Christoper bangun dari tidurnya. Ketika ia membuka mata hari sudah senja. Di depannya berdiri seorang Amanda yang membuka tirai jendela yang terkunci.
Bibirnya mengembangkan senyum seakan mengagumi semburat jingga di langit. Tetapi matanya menyiratkan kesedihan karena ia hanya bisa menikmati keindahan itu dari balik penjara.
Tersemat rasa bersalah di hati Christoper. Tetapi ia harus melakukan ini supaya Amanda bisa tetap berada dalam pandangannya.
Amanda lalu menoleh ke arah Christoper, "kau sudah bangun?" tanyanya saat melihat Christoper sudah membuka matanya.
Christoper bangun dan duduk di atas ranjang menatap Amanda dalam-dalam. "Maafkan aku," ucapnya.
"Kenapa lagi?" tanya Amanda. Kali ini perempuan itu tampak lebih tenang dari sebelumnya yang selalu meledak-ledak.
"Jika hari ini aku menyakitimu aku berharap suatu saat bisa membuatmu bahagia," tutur Christoper.