Sean dan Amanda bernapas lega karena pada akhirnya mereka bisa bena-benar lepas dari cengkeraman Christoper. Amanda bahkan masih tak percaya pria di sampingnya adalah Sean, kekasihnya.
Tiba-tiba pria itu memeluknya erat-erat, "aku sangat merindukanmu," katanya.
"Kau sungguh Sean bukan?" gumam Amanda.
Sean menatap perempuan itu sejenak kemudian terkekeh, "aku memang Sean," katanya kemudian menatap Amanda serius, "apa yang sudah dia lakukan padamu?"
Amanda pun menceritakan bahwa selama ini ia dikurung di dalam kamar dan tak bisa ke mana pun. Amanda menceritakan semua yang terjadi, kecuali malam-malam panas yang telah terjadi antara ia dan Christoper.
Bukan apa-apa, ia tak ingin Sean berpikir macam-macam ketika tahu perempuannya kerap digagahi kembarannya sendiri.
"Sekarang kau sudah aman, aku akan segera mengatasi masalah Christoper," kata Sean lirih.
Keduanya kemudian saling berpelukan di dalam taksi menumpahkan rasa rindu yang selama ini amat sangat menyiksa.