Chereads / Countdown : Masa Lalu / Chapter 18 - Mencari Tau Aroma Kesukaan Jester

Chapter 18 - Mencari Tau Aroma Kesukaan Jester

Mina mengerjap-ngerjapkan kedua kelopak matanya karena silau akibat jendela kamarnya yang dibukakan oleh Airin, itu membuat Mina yang tertidur jadi terusik dan bangun dari tidurnya

"Siapa yang buka jendelanya?!" tanya Mina ketika ia sudah bangun dari tidurnya, tetapi kedua kelopak matanya masih tertutup.

"Aku yang buka, jadi sekarang kamu bangun dan mandi sana!" jawab Airin yang kedua tangannya ia letakkan di pinggang seperti orang yang marah.

"Masih pagi banget ini, aku masih ngantuk tau!" kata Mina yang tanpa tau bahwa ini sudah siang dan Mina bahkan melewatkan acara sarapan paginya bersama Raja dan Ratu.

Mangkanya itu setelah sarapan, Airin langsung pergi ke kamarnya Mina untuk membangunkan gadis itu setelah Airin tau dari pelayan pribadi Mina kalau Mina masih tidur di kamarnya.

"Pagi darimana? ini itu udah siang Humeera... kamu aja udah tidak ikut sarapan pagi bersama Raja dan Ratu," kata Airin yang mampu membuat kedua kelopak mata Mina terbuka dengan lebar.

"APA?? KENAPA KAMU TIDAK BANGUNIN AKU DARI TADI?!" tanya Mina dengan suara melengking nya.

"Pelayan kamu udah bangunin kamu sedari tadi, tapi... sama kamu malah dibentak dan jadilah mereka semua tidak ada lagi yang berani ngebangun kan kamu. karena mereka semua takut, tuh lihat." Airin mengarahkan jari telunjuknya ke arah dimana para pelayan Mina itu berada. Semua pelayan Mina berdiri di luar depan pintu sambil menunduk ketika Mina mengarahkan pandangannya kearah para pelayan tersebut.

Mina hanya bisa menghembuskan napasnya dengan berat, lalu Mina bangun dari tempat tidurnya yang sekarang Mina sudah berdiri dan berjalan menghampiri para pelayannya tersebut.

"Saya benar-benar minta maaf karena udah ngebentak kalian," kata Mina setelah ia sudah berada tepat didepan para pelayannya itu.

"Saya tadi pagi itu ngantuk banget jadi saya sampai tidak sadar jika saya ngebentak kalian, jadi sekarang kalian tidak usah takut lagi yaa?" Memang benar bahwa Mina sama sekali tidak sadar jika dirinya itu membentak pelayannya. Mina terlalu mengantuk hingga dirinya tidak ingin diganggu tidurnya oleh siapapun itu.

"Yasudah kalau begitu kalian bawakan saya sarapan aja ya," kata Mina setelah para pelayan itu menganggukkan kepalanya ketika Mina menyuruh para pelayan itu untuk jangan takut, tetapi ketika Mina menyuruh para pelayan itu untuk mengantarkan sarapannya ke kamar, para pelayan tersebut malah kembali menundukkan kepalanya dan membuat Mina bingung.

"Humeera, gini kata Raja dan Ratu bagi yang telat untuk bangun pagi maka tidak boleh sarapan," kata Airin yang membuat Mina terkejut.

"Tapi aku lapar... bagaimana dong?" tanya Mina kepada Airin dengan wajah memelas, karena baru saja bangun tidur dan perut terasa lapar tetapi ia tidak boleh makan.

"Tenang saja, nanti siang kamu sudah boleh makan kok," kalimat itu tidak bisa membuat Mina merasa tenang. Karena ia saat ini bangun jam setengah sembilan dan makan siang akan diadakan jam dua belas, berati Mina harus menahan laparnya sampai jam dua belas siang.

"Tapi aku laparnya sekarang, bukan nanti," kata Mina dan Airin hanya menggedikan kedua bahunya bahwa ia tidak tau harus bagai mana, karena itu sudah peraturan Raja dan Ratu.

Raja dan Ratu mengadakan peraturan seperti itu kepada para peserta calon ratu dikarenakan untuk membuat para calon Ratu itu menjadi tidak ada lagi calon Ratu yang bangun kesiangan. Karena Ratu ataupun Raja harus bangun pagi, tepat waktu.

Setelah Airin mengatakan 'sabar' dan pamit untuk pergi ke luar dari dalam kamar Mina karena ada urusan katanya. Sebelum Airin pergi, Mina sudah mencoba membujuk Airin untuk mau membawakan sarapannya ke kamar secara diam-diam, namun Airin menolaknya karena Airin tidak mau kena marah Raja dan Ratu.

Bersamaan dengan Airin pergi, para pelayan Mina pun juga ikut pergi meninggalkan Mina sendirian di dalam kamar dengan wajah sedihnya itu.

"Aduh masa iya aku harus tunggu jam dua belas siang sih??" kata Mina yang menghempaskan tubuhnya ke atas kasur.

"Ini pasti gara-gara tadi malam aku baca buku sebanyak itu di perpustakaan," lanjut Mina.

"Tapi tunggu!" Mina kembali duduk di atas kasur ketika ia baru saja menyadari satu hal.

"Kok sekarang aku bisa ada di kamar??" yaa akhirnya Mina menyadari jika dirinya sudah berada di dalam kamar.

"Seharusnya aku masih ada di perpustakaan, malah aku tidur di perpustakaan semalam," kata Mina yang mengingat-ingat saat dirinya masih berada di perpustakaan.

"Tapi... tadi malam memang aku sempat merasa seperti ada yang membawa aku ke kamar dan aku liat kalo itu Jester," kata Mina yang ketika ia menyebutkan nama Jester, Mina malah tersenyum.

"Iya bener aku ingat kalo yang bawa aku ke kamar itu... Jester!" kata Mina dengan sangat bahagia, sepertinya gadis itu sudah melupakan rasa laparnya.

"Aku harus kasih sesuatu yang sangat berharga untuk Jester sebagai tanda terima kasih." Mina pun pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk mencari bahan-bahan membuat parfume untuk Jester.

* * * *

Sekarang Mina berada di depan pintu dapur kerajaan, karena tujuannya saat ini ingin mencari bahan-bahan untuk membuat parfume. Tetapi sebelum masuk ke dalam dapur, Mina bingung, Mina bingung karena ia tidak tau aroma parfume apa yang sangat disukai oleh Jester.

Saat Mina sedang berpikir, tiba-tiba saja mata Mina melihat ada Airin di kebun yang letaknya berada di depan dapur. Dengan segera Mina langsung saja menghampiri Airin.

"Airin," panggil Mina ketika dirinya sudah berada di belakang Airin.

"Humeera? sedang apa kamu disini?" tanya Airin ketika ia tau siapa yang memanggilnya tadi.

"Jalan-jalan saja, oh iya kamu sedang apa?" tanya Mina karena Airin sedang membawa keranjang di tangannya dan keranjang itu berisi daun-daun dan beberapa bunga yang sepertinya itu adalah tanaman herbal.

"Aku sedang memetik beberapa tanaman herbal untuk obat, soalnya ada prajurit yang terluka," jawab Airin yang di anggukkan oleh Mina.

"Eumm Airin, kamu tau tidak aroma bunga atau daun yang disukai sama pangeran Jester?" tanya Mina, kali saja Airin tau.

"Aku tidak terlalu kenal dekat dengan pangeran Jester," kata Airin.

"Tapi bukannya kamu kan yang sangat dekat dengan pangeran Orion ataupun pangeran Jester, jadi seharusnya kamu tau aroma apa yang pangeran Jester suka," perkataan Airin membuat Mina kelabakan tetapi Mina bisa mengatasinya.

"Dekat dengan seseorang bukan berati tau segalanya apa yang dia suka kan?" tanya Mina kepada Airin.

"Iya juga ya... yasudah aku tidak bisa berlama-lama, karena aku harus bawa ini ke ruang pengobatan dulu," kata Airin yang langsung pergi meninggalkan Mina.

"Hati-hati!" seru Mina karena Mina melihat Airin yang sedikit terburu-buru.