Sean, Christoper dan juga Billy pun segera naik ke mobil dan bergegas mencari alamat Isabela. Sean sedikit tahu kota Berlin karena kerabat Oktavius ada yang tinggal di kota itu.
Setelah berputar-putar mengelilingi kota yang terkenal dengan Tembok Berlin itu, akhirnya mereka menemukan alamat yang mereka tuju.
Mereka kira mereka akan sampai di bangunan istana atau tempat mewah semacamnya karena Isabela adalah seorang bangsawan. Nyatanya mereka justru sampai di sebuah rumah bergaya minimalis dan sederhana.
"Hei, kau yakin ini tempatnya?" tanya Christoper pada Sean.
"Menurut alamatnya sudah benar tapi entahlah jika pria tadi hanya bergurau saja pada kita," jawab Sean.
Christoper pun langsung melirik Billy, "kau yakin dia benar-benar teman masa muda Mathias?" tanyanya dengan nada kesal.
"Ya, aku yakin, lebih baik kita segera temui pemilik rumah ini saja, jadi kita bisa membuktikan apakah pria itu benar atau tidak," jawab Billy.