Chap.16
Ting!.
Bunyi notifikasi ponsel Navinka bertanda chat masuk
Navinka mengerutkan keningnya saat membaca pesan dengan nomor kontak bernama My boyfriend.
Sejak kapan dirinya mempunyai pacar dan kapan dirinya menamakan kontak bernama My boyfriend. Aneh!.
Apakah dirinya lupa? Tapi seingat Navinka dirinya tidak mempunyai pacar apalagi bertuliskan nama My boyfriend
Cukup alay menurutnya.
Jika pun dirinya punya pacar tidak akan Navinka namakan sealay ini.
Karena penasaran Navinka membuka pesanya dan ternyata isi pesanya "hai Beby" ta lupa dengan emoticon kiss dan juga lambaikan tangan.
Menjijikkan!.
Karena Navinka merasa tidak kenal dengan My boyfriend, ini Navinka membiarkan chatnya dan melanjutkan hoby nya yang ta lain dan ta bukan menghalu membaca cerita novel yang dibelinya kemarin lusa.
Menunggu munculnya kalimat mengetik..
Pemilik pesan yang mengirimkan pesan kepada Navinka dari tadi menunggu balasan dari Navika yang hanya terdapat tanda centang biru saja.
Karena di baca saja dengan Navinka, dan kemungkin Navinka tidak membalas pesannya, pengirim pesan yang ta lain adalah Williem mencoba menelepon Navinka.
Drett ... Dret.. nada getar telepon Navinka.
Navinka tidak menghiraukan siapa yang meneleponnya, dirinya lebih asik dengan dunia fiksinya.
Karena merasa jengkel dari tadi hpnya bergetar terus-menerus. Navinka mengambil hpnya dengan perasaan kesal memencet tombol hijau lalu mengangkatnya.
Percakapan di telepon.
"Halo!." Bentak Navinka.
"Apakah kau sudah tidak punya jari untuk membalas pesanku dan mengangkat telepon ku!? Ha!." Nada tidak bersahabat dari Williem.
Navinka menjauhkan telepon di telinganya dan membaca nama kontaknya, ternyata dari My boyfriend. Ini siapa si sebenarnya?. Pikir Navinka.
"Lah ini siapa?." Tanya Navinka sesaat setelah membaca kontaknya.
"Apakah kau tidak mengenali suara ku?". Geram Williem.
Tut. Navinka mengenali suara itu.
Tanpa basa-basi Navinka menutup teleponnya dirinya teringat akan suara itu, ya itu Williem.
Ternyata Williem yang berada di kontaknya dengan nama My boyfriend. Gila!.
Ah Navinka ingat saat hpnya di bawa Williem pas dirinya di sekap, saat itu Williem mengunakan ponselnya.
Williem menghapus semua foto-foto cogannya dan juga aplikasi cerita untuk bahan halunya yang berada pada ponselnya.
Kemungkinan Williem juga, yang sudah memasukkan kontaknya dengan nama My boyfriend.
Saat itu Navinka dibuat marah sekaligus kesal dengan Williem tidak hanya fisiknya saja yang di sakiti tapi hatinya juga dengan menghapus semua foto-foto cogannya, itu membuatnya sakit hati dan jengkel.
Bagaimana tidak dirinya mengumpulkan foto itu sudah dari lama dan terdapat banyak cerita yang menarik di aplikasinya dan itu dihapus oleh Williem.
Navinka tidak akan memaafkan tindakan ini.
Navinka sudah mengoleksi lama foto cogan dari berbagai negara dan seenak jidatnya Williem hapus, oke sekarang giliran Navinka yang mengeblok kontak Williem dan menghapusnya.
Navinka mencoba membuka galeri di hpnya dan terdapat sebuah album yang menurutnya aneh berjudul My boyfriend. Apakah ini yang dibuat Williem juga?.
Membuka albumnya Navinka dibuat kaget serta melongo dengan isi albumnya, ternyata isinya foto-foto Williem dari berbagai sudut, dari sudut kiri Kanan foto tampak dari belakang foto Selfi hanya terlihat kepalanya saja, dan saat Navinka mengscroll lebih bawah terdapat foto Williem yang lebih membuat Navinka kaget dan terperana, adalah foto Williem yang hanya mengunakan boxer dengan bermerek Nike.
Akhkgsyskjabjsjajkshsgha. Aaaaa.. Navinka menjerit dalam hatinya. Dibuatnya panas dingin saat melihat foto Williem yang ini, apalagi tidak hanya satu atau dua namun banyak dengan berbagai macam warna Boxer.
"Apakah Williem model?."
"Ganteng banget😭!." Puji Navinka.
"Anjir roti sobeknya,, Hua ga kuat!." Menggigit kuku jarinya Navinka melihat jelas foto yang terpampang dengan perut Williem, roti sobek yang indah juga terdapat tato bergambar naga sedang melilit dada bidang Williem.
Yang menurut Navinka, Williem menjadi tambah kegantengannya berkali-kali lipat.
"Gila ni orang makan apaan dah ganteng banget?, perasaan pas gue sama dia kemarin ga ganteng ganteng amat!." Ujar Navinka.
"Gue makan nasi!." Balas seseorang dari arah jendela.
"Setan!." Latah Navinka.
Melihat pantulan arah luar jendela yang tertutup korden Nanvika menjadi was-was dengan orang yang tadi membalasnya, apakah hantu? Atau jelmaan setan?.
"Lu setan?!." Pangilnya.
"Ganteng gini di panggil setan!" Sewot Williem, dirinya tidak terima disamakan dengan setan, orang tadi Navinka memujinya dan sekarang di panggil setan. Yang benar saja!.
"Buka aja dulu!"
"Lu siapa? Lu orang?, Ga setan?." Navinka memastikan.
"Cowok ganteng!." Jawab Williem.
"Ha?."
"Ck buka!." Kesal Williem.
Navinka mengintip korden jendelanya.
"Ha kok lu!." Membuka kordennya lebar Navinka kaget, orang yang tadi dirinya puji ganteng sekarang berada didepannya.
"Ngapain lu kesini?." Tanyanya.
"Melihatmu!." Benar!. Yang dikatakan Wiliem. William pergi ke rumah Navinka dengan mengendap-endap agar tidak ketahuan oleh orang, agar bisa melihat Nanvika, entahlah Williem seperti merindukannya.
Williem yang baru pulang dari Amerika Serikat setelah pulih dari tembakan peluru langsung bergegas menuju tempat Navinka untuk melihat gadis itu.
Namun saat Williem mencoba mengirim pesan kepada Navinka dirinya hanya mendapatkan centang biru dan tidak ada balasan, bahkan saat dirinya mencoba menelepon Navinka, Navinka langsung mematikannya dan mengeblok kontaknya.
Karena sudah hampir dua Minggu Williem tidak melihat Navinka dan ingin tau kabarnya bagaimana , Williem mencoba menghubungi Navinka namun balasannya zonk!. Navinka tidak meresponnya.
Dan ternyata saat sudah sampai di depan jendela kamar Navinka, Williem mendengar suara Navinka yang sedang memujinya ganteng.
Saat itu juga seperti ada ribuan kupu-kupu terbang di perutnya, Williem merasakan hatinya berdebar kencang dan senyum di bibirnya yang sedikit terangkat. Apakah Williem salting?.
"Kau tadi memujiku tampan?. Ah aku memang tampan. Terima kasih!." Sial!! Sekarang Navinka yang dibuat malu dengan kelakuannya sendiri, apakah Williem mendengar semuanya? Jadi dari tadi Navinka memujinya dan Williem mendengarkan dong!.
Sial!.
Kedua pipi Navinka merah merona seperti kepiting rebus dan itu tertera sekali di wajah Williem.
Navika malu!.
"Cie salting!." Goda Williem.
"Ha apa, siapa?." Elaknya.
"Kamu lah, siapa lagi, tu lihat pipimu merah!."
" Nav apa kamu mengunakan blush on?."
Blus!..
Sialan!. Williem pintar sekali menggodanya,
Dan sekarang pipinya terasa panas dan sudah dipastikan pipinya lebih merah , habis sudah image Navinka didepan Williem.
"Apaan si Willi?." Elak Navinka.
"Apaan si, apaan si, Mulu lu, cepetan buka ni jendela!." Sewot Williem.
Lihatlah ternyata dari tadi mereka malu-malu kucingnya di depan jendela sangat tidak epik sekali.
Karena Navinka yang lama membuka jendelanya dan membuat Williem, menunggu akhirnya Williem mengendor-gedor jendela Navinka dengan keras.
Dur Dur Dur!..
Suara gedoran jendela kamar Navinka.
Navinka yang masih loading dengan godaan Williem hanya melihat Williem tanpa membukakan jendelanya.
"Lu ngapain bengong disitu?. Buka cepet!." Bentak Williem.
"Ah iya iya..?" Navinka yang masih loading membukakan jendela Willem untuk agar Williem bisa masuk.
Namun tiba-tiba..
"Loh..Lo ngapain masuk ke kamar gue?." Navinka baru konek.
Williem menatap datar Navinka sesaat dirinya sudah berada di dalam kamar Navinka.
Tak!.
Menyentil dahi Navinka, Williem berucap "lu goblok banget si! Lu tadi kan yang ngebuka ni jendela, bearti gue boleh masuk dong?!." Ujarnya.
"Ha,, kapan?..bentar!." Navinka mengingat menyadari dan"AAAAAAAAAAA!!!". Jerit Navinka.