Motornya masuk kembali kehalaman sebuah kos, berjalan pelan kemudian berhenti di kamar nomor satu, dengan innercourt tanaman bunga di depan kamarnya.
Sedikit ragu, sebelum akhirnya dia lepas helm, dan melangkah menuju pintu.
Suasana sangat sunyi di sore menjelang malam itu, tak ada aktivitas di luar rumah yang di lakukan oleh penghuni lainnya.
Di ketuknya pintu kamar dengan pelan. Kendra berdiri didepan pintu dengan perasaan tak menentu, jantung berdetak cepat, entah kenapa dia berubah sikap dan memutuskan untuk datang.
Lumayan lama dia menunggu sang pemilik kamar membuka pintu.
Mata Kendra menatap tak percaya sosok anggun dengan rambut cepak yang terlihat sedikit basah, mungkin efek habis keramas, berdiri dihadapannya sesaat setelah pintu kamar terbuka, entah sadar atau tidak, mulutnya sedikit menganga.
