Chereads / MR. WILLIEM / Chapter 11 - Bebas

Chapter 11 - Bebas

Bebas

Meja makan yang semula bersih terdapat hiasan lilin yang harum, bunga mawar merah dan putih yang berhias selamat makan ditempatkan tersendiri dengan wadah di atas meja samping kiri tak lupa alat makan yang sudah tersedia di depan meja mereka.

Kini meja itu dipenuhi dengan kapas kusut dan berwarna merah serta berbagai macam obat Merah yang sudah habis ta tersisa.

Luka dan obat yang Williem berikan menjadi satu didalam ruangan restoran VVIP disini.

Tali yang terikat di tangan dan kaki Navinka sudah terlepas dengan meninggalkan bekas memar.

Makanan yang semula hangat dan enak saat disantap kini berubah menjadi dingin.

Memanggil bodyguard yang tadi, Williem menyuruh untuk membersihkan bekas tisu yang tadi digunakan untuk mengobati luka Navinka.

Williem memesan kembali makan namun tidak yang favorit hanya steak barbeque untuk dirinya dan Navinka.

"Makan!." Menyodorkannya untuk Navinka.

Nanvika hanya diam tidak bergerak dirinya masih ngilu jika membuka mulutnya, serta perut yang masih mual akibat darah yang tadi dia telan.

"Makan sayang, buka mulutmu," Williem kembali menintruksi agar Navinka membuka mulutnya.

Tersenyum lembut Williem menyodorkan steak depan mulut Navinka.

"Kau tidak mau kan seperti tadi?."

Navinka mendongkrak melihat Williem, dirinya sudah lelah dengan sikap Williem, untuk saat ini Navinka akan menuruti kemauannya.

Mencoba membuka mulutnya yang masih ngilu Navinka menerima satu suapan dari Williem lalu mengunyah perlahan.

Navinka akui jika steak barbeque di restoran yang Navinka tidak tau ini dimana, rasanya enak saat masuk ke mulutnya daging yang matang dan empuk serta bumbu yang meresap membuat Navinka mengunyah lebih cepat.

"Enak kan?." Lirikan mata yang didapat dari Navinka

"Sekali lagi!." Navinka membuka mulutnya dan steak barbeque pun mendarat tetapi tidak mendarat di mulutnya melainkan di mulut Williem. Navinka di jail,i Williem.

" Bangsat ni orang!! Udah buat gue begini, di kerjain pula!!." Serapah Navinka yang terlontar di hatinya. Untuk saat ini dirinya kapok mengumpati Williem, tapi tidak tau nanti.

Williem tersenyum manis di depan Navinka, menampilkan wajah konyolnya seperti saat pertama kali mereka bertemu, tidak seperti tadi wajah datar dan menyeramkan.

"Aaa buka mulutmu, kali ini aku tidak bercanda!."

Menyodorkan steak kembali, Navinka tidak membuka mulutnya, dirinya hanya menatap Williem.

"Ayoo!". Desak Williem.

Navinka membuka mulutnya siap dengan steak namun ternyata steak nya kembali masuk ke mulut Williem.

Navinka kesal lagsung mengambil semua steak yang belum di potong Williem di atas meja lalu memasukkan semuanya di mulutnya, mulut dan pipi navinka mengembang berisi steak tadi membuat Williem gemas dengan tingkah laku Navinka saat ini.

"Pelan-pelan sayang!." Williem mengusap bibir Navinka dengan jempolnya yang terdapat sisa steak barbeque di pinggir mulut Navinka.

Williem mengelap jempolnya lalu berucap "manis!." Sambil tersenyum manis.

Navinka menelan steak yang belum dirinya kunyah dengan halus, tiba-tiba saja menyangkut di tenggorokannya Navinka, dirinya membutuhkan air!.

Mengambil minuman di meja meminumnya hingga setengah, Navinka baru menyadari ternyata minumannya es teh tawar.

Navinka cengo dengan Williem, dirinya kira Williem akan membeli minuman yang berharga mahal tetapi ternyata es teh tawar.

Apakah Williem sudah tidak ada uang, atau sebenarnya Williem memang kere tidak punya uang?, Tapi sepertinya tidak!, cerita novel yang kerap dibaca Navinka setiap cerita pisikopat pasti terkaya nomor 1 di dunia, apakah yang Navinka temukan ini pisikopat kere!?.

"Kenapa kau beli es teh tawar?." Mencoba bertanya Navinka bingung dengan Williem, setelah Navinka berfikir, dirinya disekap di kamar mewah dijaga bodyguard dan mendapat fasilitas lalu tadi Williem memesan makanan terfavorit di restoran ini itu sudah sedikit menandakan bahwa William terbilang cukup dengan finansial uang Williem.

Dan dirinya tidak tahu Williem siapa? yang Navinka tahu Williem itu hanya pisikopat yang haus akan darah.

Melirik Navinka "Minumannya berakohol, aku tidak mau kau minum alkohol!." Penjelasan Williem.

Navinka sedikit merasa bersalah dengan Williem yang tadi berfikir tidak-tidak tentangnya.

Navinka mencoba membuka menu yang satunya yang tidak dipecahkan Williem dirinya membaca dan membolak-balikkan menunya dan ternyata benar minumannya berakohol bahkan air putih pun ada alkoholnya.

"Kenapa?, Kau tidak suka mau meminum alkohol?"

Navinka melihat Williem lalu menggelengkan kepalanya tanda tidak.

________________

Selesai makan Navinka dan Williem kembali melanjutkan perjalanan, Navinka berpikir dirinya akan diserap kembali oleh Williem dan kembali ke ruangan neraka itu.

Navinka berpikir dirinya akan mencoba kabur, Navinka yang akan kapur secara diam-diam dengan membuka pintu mobil, dengan cepat Williem menarik tangan Navinka dengan keras sampai Navinka terseret dan ambruk di tubuh samping Williem. Williem sambil menyetir dan berbisik. "Jangan coba-coba kabur!."

Cup!!

Kecupan mendarat di kepala Navinka dengan William pelakunya.

Navinka kaget dengan benda kenyal yang menempel di kepala mengenai rambutnya, Navinka membeku dengan situasi seperti ini, posisi sekarang dirinya dipeluk Williem dengan keadaan yang kurang nyaman dengan sebuah kecupan yang dilakukan Williem, yang hanya Navinka lakukan saat ini cuma mengedipkan matanya berkali-kali dan mencoba menyadarkan dirinya.

"Heh!! Lepasin, lo cium gue najis banget!!." Navinka baru sadar dari tindakan Williem, sekarang dirinya berpikir apakah cerita novel psikopat yang dirinya baca akan menjadi kenyataan dihidupnya dengan cerita sang pisikopat yang mencintai mangsanya, seperti contoh tadi yang Williem lakukan, setelah melakukan menyiksaan terhadap dirinya sekarang Williem berbuat manis terhadapnya itu seperti cerita novel yang dirinya baca bukan.

"Diam atau kau ku cium!?."

"Lepasin!!" Berontak Navinka agar bisa keluar dari tangan kekar Williem.

Cup!!.berontaknya pun berhenti di kecup lagi dahi Navinka dengan William.

"Aku bilang diam!!"

Navinka mengulum bibirnya ke dalam mulutnya, menetralkan hatinya dan jantungnya yang berdetak lebih cepat dengan tindakan Williem, Navinka berpikir kenapa dengan hati dan jantungnya. Apakah dirinya suka dengan Williem yang bernotabene psikopat, dirinya lalu menggelengkan kepala tanda tidak mungkin!.

Navinka diam dan Williem kembali fokus ke jalan dengan tangan satu masih memeluk pinggang ramping Navinka dan satunya menyetir mobil yang mereka tumpangi.

Tiba di perumahan kompleks yang tidak asing menurut Navinka, ternyata ini komplek daerah tempat tinggalnya.

Membenarkan tempat duduknya Navinka terasa pegal di bagian pinggang.

"Ini..!, Aku nggak di Sekap lagi Willi?." Mobil William tiba depan rumah megah milik Navinka .

"Oh mau ku sekap lagi?." Tanya Williem.

"Ahhh, syukurlah aku pulang!, Badan masih normal cuma terdapat bekas- bekas sayatan seorang psikopat!!."

Navinka tidak menghiraukan ucapan Williem dan tatapan Williem yang tajam menuju dirinya, Navinka keluar dari mobil dirinya bernafas lega.

"Ponselmu, jika kau bermacam-macam setelah aku pergi aku akan kembali magsekapmu!!." Ancam Williem, dengan menyodorkan ponsel milik Navinka yang pernah dirinya ambil.

Megambil ponsel yang disodorkan Williem, Navinka tertawa sekali dirinya senang terbebas oleh psikopat gila ini.

"Kau dengar yang aku bicara kan Navinka?."

"Iya.!" Mata Navinka fokus pada ponsel yang digenggamnya yang sudah beberapa hari tidak memainkannya.

Navinka Tidak terlalu mendengar apa yang Williem ucapkan yang dirinya fokuskan pada ponsel miliknya.

"Gue pulang!!"

"Iya.., huss sana.Pergi!!."

Navinka bergirangan menuju rumah tempat dirinya tinggal,yang sudah seminggu dirinya tinggalkan.

Williem terkekeh memperhatikan Navinka dirinya yakini setelah ini akan ada...

"Williemmmm , asyuu!!! Anjing!!!." Umpat Navinka berlari menuju keluar mengejar Williem ternyata, Williem sudah kabur dengan mobil serta mengancungkan jari tengah bertanda fuck kepada Navinka lewat kaca mobil yang dibuka.

"Asyuu gue sumpahin lu nyungsep Williem!!." Teriak Navinka.