Chereads / MR. WILLIEM / Chapter 8 - HA ?

Chapter 8 - HA ?

Ha?

"Makan!"

"Apaan nih?." Navinka membuka bungkus plastik yang disodorkan Williem, didalamnya terdapat sterofom pembungkus makanan, dan saat Navinka buka.

"Waaaa..seblak!."

Girang Navinka melihat makanan kesukaannya.

Williem jadi berfikir kenapa perempuan sangat menyukai makanan seblak padahal seblak itu seperti makanan yang cukup menjanjikan menurutnya.

"Lu suka makanan kaya gitu,. Menurut gue tu makanan menjijikkan!!."

Williem melihat Navinka memasukkan seblak ke dalam mulutnya.

Emang mulut Williem minta ditampol enak gini dibilang menjijikan.

"Lu mau gue tampol ha?!" Navinka masukkan suapan ke dalam mulutnya lalu menatap mata Williem tajam dengan matanya. Navinka tidak terima kalau makanan kesukaannya di katakan menjijikan menurut dia ini enak dan super enak.

Williem tidak menggubris perkataan Navinka menurutnya perkataan Navinka hanya omong kosong belaka yang tidak bakal Navinka menampol dirinya, jika itu terjadi kemungkinan besar akan lebih dulu dirinya yang melakukan.

"Ni baju buat lu!." Williem Kembali menyodorkan sebuah kotak besar berisi gaun untuk Navinka.

"Gue mau pulang!."

Williem duduk depan Navinka yang sedang memakan seblak lalu mengambil sebuah kotak merah dari saku jaket yang Williem kenakan.

Membuka kotak tersebut terdapat sebuah kalung yang berloution mine, williem mengambil lalu memasangkan dileher Navinka.

Deg!

Navinka berhenti mengunyah makanan kesukaannya dirinya menundukkan kepala melihat kalung sudah berada di lehernya.

"Cantik!" Ucapan Williem tanpa disadari memuji Navinka.

Navinka mendongkrak melihat Williem.

"Iya gue tau gue cantik"dengan pedenya Navinka menjawab.

Cupp!!. Williem lebih mendekat kearah Navinka mengecup dahinya lalu berbisik tepat di telinga Navinka. "Mine!".

Glek!. Navinka menelan ludahnya dengan kasar melotot tidak percaya ke arah WilliEm jantungnya pun berdegup kencang, kenapa Williem ini sering sekali mengecupnya? Dan tiba tiba!.

" you mean yours?." Seketika otak Navinka berhenti berkerja dirinya yang lemot lebih lemot dari biasanya dengan kata mine di akhir kalimat Williem.

Talk!! Williem tersenyum kearah Navinka lalu menyentil dahi yang tadi dikecupnya.

"Lemot banget si lu!?."

"Ha?." Cengo Navinka.

"Ha ho, ha ho, Mulu lu, gue rukiyah juga lu!!."

"Ha!!".

Emang apa mangsutnya Navinka kan tidak paham dengan kalimat mine yang dilontarkan Williem jadinya dirinya bertanya kenapa malah akan dirukiyah dengan Williem.

Kenapa tidak Williem saja yang dirukiyah kenapa dirinya, Williem kan yang sakit bukan dia, itu yang ada didalam pikiran Navinka.

Yang Williem rasakan saat ini greget dengan Navinka, mengapa dirinya bisa menyekap orang yang lemot dan tidak mengerti basa-basii padahal biasanya perempuan itu peka tapi mengapa Navinka tidak seperti itu! Yang dirinya tau hanya ha, ho, ha, ho, saja!! Williem jadi pusing!!.

Menggaruk kepalanya Williem mencoba menjelaskan tentang Kalimat "mine" yang dirinya lontarkan.

"Itu kalung, tulisannya mine!!."

"Oh" acuh Navinka dengan kembali memasukkan seblak ke dalam mulutnya yang belum habis.

Williem yang melihat itu rasanya ingin sekali mencekik leher Navinka saat ini juga, kenapa perempuan didepannya ini sangat tidak peka!.

Tidak tanggung-tanggung Williem akhirnya mencekik leher Navinka, dengan Navinka yang terdesak makanannya. Navinka kaget terbatuk-batuk dengan tindakan Williem.

Uhukk..

"Lu kenapa si Will? Uhukk..." Mencoba bertanya walupun sebenarnya navika kehabisan nafas dari cekik kan di lehernya dan juga tersedak makanannya.

" Mangsutnya mine itu kau milikku Navinka Putri Fhaditama, lemot banget perasaan, sebenarnya IQ lu berapa sii, lama-lama otak lu gue cuci bersih biar ga lemot lagi, mau lu?." Williem melotot ke arah Navinka agar Navinka paham dengan ucapan dirinya.

"Lepasss dulu tangannya!! Uhukk.. sakitt!!." Melepaskan tangan Williem Navinka meraih minum yang berada pada meja dekatnya.

Navinka menatap manik Williem dengan seksama serambi memahami perkataan Williem, jadi mangsutnya Williem?, mine itu miliknya dan dirinya milik Williem, bentar kok Williem tau nama panjangnya?. Kok Williem mengklaim bahwa dirinya miliknya? Navinka bingung!!.

Williem kembali menatap manik Navinka dirinya tau bahwa Navika bingung terlihat jelas di sorot matanya.

"Lu paham?!." Tanya Williem untuk memastikan.

"Haa.. ahh iyaa paham kok!, Gue ga selemot itu.!"

Sewot Navinka dirinya tidak suka jika ada orang yang mengatainya lemot walaupun itu benar adanya.

Williem mengerutkan keningnya mencoba yakin dengan jawaban yang dilontarkan Navinka.

"Pinter!!." Mengacak-acak rambut Navinka.

Navinka menahan diri untuk tidak tersenyum didepan Williem dirinya masih sakit hati dengan perkataan juga tindakan Williem walau dipungkiri Navinka sedikit baper dengan Williem yang mengacak rambutnya. Ingat sedikit.

Melihat kembali kalung yang melingkari lehernya dengan berat hati Navinka mengucapkan terimakasih kepada Williem karena sudah memberikan kalung walaupun dirinya tidak menginginkannya. Hanya sebagai tanda bahwa dirinya menghargainya.

" Oh gitu thanks ya!."

Williem berdiri dari duduknya pergi meninggalkan Navinka yang melanjutkan makan seblak yang ternyata dari tadi belum juga habis.

" Jika aku kembali dan kau belum juga ganti bajumu dengan gaun itu maka jangan salahkan aku jika aku akan mutilasi tubuhmu!!.."

Uhuk .. uhukk..

Navinka kembali terdesak sudah berapa kali dirinya tersedak dengan makanan kesukaannya itu dan yang membuat dirinya tersedak tidak merasa bersalah sedikitpun, untungnya saat ini dirinya tersedak dengan suapan kuah seblak terakhirnya. Mendengar suara Williem dan menatap matanya yang berubah menjadi tajam serta kata mutilasi yang terdengar mengancam ditelinga Navinka, seketika bulu leher belakang dirinya merinding dan Navinka teringat saat malam hari dimana Williem memutilasi kucing yang tidak berdosa.

Tanpa disadari Navinka menganggukkan kepala pertanda ia akan menuruti perkataan Williem.

Williem melihat Navinka menganggukkan kepalanya pun pergi tanpa sepatah katapun dan kembali mengunci pintu ruangan Navinka.

Atmosfer yang tadinya sedikit kaku pun perlahan menghilang Navinka bernafas lega yang langsung menghabiskan kuah seblak nya dan pergi untuk mandi.

melihat pantulan dirinya di depan cermin Navinka meneliti tubuhnya yang menggunakan gaun putih yang terlihat elegan ditubuhnya dari pemberian Williem tadi.

Cklek..

Pintu terbuka Williem menatap Navinka, Navinka yang ditatap Williem memalingkan wajahnya.

"Apa yang kau inginkan dariku Williem?." Navinka kembali menatap cermin dan memberanikan dirinya bertanya walaupun jantungnya berdetak kencang dirinya gugup. Navinka merasa dirinya dijalankan oleh Williem dan dikurung di ruangan yang harus menuruti kemauannya dan bodohnya dirinya mematuhinya.

Williem mendekat kearah Navinka dirinya memegang bahu Navinka.

" Lihat aku!." Bentak Williem.

Navinka tidak menghiraukan ucapan Williem darinya tidak melihat Williem, William yang geram melihat Navinka tidak meghiraukannya pun mencekam bahu Navinka lebih kuat dari sebelumnya.

Navinka kembali mengeluarkan air mata dirinya tubuhnya bergetar dirinya tidak pernah dibentak bahkan orang tua mereka tidak pernah membentak dirinya, sedangkan orang asing yang dirinya tidak kenal tiba-tiba membentaknya.

Navinka takut dengan Williem dirinya menundukkan kepala dirinya tidak mau melihat Williem.

" Dasar wanita cengeng!!, Aku suruh kau melihatku bukan melihat bawah!!."