Mina sekarang sedang berjalan-jalan sendirian di taman samping kerajaan yang Mina sudah pernah kunjungi taman ini bersama dengan Airin.
Jika bukan karena Airin, mungkin Mina tidak mengetahui taman ini. Mina bisa saja tau dengan sendirinya, tetapi itu akan merepotkan Mina, karena Mina harus mencari terlebih dahulu
Mina sangat berterimakasih kepada Jester dan juga Airin. Karena mereka berdua, Mina dapat mengetahui lingkungan kerajaan ini dan Mina juga menjadi tau tentang seluk beluk yang ada di kerajaan ini. Memang Mina hanya baru mengetahui sebagian nya saja, tetapi setidaknya jika Mina bosan di dalam kamar, Mina bisa memiliki tujuan untuk keluar dari dalam kamarnya.
Tidak seperti kemarin-kemarin, Mina hanya keluar dari dalam kamar dan itupun hanya menyusuri koridor saja. Hal itu karena Mina yang belum hapal dengan seluk beluk yang berada di kerajaan ini.
Mina sendirian ke taman ini karena Jester ada urusan mendadak yang harus Jester selesaikan dan itu tidak masalah bagi Mina.
"Berati Humeera yang ada di diri gue ini ternyata temen deketnya sih cowok mesum yang ngaku Pangeran toh..." ucap Mina yang sedang berjalan ingin menuju ke gazebo yang ada di taman itu.
"Tapi tunggu!" Mina menghentikan langkah kakinya.
"Ini Humeera yang ada di diri gue atau gue yang ada di tubuhnya Humeera ya??" pikir Mina, karena tiba-tiba saja pikiran itu terlintas dalam otaknya Mina.
"Kalo gue yang ada di tubuhnya Humeera atau Humeera yang ada di tubuh gue, kenapa bisa wajah gue, pikiran gua dan semua yang ada di diri gue ini yaa emang punya gue. cuman yang bedanya emang hanya identitas gue aja sih," pikir Mina yang masih berdiam diri di tempat nya itu.
"Aduh... semakin gue pikir-pikir malah semakin kepala gue pusing karena bingung sama semua yang masalah menimpa gue ini," ucap Mina sambil memijit pelipisnya yang terasa pusing.
Sambil memijit kepalanya yang mendadak terasa pusing, Mina kembali melangkahkan kedua kakinya menuju ke gazebo tempat dimana Airin sering sekali duduk atau hanya sekedar bersantai-santai di sana.
Mina mendudukkan dirinya di gazebo taman, saat Mina duduk di sana, Mina merasakan tubuhnya lelah. Ternyata berjalan-jalan di Kerajaan yang lebih besar dari pada rumahnya sendiri membuta Mina merasakan lelah. Menurut Mina, luas kerajaan ini sama dengan luas satu kampung, mungkin.
Mina duduk di gazebo itu sambil melihat-lihat orang-orang yang sedang beraktivitas di sekitarnya. Tidak terlalu banyak orang yang ada di taman ini, itu karena memang mereka semua yang ada di kerajaan ini lebih tertarik ke taman yang berada di belakang kerajaan.
Saat Mina sedang menikmati udara, suasana yang nyaman di taman ini, tiba-tiba saja Airin datang dengan menepuk pundak Mina dan itu membuat Mina menolehkan kepalanya ke belakang dan Mina mendapati Airin yang berdiri di belakangnya sambil tersenyum dengan telapak tangan Airin yang menempel di pundak Mina.
"Airin?" panggil Mina saat ia mendapati Airin yang berdiri di belakangnya.
"Kamu ngapain duduk di gazebo taman sendirian?" tanya Airin yang sekarang ikut duduk di sebelah Mina.
"Kan lagi tidak ada kegiatan peserta calon Ratu, jadi aku pengen nyantai-nyantai aja di sini," jawab Mina.
"Kamu sendiri dari mana aja? kok aku baru liat kamu sekarang," sekarang Mina yang balik bertanya kepada Airin.
"Aku tadi abis dari rumah aku, aku kangen sama Ibu dan Ayah," jawab Airin.
"Emang boleh keluar dari kerajaan ini??" tanya Mina penasaran, karena jika memang boleh keluar dari Kerajaan ini dengan bebas, maka Mina akan langsung keluar dan mencari cara agar dirinya bisa balik ke zamannya sendiri.
"Sebenarnya peserta itu tidak boleh keluar masuk Kerajaan ini dengan bebas," jawab Airin yang membuat Mina bingung.
"Terus kamu sendiri kenapa bisa keluar dari kerajaan??" Mina tidak mengerti dengan apa yang Airin ucapkan, karena kata Airin tadi ia abis keluar dari kerajaan ini tetapi Airin kemudian bilang bahwa para peserta calon Ratu tidak di izinkan untuk keluar masuk kerajaan dengan bebas.
"Aku izin sama Raja dan Ratu untuk pulang ke rumah sebentar," jelas Airin yang akhirnya Mina mengerti.
"Kira-kira kalau aku izin keluar dari kerajaan ini cuman sebentar aja, apa Raja dan Ratu juga izinin aku?" pikir Mina kepada dirinya sendiri dengan suara yang pelan tetapi Airin masih dapat mendengarkan apa yang Mina katakan.
"Itu tergantung dengan alasan yang kamu berikan sama Raja dan Ratu," timpal Airin yang membuat Mina menoleh kearah Airin.
"Alasan??" Tanya Mina.
Mina mengangguk-anggukkan kepalanya itu. "Iya, jika kamu mau meminta izin keluar dari Kerajaan ini, kamu harus kasih alasan kepada Raja dan Ratu. dan itu harus alasan yang jujur, karena Raja dan Ratu tidak suka dibohongin," jelas Airin dan Mina hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda bahwa ia sudah mengerti.
"Tapi... apa ada hukuman bagi yang bohong?" tanya Mina penasaran.
"Ada, nanti kalau ada yang bohong, maka akan dihukum dengan cara dipenggal," jawab Airin yang membuat Mina ketakutan.
"Kalo hukuman nya begitu, mana berani gue bohong. yang ada sebelum gue bisa kembali ke dunia gue sendiri, gue dah dipenggal di sini," batin Mina dengan bibir yang ia cemberut kan dan itu membuat seseorang yang melihat Mina tersenyum tipis tanpa Mina, Airin atau orang lain sadari. Bahkan Mina dan Airin tidak mengetahui keberadaan orang tersebut.
* * * *
Orion masuk ke dalam ruangan kumpul keluarga, yang dimana di dalam ruangan tersebut ada Raja, Ratu dan juga Jester.
Orion langsung duduk begitu saja di kursi bersebelahan dengan Jester. Raja dan Ratu saling bertukar pandang melihat Orion, karena Orion masuk kedalam ruangan ini dengan wajahnya yang dingin, memang setiap hari Orion selalu memasang wajah dengan ekspresi dinginnya itu, tetapi kali ini ekspresi dingin dan aura yang Orion pancarkan itu sedikit berbeda.
"Orion, apa ada masalah? Ibu lihat wajah kamu... sepertinya kamu sedang mengalami masalah," ucap sang Ratu dengan suara lembutnya itu, tetapi tidak di jawab oleh Orion, malah Orion pergi keluar dari dalam ruangan itu tanpa mengatakan satu atau dua kata kepada orang yang berada di dalam ruangan ini.
Ratu hanya menatap pintu yang sudah tertutup kembali itu. "Jester, apa kamu tau masalah yang menimpa adikmu itu?" sekarang giliran Raja yang bertanya, tetapi Raja bertanya kepada Jester. Ratu menatap mata Jester karena ia sedang menunggu jawaban yang akan dilontarkan oleh Jester.
"Sebenarnya... Orion seperti itu karena aku. tidak, itu karena kita berdua memiliki pendapat yang berbeda, jadi itu masalahnya," jelas Jester.
Sang Ratu menghembuskan nafasnya berat, ternyata dugaan nya benar, pasti Orion seperti itu karena berbeda pendapat dengan Jester dan berakhir dengan pertengkaran. Hal itu memang sudah biasa, tetapi tetap saja membuat sang Ratu khawatir, karena terus-menerus seperti ini, itu sangat tidak baik untuk sebuah hubungan.