Chereads / Countdown : Masa Lalu / Chapter 13 - Panahan [1]

Chapter 13 - Panahan [1]

Sekarang Mina sedang panik di dalam kamarnya sendiri. Gadis itu berjalan bolak balik seperti setrikaan sambil menggigit kukunya sendiri.

Gadis itu panik karena tadi saat ia sedang menyisir rambutnya, pelayan miliknya itu menghampiri Mina dan berkata bahwa pagi ini setelah sarapan, para peserta harus kumpul di tempat panahan yang terdapat di Kerajaan ini.

Jika hanya berkumpul saja, Mina tidak akan sepanik ini tetapi masalahnya pelayan itu mengatakan bahwa para peserta calon Ratu harus melakukan panahan untuk seleksi peserta calon Ratu.

Jadi Raja dan Ratu ingin memiliki calon Ratu yang bisa melakukan panahan untuk melindungi diri sendiri dan juga bisa melindungi rakyatnya nanti jika terjadi peperangan. Hal itu dikarenakan Ratu ingin nanti penerus tahtanya tidak perlu berdiam diri menunggu rakyatnya selamat di dalam kerajaannya.

Dan ini Mina panik karena ia tidak bisa memanah, Mina bahkan memegang panahan saja tidak pernah dan Mina tidak mau jika dirinya gagal mengikuti panahan lalu ia tidak bisa menjadi calon Ratu.

Entah mengapa Mina memiliki perasaan sekhawatir itu karena pada awalnya yang kita tau Mina sama sekali tidak berminat untuk menjadi Ratu dan mendampingi hidup salah satu pangeran.

"Aduh... gimana dong ini, gue gak bisa panahan kan," kata Mina yang masih terus saja berjalan bolak-balik dengan wajah paniknya dan dengan dirinya yang masih menggigit kukunya itu.

Saat Mina masih merasa panik, tiba-tiba saja pelayan mengetuk pintu kamar Mina dan mengatakan apakah boleh masuk ke dalam kamar Mina, lalu Mina langsung menjawab iya.

Pelayan itu masuk dan ia bingung melihat Mina yang berjalan bolak-balik seperti orang kebingungan tetapi memang Mina sedang kebingungan.

"Maaf nona Humeera, semua para peserta sudah berkumpul di lapangan panahan, jadi nona Humeera harus segera ke sana karena hanya tinggal nona Humeera saja yang belum berkumpul," kata pelayan tersebut yang malah semakin membuat Mina jadi panik.

Tetapi mau bagaimanapun juga Mina harus ikut berkumpul ke sana agar semua orang tidak merasa curiga dengan Mina.

"Gimana ini..." kata Mina dengan panik yang melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamarnya.

Sepanjang jalan menuju ke tempat panahan itu, Mina tidak berhenti untuk memikirkan nasib dirinya nanti. Sebenarnya saat setelah pelayan itu mengabarkan kepada Mina tentang akan diadakan panahan, Airin datang menghampiri Mina di kamarnya dan Airin mengatakan bahwa...

#Flashback On

Saat pelayan keluar dari dalam kamar Mina, Airin langsung masuk ke dalam kamar Mina dengan sedikit berlari. Sudah terlihat jelas ekspresi wajah Airin yang terlihat sangat bahagia.

Setelah masuk ke dalam kamar Mina, Airin melihat Mina yang sedang duduk di kursi meja rias yang berada di dalam kamar Mina, itu Mina sedang menyisir rambutnya tetapi ketika pelayan itu datang ke Mina dan memberitahu kan Mina tentang hal tersebut, Mina jadi berhenti menyisir dan sekarang sisir itu hanya berada di genggaman tangan Mina.

"Humeera!" panggil Airin dengan menepuk pundak Mina hingga Mina terkejut dibuatnya.

"Airin!" tegur Mina yang tangannya berada di depan dadanya karena jantungnya berdegup kencang karena Airin yang mengejutkan Mina, apalagi sekarang Mina masih panik dengan dirinya yang tidak bisa melakukan panahan.

"Maaf udah buat kamu kaget, tapi kamu tau tidak aku ini lagi sangat... bahagia!" ucap Airin yang sangat bahagia sekali tetapi sayangnya Mina lagi tidak begitu ingin berbicara dengan Airin, karena pikiran Mina saja sudah melayang jauh entah kemana memikirkan nasibnya sendiri.

"Humeera, kok kamu tidak mau nanya kenapa aku bisa sebahagia ini?" tanya Airin kesal melihat Mina yang malah seperti tidak tertarik dengan percakapan yang Airin katakan.

"Iya yaudah sekarang kamu ceritain ke aku kenapa kamu bisa sebahagia ini," kata Mina yang mengikuti kemauan Airin sana, masalahnya Mina sedang malas jika harus ribut, karena dalam kondisi pikiran Mina yang seperti ini bisa saja malah menciptakan keributan nantinya.

"Begini, kan Raja dan Ratu mengadakan acara panahan sebagai seleksi pemilihan calon Ratu," kata Airin yang sudah memulai menceritakan alasan bahagianya kepada Mina.

"Lalu?" tanya Mina karena jika dipikir-pikir Mina juga jadi penasaran.

"Karena aku tidak bisa panahan, jadi aku bakalan keluar dari daftar list calon Ratu!" lanjut Airin yang terlihat sangat bahagia.

"Sama aku yakin pasti kamu bakalan bisa bertahan di list calon Ratu, kan kamu jago panahan," ucapan Airin yang satu ini membuat Mina bingung. Bingung karena setau Mina dirinya ini tidak bisa memanah bahkan memegang busur panah dan anak panah saja Mina tidak pernah memegangnya sama sekali.

"Tau darimana aku sangat jago panahan?" tanya Mina penasaran.

"Yaampun Humeera... semua orang yang ada di kerajaan ini tau kalo kamu itu sangat jago panahan," kata Airin yang membuat Mina menghembuskan napasnya dengan berat. Kalau seperti ini maka Mina harus membuktikan bahwa dirinya bisa tetapi masalahnya ia sekarang adalah Mina, bukan Humeera yang sangat jago memanah.

Setelah mengatakan hal tersebut, Airin pamit untuk kembali ke kamarnya, karena ia ingin bersiap-siap. Soalnya Airin langsung menghampiri Mina saat ia sedang sarapan.

#Flashback End

Mina sudah tiba di tempat panahan dan sebelum mendekat ke kerumunan para peserta ia sudah melihat sudah banyak sekali yang berkumpul di sana dan memang sepertinya hanya dirinya saja yang belum berkumpul.

Sebelum menghembuskan nafasnya, Mina melangkahkan kakinya dan ikut bergabung ke kerumunan para peserta itu.

Saat Mina berjalan untuk mendekati kerumunan, di depannya Mina dapat melihat Orion yang juga sedang berjalan mengarah ke Mina tetapi ketika Orion lewat tepat di samping Mina, gadis itu mendengar bahwa Orion membisikan sesuatu.

"Fokus ke papan panahan dan percaya diri," kata Orion dengan cepat yang membuat Mina menghentikan langkah kakinya dan Mina berbalik badan untuk melihat Orion tetapi laki-laki tersebut malah tetap berjalan dan sudah lumayan jauh jaraknya dari Mina.

Mina pun kembali berjalan dan ia masih saja panik. Kata-kata penyemangat Orion yang dibisikin nya itu tidak bisa membuat Mina menjadi tenang.

Setelah Mina sudah bergabung ke kerumunan itu, Mina dapat melihat ternyata sudah ada lima peserta yang memulai memanah dan mereka semua bisa memanah dengan tepat sasaran dan itu membuat Mina mengerucutkan bibirnya.

Sejauh ini sebagian para peserta berhasil memanah dengan tepat sasaran dan hanya ada beberapa peserta yang gagal dan itu jumlah peserta yang gagal masih bisa dihitung dengan jari.

"Airin, Olivia, Soffie dan Humeera. silahkan kalian maju ke depan," mereka semua yang di panggil langsung maju ke depan tetapi tidak dengan Mina. Gadis itu terlalu fokus dengan pikirannya tetang nasib dirinya sendiri sampai-sampai ia tidak menyadari namanya itu di panggil.