Sehabis mengobrol dengan Airin, Mina sekarang memutuskan untuk memilih kembali ke kamarnya saja saat Airin pamit untuk pergi ke kamar.
Lumayan lama Mina mengobrol dengan Airin di taman, sampai jam setengah enam sore. Sebenarnya bukan hanya mengobrol tetapi Mina menemani Airin melukis.
Setelah Mina bertanya kepada Airin, ternyata Airin memiliki hobi melukis dan memang dapat dilihat dari hasil lukisan Airin. Lukisan yang Airin buat sangatlah bagus dan Mina menyukainya, karena yang Airin lukis adalah wajah Mina.
Mina melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya sendiri dengan membawa lukisan wajahnya yang dibuat oleh Airin. Tetapi saat Mina sedang asyik berjalan menuju ke kamarnya itu, ada seseorang pelayan yang menghampiri Mina. Pelayan tersebut mengatakan bahwa Mina harus ke ruangan Raja, karena ada seseorang yang ingin bertemu dengan Mina.
Saat Mina bertanya siapa yang ingin bertemu dengannya, pelayan tersebut tidak mau mengatakannya, pelayan itu hanya menyuruh Mina untuk segera pergi ke ruangan Raja.
Mina sih tidak masalah jika ada yang ingin bertemu dengannya, hanya saja Mina tidak tau dimana ruangan Raja itu berada. Saat dirinya jalan berdua dengan Jester, itu hanya berada di taman dan beberapa tempat yang hanya untuk bersantai-santai saja, seperti ruang makan dan perpustakaan.
Karena Mina tidak tau dimana ruangan itu berada, jadi Mina meminta pelayannya itu untuk mengantarkan Mina keruangan Raja. Tetapi sebelum ke sana, Mina ingin pergi ke kamarnya terlebih dahulu untuk meletakkan lukisan wajahnya yang dibuat oleh Airin.
Setelah meletakkan lukisan nya itu di kamarnya, Mina kembali keluar dan di depan kamarnya sudah ada seorang pelayan yang sedang menunggu Mina.
Sekarang Mina sedang diantarkan ke ruangan Raja oleh Pelayan yang tadi menunggu Mina di depan pintu kamarnya itu.
Saat di koridor, tiba-tiba saja perjalanan Mina menuju ruangan Raja dihentikan oleh Orion dan dengan seenaknya Orion menyuruh seorang pelayan yang mengantarkan Mina itu untuk pergi meninggalkan Mina dan Orion.
Mina yang melihat itu langsung menghentikan pelayan itu untuk pergi. "Jangan pergi dulu!"
"Ngapain sih lo kesini udah dengan seenaknya lagi lo nyuruh pelayan gue buat pergi," omel Mina kepada Orion.
Orion tidak perduli dengan omelan Mina, Orion tetap menyuruh pelayan itu pergi dan tanpa sempat Mina mencegahnya, pelayan itupun sudah melangkah kan kakinya jauh dan Mina jadi tidak bisa mencegah pelayan itu.
"Liat tuh! pelayan gue jadi pergi kan," omel Mina sambil menunjuk pelayang yang jaraknya sudah jauh dari Mina.
"Ck, sekarang siapa coba yang bakal anterin gue ke ruangan Raja," kesal Mina, karena memang benar, setelah pelayan itu pergi, sekarang Mina tidak tau harus bagaimana. Harusnya sebelum pelayan itu pergi, Mina menanyakan letak ruangan Raja terlebih dahulu, kalau seperti ini malah jadinya merepotkan diri sendiri.
"Ini semua tuh gara-gara lo! gue marah sama lo!" kata Mina yang setelah itu Mina pergi menjauh dari Orion.
Tetapi sayangnya sebelum Mina melangkahkan kakinya untuk pergi, Orion sudah mencekal pergelangan tangan Mina agar Mina tidak pergi. "Aku bakalan anterin kamu ke ruangan Raja, tapi sebelum itu aku mau kasih tau sesuatu ke kamu," ucap Orion dengan nada dinginnya itu.
"Lo mau ngasih tau ke gue kalo lo itu emang bener cowok mesum yang ada di parkiran kampus waktu itu, iya?? ohhh tapi sayangnya gue udah tau akan hal itu!" ucap Mina yang langsung melepaskan tangan Orion yang berada di pergelangan tangannya itu secara kasar dan setelah itu Mina pergi melangkahkan kakinya.
"Orang yang mau kamu temuin itu adalah ayah kamu," ucap Orion tanpa basa-basi lagi dan itu secara otomatis membuat langkah kaki Mina terhenti ketika Mina baru melangkahkan kakinya tiga langkah.
Mina membalikkan badannya untuk menghadap ke Orion. "Ayah?? maksud lo ngomong kaya gitu apa? bokap gue itu udah meninggal," kata Mina dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.
Orion berjalan menghampiri Mina. "Aku tau itu, mangkanya sekarang aku bilang seperti ini agar kamu nanti jika bertemu dengan Ayah kamu, kamu tidak akan terkejut. karena jika kamu menangis dan terkejut nantinya akan membuat orang lain akan bingung, termasuk Ayah kamu," jelas Orion setelah ia sudah berada di sebelah Mina.
"Tunggu, maksudnya gimana sih? gue gak ngerti," tanya Mina, karena gadis itu masih tidak mengerti. Tidak, Mina sebenarnya sudah mengerti apa yang Orion maksud, tetapi hanya saja itu seperti mustahil.
"Yang ada di ruangan itu adalah Ayah kamu, Ayah kandung kamu, jadi aku minta sama kamu untuk jangan nangis jika nanti kamu bertemu dengan Ayah kamu dan juga tolong bersikap seperti Humeera yang ceria," jelas Orion yang membuat mata Mina tambah berkaca-kaca.
"Gue mohon sama lo, tolong anterin gue ke ruang Raja. gue mau liat bokap gue... dan gue janji gue bakalan gak nangis, pokonya gue bakalan turutin apa yang tadi lo bilang itu." Mina memohon kepada Orion sambil menggenggam tangan Orion.
Untung saja koridor itu sedang sepi, tidak ada satupun orang yang lewat, jadi tidak ada yang tau dan melihat Mina dan Orion yang seperti ini.
"Tapi kamu harus janji jangan sampe ada orang yang curiga dengan tingkah kamu." Orion hanya mau memastikan bahwa Mina tidak akan melakukan tindakan yang akan membuat semua orang yang ada disini menjadi curiga.
"Gue janji, gue gak bakalan buat orang lain jadi curiga sama gue," janji Mina yang setelah ini Orion mengantarkan Mina ke ruang Raja, namun sebelum itu, Mina sudah melepaskan genggaman tangannya kepada Orion.
Orion membuka pintu ruang Raja dan di saat Orion mempersilahkan Mina masuk ke ruangan itu terlebih dahulu, Mina malah menghentikan langkah kaki nya untuk masuk ke dalam ruangan, karena Mina sudah terpaku terlebih dahulu ketika Mina melihat sosok yang berada tak jauh dari dirinya.
Di dalam ruangan tersebut, ada Raja, Ratu dan juga pastinya Ayahnya Mina. Mata mereka bertiga tertuju kepada pintu setelah pintu ruangan terbuka.
"Humeera," panggil sang Ayah dan itu malah membuat Mina meneteskan air mata. Bagaimanapun juga Mina tidak bisa menahan tangisannya ini, karena orang yang memanggilnya ini seratus persen benar-benar mirip dengan Ayahnya di dunia Mina.
Dari wajah, suara, bahkan gaya rambutnya dan senyuman khas nya itu benar-benar sangat mirip dengan Ayah kandung Mina.
Sebelum membuat Raja, Ratu dan juga Ayah Mina menjadi kebingungan dan curiga, Orion membisikan sesuatu. "Mina, jangan buat semua orang jadi curiga. berhenti menangis dan pergilah menghampiri Ayah kamu itu," ucap Orion yang sangat amat Mina dengar.