Mina sedang bersusah payah untuk menahan rasa kantuknya malam ini di dalam kamarnya. Karena Mina sudah bertekad bahwa dirinya ini akan pergi ke perpustakaan kerajaan untuk mencari tau tentang kalung yang ber liontin batu safir bewarna biru.
Mina lebih memilih pergi ke perpustakaan dimalam hari itu karena supaya tidak ada yang tau tujuan dari Mina mengapa ia ke perpustakaan. Kalau sampai ada yang tau jika Mina pergi ke perpustakaan untuk mencari tau tentang kalung yang membawanya ke zaman ini, maka sudah dipastikan Mina akan diintrogasi terutama saat tau bahwa Mina bukanlah Humeera.
"Duh ngantuk banget lagi..." kata Mina sambil berusaha untuk membuka matanya lebar-lebar, agar rasa kantuknya menghilang.
"Jam berapa ya sekarang?" tanya Mina pada dirinya sendiri saat rasa kantuknya sedikit menghilang ketika Mina teringat pada tujuan awalnya itu.
Mina beranjak bangun dari kursi meja rias yang sebelumnya tadi Mina menunggu waktu yang tepat sambil menahan kantuknya itu di kursi meja rias.
Mina berjalan maju menuju ke jendela kamarnya dan Mina membuka jendela kamarnya itu sedikit, tidak terlalu lebar karena Mina hanya ingin memastikan terlebih dahulu apakah di luar kamarnya memang sudah benar-benar sepi atau tidak.
Mina memunculkan wajahnya sedikit dari balik jendela dan Mina bisa melihat bahwa situasi di luar kamarnya ini sudah sepi, jadi Mina langsung saja membuka jendela kamarnya dengan lebar dan benar saja, ternyata memang sudah sepi.
Mina pergi ke pintu kamarnya dan sekarang ia membuka pintu kamarnya sedikit sama seperti ketika dirinya mengintip ke keluar jendela.
Mina dapat melihat bahwa di koridor depan kamarnya ini sudah tidak lagi terlihat pelayan ataupun para peserta yang berkeliaran dan sedikit demi sedikit Mina membuka pintu kamarnya dengan perlahan dan benar, ternyata sudah sepi.
Tanpa pikir lama lagi Mina langsung saja keluar dari dalam kamarnya, tak lupa Mina menutup kali pintu kamarnya tanpa menutup jendela kamarnya itu.
Mina berjalan di koridor dengan mengendap-endap, karena bagaimanapun juga para penjaga seperti prajurit di Kerajaan ini tidak mengenal kata tidur, jadi mau pagi, siang, sore ataupun malam, pasti mata para prajurit itu selalu terbuka lebar. Jadi Mina harus berhati-hati agar dirinya tidak tertangkap basah.
Tetapi ketika Mina sedang berjalan sambil mengendap-endap, Mina melihat ada dua prajurit yang sedang berpatroli mengarah ke jalan koridor yang Mina lewati. Karena bingung ingin kemana, jadi Mina masuk saja ke salah satu ruangan.
Setelah Mina mengintip dan memastikan bahwa kedua prajurit itu telah pergi menjauh, Mina kembali keluar dari dalam ruangan tersebut dan melanjutkan perjalanannya itu menuju ke perpustakaan Kerajaan.
Setiba di perpustakaan Kerjaan, Mina mengintip terlebih dahulu kedalam perpustakaan itu, untuk memastikan apakah masih ada orang di perpustakaan saat tengah malam seperti ini, kecuali Mina.
Ternyata tidak ada siapa-siapa di dalam perpustakaan dan Mina masuk ke dalam, lalu mulai mencari apa yang menunjukkan tentang alasan dirinya bisa berada di sini.
Mina melihat buku-buku yang tersusun rapih di rak buku, banyak sekali buku di setiap raknya dan itu membuat Mina harus teliti membaca judul buku dan isinya. Untungnya sebagian buku yang sudah Mina baca, tidak ada tulisan yang seperti di buku cokelat milik Orion.
Mina kembali mencoba mencari beberapa buku lagi yang memberikannya petunjuk dan sekarang Mina membawa setumpuk buku ke salah satu meja yang sepertinya memang sudah disediakan untuk mereka yang ingin membaca buku di perpustakaan ini. Karena jika Mina langsung membaca satu persatu buku yang berada di rak buku itu sambil berdiri, itu sangat melelahkan. Mina capek jika harus berlama-lama berdiri.
Mina sekarang sudah duduk di kursi sambil membaca salah satu buku yang ia bawa. Namun ia tidak menemukan petunjuk dari buku itu dan Mina mengambil buku yang lainnya yang ia bawa sampai pada buku itu tinggal empat tumpukan yang belum Mina baca, gadis itu sudah memejamkan matanya terlebih dahulu. Mina tertidur di atas tumpukan buku yang baru ia baca sebagian itu.
Mina membawa sekitar tiga belas buku dan hanya sembilan buku yang bisa Mina baca karena setelah itu Mina langsung tertidur karena membaca buku sebanyak itu membuat Mina mengantuk dan apalagi Mina sejak tadi belum tidur, malah ia menahan kantuk nya.
* * * *
Entah darimana Orion, tetapi pangeran yang satu ini berjalan tertatih-tatih dengan tangan sebelah kanannya menutupi legan atas di tangan kiri nya itu dengan menggunakan telapak tangan kanannya sambil memasangkan ekspresi wajah menahan kesakitan.
Orion melewati belakang kamar para peserta dan ketika Orion melewati kamar Mina, Orion melihat bahwa jendela kamar Mina terbuka lebar. Ketika Orion mencoba melihat masuk ke dalam kamar dari jendela kamar Mina, yang Orion dapatkan ia tidak melihat sih pemilik kamar berada di dalam kamar.
Orion ingin sekali mencari kemana Mina pergi, tetapi luka di tangan kiri bagian lengan atasnya itu sudah tidak dapat Orion tahan lagi, jadi Orion hanya menutup jendela kamar Mina agar jika nanti tidak ada yang tau bahwa Mina tidak ada di kamarnya.
Setelah sudah selesai menutup jendela kamar Mina, Orion kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke ruang pengobatan. Di dalam ruangan pengobatan ini terdapat banyak obat dan juga perlengkapan untuk mengobati seseorang di zaman Orion ini.
Orion duduk di salah satu bale yang sepertinya itu untuk sebagai tempat tidur pasien yang terluka. Orion mengambil beberapa daun yang ada di tempat racik obat.
Orion menumbuk daun itu sampai halus dan ketika sudah halus, Orion menempelkan obat herbal itu keatas lukanya yang sudah Orion bersihkan dengan air.
Sambil mengoleskan obat herbal itu, Orion sedikit meringis kesakitan, karena itu memang sangat perih. Setelah selesai, Orion selesai mengoleskan obat itu kepada lukanya yang di tangan dan di kaki. Orion menyobek kan kain yang berada di dekatnya untuk membalut luka ditangannya dan di kakinya.
Jika dilihat-lihat, luka lengan atas yang berada di tangan kiri Orion ini adalah luka yang diakibatkan oleh sayatan pedang dan dapat disimpulkan bahwa Orion sepertinya abis melakukan pertarungan.
Ketika Orion sedang membalut lukanya ditangannya dengan kain, tiba-tiba saja pintu ruangan pengobatan ini terbuka dan munculah sosok Mina yang masuk ke dalam tanpa Mina sadari bahwa ada Orion di dalam ruangan itu yang sedang memperhatikan Mina.
Orion sempat bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, ada apa dengan Mina, mengapa gadis itu masuk ke dalam ruang pengobatan. Namun ketika ia mendengar bahwa ada langkah dua orang prajurit, Orion sekarang sudah tau alasan mengapa Mina masuk ke ruangan ini.
Orion memperhatikan Mina, ia sama sekali tidak ingin memanggil Mina. Ketika Mina kembali keluar dari ruangan ini, Orion pun juga ikut berjalan dan melihat kemana perginya Mina.
Ketika melihat arah jalan Mina, Orion sekarang tau kemana Mina pergi. Jalan yang dituju Mina adalah jalan ke perpustakaan Kerajaan. Setelah melihat Mina pergi kemana, Orion kembali masuk ke dalam ruangan dan tak lupa ia kembali menutup pintu ruangan itu.
Orion kembali duduk dan melanjutkan perbanan yang sempat tertunda. Ketika selesai, Orion keluar dari dalam ruangan tersebut dan pergi ke perpustakaan Kerajaan untuk melihat Mina.