"Apakah Axton tahu kalau kamu pergi ke pusat kota F?" Tanya Reni "Biasanya dia paling tidak suka melihat kamu pergi kemana-mana. Kita keluar sebentar saja dia sudah marah-marah. Aku tahu betul bagaimana Axton menjaga kamu waktu itu, kamu beruntung sekali Annabela bisa menemukan laki-laki sebaik Axton. Semoga Kalian berjodoh sampai maut memisahkan Kalian berdua" Ucap Reni.
"Tahu, bahkan gara-gara dia saya sampai ke kota ini. Sudahlah sudah malam sebaiknya kita tidur saja. Aku ngantuk banget" Ucap Annabela sambil menguap.
Ia bahkan tidak sempat mencuci wajahnya, Annabela langsung menarik selimut tebal milik Reni. Ia langsung membungkus tubuhnya yang tinggi dan ramping itu.
Reni sahabat annabela yang sangat baik, membiarkan Annabela tertidur. Ia tidak mau menganggu istrihat temannya. Reni kemudian mematikan lampu kamar.
Pagi hari.
Pagi-pagi Reni sudah menyiapkan sarapan pagi untuk Annabela. Meskipun sederhana yang paling penting Annabela suka dan ada di pakai sarapan. Reni hanya mempunyai mie instan di kulkas, dia tidak sempat pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan masak.
Reni pergi ke kamarnya, niatnya ingin membangunkan Annabela. Tapi Reni melihat Annabela masih tertidur lelap. Ia tidak tega membangunkan Annabela, Reni akhirnya menulis beberapa kata di kertas putih. Ia meletakkannya di samping Annabela agar nanti, ketika Annabela bangun ia tidak sibuk mencari Reni.
Karena Reni harus pergi ke kantor pagi-pagi. Reni tidak boleh telat, jika dirinya telat maka tamatlah riwayatnya.
Reni melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Reni terkejut, ia dengan segera berlari mengambil berkas-berkas yang harus di bawa dan ia langsung memakai kartu tanda pengenal di lehernya sambil berlari cepat.
Reni pergi ke halte bus, karena ia tidak mempunyai kendaraan jadi Reni setiap hari pergi bekerja menunggu bus dan begitupun sebaliknya. Tetapi itu tidak mematahkan semangat Reni, karena ia sangat menikmati pekerjaannya ini.
Tim Carlos.
Beberapa waktu kemudian sampailah Reni di perusahaan terbesar di pusat kota F, yaitu perusahaan Tim Carlos. Semua karyawan disuruh berkumpul di lantai bawah karena ada beberapa poin penting yang harus disampaikan.
"Hei apakah sudah mulai?" Tanya Reni sama teman satu ruangannya yang bernama Dera.
"Belum kita baru saja kumpul disini" Jawab dera sambil berbisik.
Reni mengelus dadanya "Sykurlah saya berpikir kalau saya terlambat" Gumamnya.
"Tidak!! Oh ya apakah kamu tahu siapa yang akan berbicara didepan?" Tanya Dera.
Reni menggelengkan kepalanya "Tidak tahu" Jawabannya.
"Kita sudah bekerja di perusahaan ini selama empat tahun, tapi sampai sekarang kita tidak pernah melihat bagaimana rupanya pemilik perusahaan tempat kita bekerja. Kita hanya mengenal namanya saja yaitu Tuan Brandon" Dera kembali berbisik.
"Kamu benar juga. Apakah dia terlalu tua makanya tidak mau menampakkan diri? Tapi kalau di pikir-pikir usianya masih muda, atau apakah dia itu terlalu misterius?" Tanya Reni dengan ekspresi penasaran.
"Saya juga tidak tahu, katanya hari ini dia akan nerbang dari Amerika, dia langsung ke perusahaan untuk memperkenalkan diri secara langsung kepada semua karyawannya. Makanya kita di minta untuk berkumpul disini"
"Wah masak sih!! Wajah Reni memerah, ia bahkan tidak percaya jika pemilik perusahaan yang membuat mereka penasaran akan muncul di hadapan mereka semua.
" Ya saya serius! Bagaimana dengan penampilan saya? Apakah sudah cantik atau belum?" Tanya Dera sambil memeperlihatakan kecantikan dirinya didepan Reni. Ia juga membusungkan dadanya agar terlihat lebih seksi dan lebih menantang.
"Sudah cantik" jawab Reni.
"Semoga saja saya bisa bertemu dengan dia. Saya akan berpura-pura pingsan didepannya dan dia akan menolong saya, lalu dia memberikan saya napas bantuan dan kita berciuman" Dera terlalu berlebihan dalam berkhayal.
Reni langsung mencubit tangan dera "Aish ... Kamu ini terlalu tinggi keinginan" Ucap Reni dengan geram.
Sedangkan semua karyawan yang lain, merapikan semua penampilan mereka. Ada yang menambah bedak mereka, ada yang menambah lipstik mereka bahkan ada yang melakukan hal yang tidak terduga. Yaitu beberapa karyawan yang genit, menggunakan blush sampai atas paha dan menggunakan baju yang terlalu seksi. Sehingga membuat beberapa karyawan lain tergoda.
Mereka sudah menunggu satu jam, tetapi Brandon tidak muncul-muncul. beberapa karyawan putus asa..
Sedangkan sekertaris Neron sudah menunggu dari tadi. Ia bahkan menelpon berulang kali, tetapi nomor Brandon tidak biasa dihubungi.
Sepertinya Brandon tidak jadi menampakan dirinya hari ini. Ia meminta kepada Tuan Jhon untuk menyampaikan kepada semua karyawan dan karyawati kalau hari ini harus ditunda dan mereka dimintai kembali bekerja seperti biasanya.
Mendengar pengumuman itu membuat semua karyawan dan karyawati merasa jengkel, padahal mereka sudah capek-capek dandan bahkan mereka ada yang sampai membeli pakaian baru untuk digunakan hari ini.
"Aneh sekali, kenapa harus di tunda lagi sih?" Guam Dera.
Reni mengelus-elus punggung dera "Sudahlah Sebaiknya kita masuk ke ruangan saja" Ajak Reni.
"Baiklah" ucap Dera dengan ekspresi sedih.
Ruang reporter.
Sedangkan Reni tidak bisa konsentrasi untuk bekerja, karena ia teringat sama Annabela. Seharusnya dia tidak boleh meninggalkan Annabela sendirian di kos.
Jika Reni izin hari ini berarti dia tidak boleh izin untuk tahun depan. Karena mereka mempunyai waktu masing-masing.
"Maafkan aku annabela, karena aku harus meninggalkan kamu bekerja dulu" Batin Reni.
Tapi jika dia cepat selesai melakukan pekerjaannya, maka Reni bisa pulang lebih awal. Jadi ia bersemangat untuk melaksanakan pekerjaannya saat ini.
Kos Reni.
Annabela baru saja bangun, ia menggeliat dengan enak sekali. Annabela kemudian melihat selembar kertas putih yang ada disampingnya. Annabela mengambilnya dan membaca tulisan Reni. Annabela tersenyum ia kemudian beranjak ke kamar mandi.
Setelah Annabela mandi, ia pergi ke dapur untuk melihat sarapan pagi yang sudah di siapkan oleh Reni. Annabela duduk dengan santai sambil menikmati sarapan itu sendirian.
Meskipun didalam hatinya masih terasa kosong, tapi Annabela terus berusaha untuk berdamai. Ia tidak boleh memikirkan hal yang tidak penting. Ia harus bisa membahagiakan dirinya sendiri, ia tidak perlu menampakkan kesedihannya kepada siapapun.
Perut Annabela sudah terisi penuh, ia ada tenaga untuk melakukan aktivitas. Hari ini Annabela ingin berkeliling pusat kota F. Ia ingin berkunjung ke semua daerah yang terkenal disini, ternyata Annabela sudah browsing beberapa tempat terkenal di pusat kota F.
Annabela mengganti bajunya dengan yang lain. Ia menggunakan celana jins dengan warna yang berbeda. Annabela menggunakan baju kaos oblong, tetapi itu tidak mengurangi kecantikannya. Ia membiarkan rambut pirangnya bergelombang terurai panjang.
Annabela seperti orang luar negeri, kecantikan yang ia miliki benar-benar alami. Siapapun yang melihatnya tidak akan bosan. Bahkan semua orang ingin terus memandangi wajah Annabela.
Annabela menggunakan sepatu cat, ia tidak lupa membawa handphonenya kali ini. Jika ia tidak bisa pulang, dengan segera Annabela menghubungi Reni untuk menjemput dirinya.