"Mau engga kamu menjadi pacarku Tha!" Sungguh sebuah ide gila yang terucap sangat cepat! Jika di kondisi normal saja harus membutuhkan persiapan, keberanian dan mental baja.
Ini Farel ucapkan begitu saja dari mulutnya, seperti spontan terlontar keluar dari mulutnya, bahkan sesudahnya Farel sampai menutup mulut dengan telapak tangannya, seolah tak percaya dia sudah mengatakan itu.
Dan segera membuang mukanya kedepan, tak berani menatap Detha yang waktu itu matanya langsung terbelalak lebar, hanya penolakan yang ditakutkannya saat ini, karena apa yang sudah dia ucap terlanjur keluar, mencari alasan seandainya Detha menolaknya, agar suasana yang kikuk, tak semakin menjadi kikuk.
Detha yang lebih di buat terkejut, manik matanya melebar bersobok pandang dengan mata Farel sesaat tadi, alisnya bahkan melengkung sampai ketengah dahinya, mengerut tajam, menelaaah ucapan Farel yang keluar dari mulutnya benar seperti apa yang dia dengar.