Chereads / Countdown : Masa Lalu / Chapter 11 - Kedatangan Sang Ayah yang Telah Tiada

Chapter 11 - Kedatangan Sang Ayah yang Telah Tiada

"Humeera," panggil sang Ayah dan itu malah membuat Mina meneteskan air mata. Bagaimanapun juga Mina tidak bisa menahan tangisannya ini, karena orang yang memanggilnya ini seratus persen benar-benar mirip dengan Ayahnya di dunia Mina.

Dari wajah, suara, bahkan gaya rambutnya dan senyuman khas nya itu benar-benar sangat mirip dengan Ayah kandung Mina.

Sebelum membuat Raja, Ratu dan juga Ayah Mina menjadi kebingungan dan curiga, Orion membisikan sesuatu. "Mina, jangan buat semua orang jadi curiga. berhenti menangis dan pergilah menghampiri Ayah kamu itu," ucap Orion yang sangat amat Mina dengar.

Tetapi setelah mendengar bisikan dari Orion, Mina malah langsung berlari dan memeluk sang Ayah. Mina memeluk sang Ayah dengan sangat erat seperti Ayah nya akan pergi jauh.

Raja dan Ratu merasa heran dengan tingkah Mina, begitupun dengan sang Ayah, tetapi Orion malah kaget dan ia jadi takut jika yang lain akan curiga dengan sikap Mina.

"Sayang, ada apa? kenapa kamu tiba-tiba peluk Ayah kaya gini?" tanya sang Ayah yang heran dengan tingkah Mina.

"Aku hanya rindu dengan Ayah, sudah lumayan lama aku tidak memeluk Ayah seperti ini," ucap Mina sambil dirinya tetap memeluk Ayah nya itu dengan mata terpejam. Mendengar jawaban dari sang putri, Henry membalas pelukan dari Mina.

Raja dan Ratu tersenyum saat mereka berdua melihat interaksi dari seorang Ayah dan anaknya yang sedang menyalurkan rasa rindu. Bukan hanya Raja dan Ratu saja, tetapi Orion juga menunjukkan senyum tipisnya, saking tipisnya sampai tidak terlihat.

Akhirnya sejak puluhan tahun Mina bisa dapat kembali memeluk Ayah nya dan juga Mina bisa merasakan pelukan hangat dari sang Ayah.

Henry adalah nama dari Ayah kandung Mina, dan sekarang yang sedang Mina peluk adalah Ayah kandung nya. Jujur saja Mina tidak pernah membayangkan hal seperti ini, ia tidak akan mengira jika Ayah nya akan kembali hidup di dunia ini. Karena di dunia nya, Ayah nya Mina ini mengalami kecelakaan, bukan hanya Ayah nya saja, tetapi Ibu dan adik nya mengalami kecelakaan dan itu mengakibatkan mereka semua meninggal dunia dan membuat Mina hidup sebatang kara dan berusaha bekerja untuk membiasakan hidupnya sendiri.

Dan Mina juga tidak mengira jika ia bisa berada di zaman yang entah apa tetapi itu masih belum Mina pahami dan terlebih di zaman ini ia malah bertemu dengan Ayah kandungnya yang telah puluhan tahun tiada.

Mina melepaskan pelukan nya kepada Henry dan ia menghapus air matanya yang sempat membasahi pipi Mina ketika Mina memeluk sang Ayah.

"Ayah kira kamu kenapa-napa tapi ternyata kamu hanya rindu dengan Ayah, bikin panik Ayah saja," kata Henry sambil mengusap lembut kepala Mina.

Mina hanya tertawa ringan menanggapi ucapan Ayah nya itu, Mina tertawa karena ia merasa bodoh tetapi untung saja Mina bisa memberi alasan mengapa ia memeluk Ayah nya dengan dirinya yang sambil menangis tadi.

"Kita juga ikut panik tadi, iya kan sayang?" ucap sang Raja kepada Ratunya.

"Gimana keadaan kamu saat kamu jadi peserta calon ratu, nak?" tanya Henry kepada putrinya.

"Tidak terlalu buruk, Ayah," jawab Mina yang memang jujur, selama ia menjadi peserta calon Ratu, keadaan nya di sini bisa dibilang buruk tetapi bisa juga dibilang tidak.

Sebenarnya bisa saja jika Humeera ini bilang ke Ayah nya jika ia menyukai salah satu pangeran dari Kerajaan ini, karena jika Humeera bilang bahwa ia menyukai salah satu dari dua Pangeran di Kerajaan ini, maka bisa langsung diadakan acara pernikahan, tetapi sayangnya Humeera malu untuk mengatakan nya, Humeera tidak percaya diri.

Jadi ketika Kerajaan Almortaza ini mengatakan bahwa ia akan mengadakan audisi untuk siapa saja yang menginginkan menjadi calon ratu atau ingin hidup berdampingan bersama Pangeran, tetapi tetap saja siapapun pemenangnya nanti, pasti akan menjadi calon ratu dan juga menjadi istri dari salah satu pangeran.

"Baguslah kalau kamu tidak apa-apa selama tinggal di sini. oh iya kamu sudah ada perasaan lebih kepada salah satu pangeran?" tanya sang Ayah yang tidak membuat Mina salting, karena pada dasarnya Mina menyukai pangeran Jester ataupun Orion.

Justru yang terlihat salting malah sih Pangeran Orion, tetapi hanya sang Raja saja yang menyadari perilaku sang putra.

"Ayah gimana? gimana kabar Ayah selama aku disini?" Mina mengalihkan pembicaraan, karena ia bingung ingin menjawab apa, karena Mina sama sekali tidak memiliki rasa kepada Jester ataupun Orion.

"Ayah baik-baik saja kok," jawab Henry yang sebenarnya ia tau jika putrinya ini mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya Humeera, kamu bisa ajak Ayah kamu buat ngobrol sambil berkeliling Kerajaan ini," ucap sang Ratu, agar seorang Ayah dan Anak ini bisa mengobrol dengan tenang dan santai.

Henry setuju dengan saran dari sang Ratu dan setelah Henry bertanya kepada putrinya ini, Mina pun juga setuju. Tetapi sebelum Mina dan Henry keluar dari dalam ruangan ini, Orion terlebih dahulu mencekal tangan Mina dan itu membuat Mina menoleh kepada Orion, bukan hanya Mina saja, tetapi Henry, Raja dan Ratu pun juga sama, mereka semua memandang Orion. Dalam pandangan itu, mereka semua seperti bertanya 'ada apa Orion?'

"Paman, boleh Orion pinjam Humeera nya sebentar saja?" izin Orion yang diizinkan oleh Henry.

Orion langsung menarik tangan Mina, seraya mengajak Mina untuk menjauh dari Henry, Raja dan juga Ratu. Orion mengajak Mina untuk keluar dari ruangan itu, agar pembicaraan nya dengan Mina tidak dapat di dengar oleh Henry, a Raja dan juga Ratu.

"Kenapa?" tanya Mina.

"Aku tidak bisa mengawasi kamu lagi, jadi aku minta tolong sama kamu untuk jangan mengatakan hal atau gerak-gerik yang membuat paman jadi curiga," kata Orion dan Mina tau itu.

"Tapi gue juga mau minta satu hal sama lo," kata Mina.

"Apa?" tanya Orion, karena jujur saja saat ini Orion tidak memiliki waktu banyak.

"Gue mau nanti setelah gue ngobrol sama Ayah, gue mau kita ngobrol berdua dan gak ada acara ngehadang pedang itu ke gue," kata Mina sambil menunjukkan pedang yang berada di pinggang Orion.

"Iya nanti aku akan temuin kamu buat ngobrol," kata Orion.

"Oke nanti malam gue tunggu lo di taman samping Kerajaan," ucap Mina yang ternyata tidak di setujui okeh Orion.

"Jangan di taman, kita ketemuan di perpustakaan aja, kamu tau kan perpustakaan Kerajaan itu dimana?" Orion menyuruh Mina lebih baik mengobrol di perpustakaan Kerajaan, itu dikarenakan di sana sangatlah sepi, berbeda di taman yang lumayan ramai. Jadi ketika dirinya dan Mina berbicara di perpustakaan itu, maka tidak ada yang tau.

"Perpustakaan yang deket ruang penyimpanan kan?" tanya Mina untuk memastikan, takut saja kalau di Kerajaan ini mempunyai dua perpustakaan, soalnya Mina hanya tau perpustakaan yang bersebelahan dengan ruang penyimpanan.

"Iya itu, yasudah aku pergi dulu," setelah mengatakan hal tersebut, Orion pun pergi meninggalkan Mina di luar ruangan Raja.