apa itu? " tanya Christien

" hanya petasan nona " jawab Samuel dengan mengulum senyum

Dengan masih menggendong Guzel, Shawn berjalan melewati ratusan pengunjung yang masih bersenang-senang disana tapi tidak sedikit juga yang melirik kearah mereka.

" apa kau akan membawa Guzel ke rumah sakit, Shawn? " tanya Mike saat Shawn berjalan ke parkiran

" tentu " jawabnya datar

Setelah merasa posisi Guzel sudah aman didalam mobil, Shawn kembali keluar menghampiri Austin dan juga Marvel. Tanpa bertanya lagi Shawn langsung melayangkan tinjunya kepada kedua anak buahnya tidak ada satupun dari mereka yang berani melawan.

" jangan pukuli mereka, Tuan!!!! " pekik Juliet yang berusaha melindungi Marvel

Juliet bergedik takut melihat sorot mata Shawn yang masih diselimuti amarah.

" ini semua salahku, mereka tidak salah karena aku lah yang sudah memaksa Guzel untuk datang kesini dan mengelabui Marvel juga Austin " ujar Juliet yang merasa takut luar biasa melihat kilat marah dari mata Shawn

" awalnya Guzel juga sudah menolak ajakan ku karena tidak ingin membuatmu marah tapi aku terus memaksa nya karena hari ini adalah hari ulang tahunku "

" dan kau lihat akibatnya! " desis Shawn

" aku benar-benar minta maaf, aku tidak tahu kalau Lelaki itu menjebak Guzel kami juga tidak mengenal nya kami juga baru bertemu dengannya di tempat ini dan mengajak kami untuk dance bersama " balas Juliet dengan suara gemetar menahan tangisnya.

" cukup Shawn kasihan gadis itu dia sudah meminta maaf padamu kita juga tidak pernah tahu bahaya apa yang akan datang menimpa kita " bujuk Samuel yang merasa kasihan melihat Juliet yang ketakutan

" aku sudah memperingatkan mereka berkali-kali tapi tetap saja mereka membangkang!! " bentak Shawn.

" ini peringatan terakhir untuk kalian! " tunjuk Shawn sebelum kembali masuk kedalam mobilnya untuk segera membawa Guzel kerumah sakit.

Samuel menghela nafas lelah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal saat mobil Shawn meninggalkan area parkir, dia tersenyum manis pada Juliet dan juga Christien mencoba memberikan sedikit ketenangan untuk kedua gadis bodoh itu.

" jangan takut, Shawn hanya menghawatirkan Guzel dan aku yakin besok dia akan kembali seperti biasa " ucap Samuel

" tapi tolong setelah ini jangan membuat Austin dan juga Marvel kembali dalam masalah jika tidak ingin membuat Shawn hilang kendali " Juliet dan Christien mengangguk mendengar peringatan dari Samuel.

" good girl " Samuel kembali tersenyum.

" Austin, Marvel antar kedua gadis ini pulang, ini sudah terlalu larut malam " ujar Samuel sebelum kembali masuk menghampiri Xavier

" baik Tuan, ayo nona " Juliet dan Christien hanya mengangguk menuruti perintah Samuel dan ajakan Marvel

*******

Shawn mengusap wajahnya frustasi mengingat kejadian yang sudah menimpa Guzel malam ini. Gadis itu sekarang sudah terbaring nyaman di atas bankar dengan mata terpejam wajah nya masih terlihat pucat dan disudut bibirnya masih membiru.

" aku sudah mengurus orang itu, dan aku pastikan kau tidak akan pernah melihatnya lagi di dunia ini " Xavier duduk di sofa kosong dihadapan Shawn.

" bagaimana keadaannya? " Xavier menatap Guzel sejenak

" masih dalam efek obat " Shawn menghela nafas berat

" apa kau akan memarahi gadis itu saat dia bangun nanti? " Xavier mengulum senyumnya melihat wajah Shawn yang meliriknya sinis dia tahu saat ini Shawn pasti ingin sekali memarahi gadis itu karena kebodohannya.

" kau dan yang lainnya tidak melihatnya kan? " tanya Shawn penuh selidik

" apa? " Xavier pura-pura tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Shawn

Shawn berdecak kesal menghempas punggungnya di dinding sofa, kepalanya terasa sakit mengingat tubuh bagian atas Guzel yang sudah terekspos sangat jelas.

" tenang Shawn aku dan yang lainnya tidak melihat area tubuh Guzel yang kau dan Lelaki bajingan itu lihat! " seru Xavier

" karena saat kami sampai gadis itu sudah meringkuk disudut menutupi tubuhnya " lanjutnya membuat hati Shawn legah

Shawn dan Xavier serentak menoleh mendengar Guzel yang merintih, dia langsung menghampiri gadis itu hatinya seakan diremas kuat melihat wajah gadis itu yang terus meringis dengan mata yang terpejam, peluh keringat membasahi keningnya.

Dia yakin Guzel pasti mengalami mimpi buruk dan seperti yang dikatakan oleh Mike kejadian yang sudah menimpa Guzel pasti mempengaruhi mentalnya.

Shawn memegang erat jemari ramping gadis itu yang terasa dingin melihat Guzel yang mulai tidak nyaman dengan tidurnya.

" jangan takut ada aku disini " bisik Shawn yang mencoba menenangkan Guzel, Xavier juga menatap iba gadis malang itu