DISEKAP!!
Membuka matanya perlahan Navinka merasa asing dengan tempat yang sekarang ia lihat ini di mana? Siapa yang membawaku ke sini? Tempat apa ini ?. Lontaran pertanyaan yang ia tanyakan dan hanya menggema di otaknya tanpa ada jawaban.
Navinka sekarang berada ditempat dengan ruangan kamar bernuansa putih dengan Navinka berada di tempat kasur yang empuk.
Mencoba bangkit dari kasurnya Navinka merasa perutnya kembali nyeri.
"aawwww!!". Navinka memegang perutnya dan ia sedikit meraba perutnya lalu Navinka membuka sedikit baju yang dikenakan dirinya dibuat bingung melihat luka di perutnya sudah diperban tambah dari baju yang Navinka pakai kemarin malam sudah berganti dengan baju baru. Siapa yang menggantikannya?.
Navinka ingat saat kemarin Navinka pingsan ia melihat bagaimana Williem dengan sadisnya memotong tangan dengan gergaji serta membunuhnya tanpa rasa bersalah ataupun berdosa.
Tunggu sekarang dia ada mana, semoga Navinka tidak melihatnya lagi ia trauma dan tidak mau berurusan dengan nya lagi.
Yang dimaksud dengan Navinka adalah Williem.
"Sudah bangun baby!. "
Tunggu suara itu sepertinya Navinka kenal. Navinka mencari sumber suara, seperti ada suara namun tidak ada orangnya.
Itu suara Williem yang sedang perhatikan Navinka lewat kamera di atas langit-langit.
" aku di sini cari aku hemm.."
"Keluarkan aku Willi kamu mau apalagi? "
"tentang beby!."
"Mau lo apa?" Teriak Navinka
"Mauku darahmu!. "
tubuh Navinka bergetar kembali saat Williem tertawa di akhir kalimat nya.
"Suaramu sungguh jelek Willi!!. " Mencoba memberanikan diri Navinka meledek Williem.
Ahh Navinka ingat dirinya semalam membawa ponsel bukan Navinka mencoba merogoh saku dan mencari ponselnya namun nihil tidak diketemukan.
"mencari ponselmu beby, kau bodoh sekali beby kenapa tidak dari kemarin kau menggunakan ponselmu untuk menelepon polisi!!". Williem tertawa kencang dari mikrofon yang berada pada kamera.
Hahaha sungguh hiburan bagi Williem untuk pagi ini.
Navinka merutuki kebodohannya ia mengeplak jidatnya sendiri.
"goblok banget gue, kenapa enggak gunain tu ponsel kenapa cuma teriak sama nangis doang anjir!". Umpat Navinka dalam hati.
"Ya kan gue panik.. gue.., gue dah pasrah!!. "kenapa malah lo sautin Navinka!!.
Sambil gugup Navinka menjawab ucapan Williem sangat amat ketara sekali gobloknya bukan.
"hahaha tadi malam gue keluar lu juga nggak gunain itu fasilitas yang ada di lemari gue lu emang goblok Navinka !!." Ucap Williem menekan kata goblok.
Navinka jelas tidak terima jika diledek goblok. Navinka membalas perkataan Williem dengan nada keras "gue panik bangsat!!, gue..otak gue waktu itu..., "
belum sempat melanjutkan ucapannya sudah dipotong oleh Williem "otak lu sempit kali, yang lu pikirin isinya cogan!!".
Williem mengerti isi otak Navinka karena dirinya membuka isi ponsel Navinka yang ternyata isinya foto-foto cowok berparas dewa.
"Kok lu tahu?". Navinka dibuat heran dengan Williem kenapa bisa tau dirinya sangat mengidolakan sosok laki-laki berwajah dewa.
"Lu buka ponsel gue?!!" Untuk saat ini otak Navinka langsung paham, saat kenapa Williem bisa tahu karena ponselnya yang di ambil Williem dan kenapa bisa membuka ponselnya ia lupa tak mempassword ponselnya.
"wah wah udah melanggar hak privasi lo!,, sini Maju lo jangan cuma lewat kamera doang maju kalau berani?!! ". Navinka menantang Williem. Navinka tidak terima!.
Emang Navinka suka nantang maut sih lupa dia kemarin gimana sadisnya tuh orang ngebunuh. banyak nyawa Navinka.
"Yakin!!" ucap Williem yang terdengar yakin dan bernada meremehkan Navinka.
"ya..yakin" Navinka antara yakin sama enggak sih soalnya sambil membawa menggoyangkan tangannya tanda tidak yakin.
Kelihatan sekali di mata Wiliem jika Navinka tidak yakin dengan jawaban yang ia berikan.
"Gitu doang lemah"
"emang bangsat ni orang!!, ya gue gak mau kepala gue lo tebas bambang!." Teriak Navinka dalam hati Navinka ingin nangis aja rasanya jika dihadapkan dengan orang gila juga psikopat namun sayangnya ganteng ini.
"Lu makan di atas itu udah ada makanan buat lo, kalau gue balik tuh makan belum juga lu habisin, gue tebas kepala lu!! ".
Seram sekali Williem ini sekali mengancam kepala melayang. Navinka yang mendengar bahwa kepalanya langsung hilang jika dirinya tidak makan pun langsung makan.
Navinka itu orangnya penurut sayangnya dia itu lemot. Sama orang tuanya aja dia nurut banget apalagi sama pasangannya. Untungnya orang tua Navinka sekarang sedang di luar negeri ngurusin bisnis perusahaan. Hanya saja tidak tahu jika Navinka sedang disekap sama pisikopat gila yang haus akan darah ini. Kekurangan Navinka itu lemot tapi dia baik hati penyayang kadang dia juga bisa bobrok di suatu tempat kadang juga nggak tahu tempat + malu-maluin Navinka juga takut gelap.
Jadi saat Williem mengancam seperti itu Navinka langsung mencari dan mengambil mempan yang sudah berisi makanan serta minuman yang langsung Navinka lahap.
Williem yang melihat Navinka dari kamera pun tersenyum tipis lalu keluar dari tempat persembunyiannya, dan melihat ajudan kepercayaannya
"cari info tentang dia dan jangan sampai kabur biar dia terkurung di kamar itu!."
"Baik tuan." ucap tugas ajudan Williem.
Ponsel yang berada di saku William berdering pertanda masuknya telepon dari orang yang ternyata itu dari Ray. Setelah mengatakan bahwa mangsanya kabur Williem berbicara kembali dengan ajudannya "sudah bersihkan mayat yang ku suruh itu?"
" sudah tuan"
"Bagus!"
"Aku nanti akan ke sini lagi. Jaga dia!." Dan hanya dibales anggukkan kepala oleh ajudannya.
Sehabis mandi Williem mendapat telepon dari ayahnya bahwa ada masalah dengan pengiriman penyelundupan barang ke Amerika yang mana ia harus kembali ke Amerika untuk mengirimkan kembali dan menjual obat terlarang itu.
Orang tua Williem berada di Amerika sedangkan Williem berada di negeri orang. Ayah William asli orang Amerika sedangkan ibu Wiliam asli Korea dan ia sedang melanjutkan bisnis di negeri Indonesia.
"Ok I'll be there asap!!."
Navinka sudah menghabiskan makanan yang diberikan Williem tanpa berpikir bahwa makanannya akan beracun atau tidak yang penting perutnya kenyang, dari kemarin dia memang tidak sarapan karena Navinka berfikir makan berdua dengan Williem namun malah jatuhnya Williem makan darah dia. Habis udah tenaga Navinka dan saatnya mengisi dengan sarapan.
setelahnya Navinka bingung akan Bagaimana? apakah ia akan kabur?, tapi Navinka di mana? Navinka mau kabur pun tidak ada akses jendela ventilasi atau pun yang bisa membuatnya keluar dari kamar bagus namun penjara bagi Navinka ini.
Hanya beberapa menit saja Navinka sudah bosan Navinka mencari membuka setiap lemari yang ada di kamar ini menyeleksi setiap sudut sudutnya berharap ia menemukan barang yang memang bisa membuatnya keluar.
"Jangan berani-beraninya kamu mau keluar dari tempat ini Navinka !!." suara berat Williem terdengar mengintrogasi Navinka yang sedang mencoba kabur.
Navinka yang mendengar langsung mengambil selimut dan menutupi kamera yang terpasang di langit-langit dengan menggunakan kursi rias yang ada di kamar ini.
"Ngancem terus, emang gue Sandra apa? yang melanggar peraturan terus dimasukin penjara!". Navinka sudah muak akan drama yang Williem perankan ia harus keluar, dirinya juga merasa tidak salah mengapa seperti di Sandra begini.
" Lo salah Navinka, iya lho salah karena lo udah ngebiarin dirilu berada di kehidupan gue siapa yang ada di tangan gue berarti ia tidak bisa keluar dari kehidupan gue!!"
Navinka gugup dengan perkataan Williem. Apa benar ia tidak akan keluar dari sini?. Navinka harus keluar!! Navinka masih menempuh menjadi mahasiswa dan ia harus KKN tugas dan saat ini dirinya akan alfa, bisa mendapat berapa IPK jika harus dikurung seperti ini terus ?!.
"gue kuliahWilli, gue gak bisa disini terus gue ada tanggungan!!" ucapan Navinka terdengar memohon dan penekanan agar Williem paham iya harus keluar dari tempat ini.
"ini masih libur semesteran kalau lupa!!". Williem mengingatkan Navinka. Navinka melotot ta percaya dengan Williem kenapa Williem tau jika masih libur apa Wiliem caneyang.
*******
"Ini tuan data nona Navinka."
Williem menerima map yang diberikan ajudannya sambil melihat Navinka yang masih berfikir.
"Lucu." Ucap Williem dalam hatinya
Nama : Nafika Putri Fhaditama
Alamat : jl Marwah kompleks B
Umur : 20 tahun
Lahir :30 November
Hoby : menghalu
Cita-cita : Dinikahi cogan yang karya hidup makmur masuk surga. Navinka tidak suka dengan jelas suka seblak suka cogan.
Ha! Biodata apaan ini Williem mengerutkan tanyanya sambil terkekeh membaca biodata yang didapat oleh ajudannya.
Ajudannya termenung melihat tuanya pertamakali terkekeh sangat kecil namun terlihat dimatanya.
"Kau mendapat biodata ini dari mana?, Menyeleneh sekali!." Tanya Williem.
"Saya mendapat dari media-media sosialnya tuan." Serambi menggaruk belakang kepala ajudannya juga dibuat bingung dengan biodata yang dirinya dapat.
"Cari yang lebih teliti lagi, aku masih kurang dengan informasi ini!." Tegas Williem.
Williem mempunyai ide dirinya inggin bermain sedikit dengan Navinka, saat melihat Navinka yang masih bingung dengan pikirannya, dirinya mematikan lampu di ruangan tempat Navinka.
Navinka yang kaget langsung berteriak dan menangis histeris keringatnya kembali bermunculan dirinya merosot ke bawah dengan posisi jongkok Navinka lalu menggelapkan mukanya dalam lipatan tanggan dengan segukan.
Williem tersenyum tipis ternyata benar ini kelemahan Navinka. Williem terus melihat Navinka yang terus menangis sampai dirinya melihat samar samar bahwa Navinka pingsan di tempat.
Williem menyalahkan saklar lampu ruangan Navinka, melihat Navinka yang berada dilantai, dirinya menghampiri nafika membuka pintu dan menggendong nafika dengan bridal style diangkatnya ke kasur.
Navinka yang merasakan ada seseorang yang mengangkatnya dirinya pun mengigau.
"Jangan tinggalin aku!!, Aku takut!"
Navinka mengeratkan tangannya dileher Williem sama-sama dirinya mendengar perkataan.
"Hem.. ternyata tidak pingsan. Kau memang merepotkan!!" Sarkas Williem.
Williem menidurkan Navinka di kasur namun saat akan melepaskan tangan Navinka, Navinka malah tambah mengencangkan tangannya dengan masih mengigau jangan tinggalin aku!.
Tidak bisa dipungkiri Williem pun ikut tidur di samping Navinka dengan mengelus rambut Navinka bau buah cherry pun masuk ke indra penciuman Williem yang sesaat membuat Williem betah dan nyaman dengan gadis ini.
Navinka yang masih dirundung takut pun memeluk Williem, mencari sumber ketenangan dirinya mendapatkan dada bidang Williem yang langsung dia benamkan kepalanya di dada bidang itu.