Setelah memencet bel beberapa kali, Farel kemudian tegak berdiri, menunggu di depan pintu gerbang.
Pintu gerbang di geser, muncul wajah yang tak asing bagi Farel, berpakaian rapi dengan semerbak parfum yang langsung menggoda hidung Farel untuk menghirupnya dalam – dalam.
"Hai!" Sapa Farel pendek, senyumny atak henti terkembang, wajah yang saat ini sedikit di poles dengan riasan, membuat Farel sedikit pangling, wajah itu menjelma menjadi lebih cantik dari biasanya.
"Hai!" Balas Detha, hidungnya mengerut lucu, senyumnya terus saja tersungging di bibirnya.
"Pamit dulu sama Ayahmu?"Pinta Farel.
"Ngga usah," ujar Detha, keluar gerbang dan mulai menutup pintu gerbangnya.
"Kalau begitu, kita ngga jadi pergi." Ancam Farel, Detha menoleh keningnya berkerut.
"Ayah aku sudah tahu kalau aku akan pergi sama kamu." Jelas Detha.