Christoper sangat antusias mendengar ingatan Nyonya Hest yang diputar lagi. "Lantas, apa lagi yang terjadi?" tanyanya penasaran.
"Mereka ke mari hanya untuk melahirkan kemudian mereka membayarku dengan jumlah yang sangat banyak, setelah merasa cukup kuat mereka kemudian pergi membawa bayi kembar itu entah ke mana," lanjut Nyonya Hest kemudian memegangi kepalanya yang pusing.
Lusi segera menghampiri dan menenangkan Nyonya Hest. Tak lupa ia memberikan air putih untuk wanita tua itu. Ia menanyakan dengan suara lirih apakah wanita itu sanggup untuk melanjutkan. Nyonya Hest pun mengangguk pelan dan mengatakan ia baik-baik saja.
Christoper pun jadi merasa tidak enak karena mengganggu ketenangan wanita yang kini hanya bisa berbaring saja. Kalau bukan karena rasa ingin tahunya yang sangat besar ia mungkin tak akan tega melakukan hal ini.