Mereka berdua memang sangat dekat sejak dari dulu. Bahkan mereka sampai sekarang semakin lengket. Persahabatan Reni dan Annabela sudah seperti saudara kandung sendiri, karena mereka berdua tidak ada jarak. Tidak ada yang disembunyikan sejak dari dulu, baru kali ini Annabela menyimpan masalahnya sendirian.
Mereka berdua kemudian beranjak. Sebelum keluar dari restauran terdekat, tidak lupa mereka untuk membayar makanan yang tadi.
Di pinggir jalan.
Annabela dan Reni beridiri di pinggir jalan, mereka menuggu Taxi online yang sudah dipesan. Tetapi belum juga datang, Annabela dan Reni menunggu seperti anak ayam.
Sedangkan Brandon dan Neron juga beranjak, mereka berdua ternyata sudah selesai menikmati makan malam. Niat Brandon mengajak Neron pergi ke tempat ini agar ia bisa melupakan masalahnya tadi.
Barandon dan Neron berada di parkiran mobil, tanpa di sengaja Brandon melihat Annabela yang sedang masuk ke dalam Taxi online. Annabela merasa kalau dirinya seperti ada yang memperhatikan.
Annabela kemudian melihat dari kaca Taxi online yang terbuka lebar, kalau laki-laki yang sedang memperhatikan dirinya itu adalah Brandon, mereka berdua saling tatap untuk yang ke tiga kalinya.
"Kenapa setiap kali saya bertemu sama orang ini dia selalu melihat saya dengan tatapan berbeda" Batin Annabela.
Dengan segera ia menutup kaca mobil Taxi online itu. Brandon masih berada di posisi yang sama, tatapannya masih tetap sama. Ia bahkan melihat Taxi online itu berjalan sampai tidak kelihatan lagi.
Sedangkan Neron sedari tadi menunggu Brandon masuk ke dalam mobil "Tuan apakah kita tidak akan pulang?" Tanya Brandon dari dalam mobil.
Tersadar Brandon langsung masuk ke dalam mobilnya sendiri. Ia kemudian merapikan duduknya setelah itu Brandon menutup pintu mobilnya sendiri.
"Apakah kita bisa jalan sekarang Tuan?" Tanya Brandon kembali.
"Eummm!!" Jawab Brandon.
Dengan segera Neron menjalankan mobil dengan kecepatan sedang. Disepanjang perjalanan Brandon masih kepikiran terus sama Annabela, wajah Annabela semakin terngiang-ngiang.
"Neron apa yang kamu rasakan sejak pertama kali jatuh cinta?" Tanya Brandon didalam mobil.
Neron terkejut, ia hampir saja membawa mobil ini terbalik. Tidak ada hujan dan tidak ada angin Brandon tiba-tiba bertanya tentang masalah yang sifatnya tidak mungkin untuk ditanyakan. Neron seperti sedang bermimpi melihat Brandon Carlos membahas tentang cinta.
"Jatuh cinta ya Tuan!" Tanya Neron kembali.
"Ya jatuh cinta" Jawab Brandon sambil menggerakkan tangannya, ekspresi Brandon terlihat malu sebenarnya, tapi ia membuang rasa gengsinya itu.
"Apakah Tuan Brandon sedang jatuh cinta, makanya dari kemarin dia terlihat melamun terus? Tapi siapa wanita tempat Tuan Brandon jatuh cinta, pasti gadis itu sangat spesial sekali. Karena tidak mungkin seorang Brandon Carlos menyukai wanita sembarangan. Arghhh ... Aku jadi penasaran" Batin Neron bertanya-tanya.
"Apakah ada yang salah sama pertanyaan saya?" Lanjut Brandon.
"Tidak Tuan!!" Jawab Neron terbata-bata.
Ia kemudian menjawab pertanyaan pertama Brandon "Yang saya rasakan sejak pertama kali jatuh cinta. Jantung ini berdebar-debar tidak karuan, seperti ada yang menari-nari didalamnya. Bayangan wajahnya terus saja menghantui, bahkan saya terus memikirkannya setiap saat, seolah-olah dia itu selalu hadir didepan saya. Ketika mau makan wajahnya terbayang, ketika mau minum wajahnya terbayang dan ketika mau mandi saja wajahnya masih terbayang. yang paling meresahkan ketika saya mau tidur, setiap kali saya memejamkan kedua bola mata saya, wajahnya semakin terlihat jelas didepan mata. Saya bolak-balik badan saya agar bisa istirahat dengan tenang, tapi tidak bisa sebelum mendapatkan kabar darinya. Saya seperti orang bodoh waktu itu, karena jatuh cinta itu sangat indah Tuan".
Brandon senyum-senyum sendiri, ia menempelkan tangannya di bagian dadanya sebelah kiri. Ia merasakan getaran-getaran cinta seperti yang dijelaskan oleh Neron.
"Apa ya aku sedang jatuh cinta?" Batin Brandon.
Neron memperhatikan Brandon dari kaca spion "Tidak salah lagi, tuan Brandon sedang jatuh cinta" Batinnya.
Apartemen Neron.
Ketika Brandon Keluar dari dalam mobil, ia menepuk-nepuk pundak Neron "Aku mau istirahat duluan" Ucap Brandon sambil tertawa kecil.
"Baiklah Tuan" Jawab Neron dengan aneh, ia memperbaiki kacamata minus yang menempel di wajahnya.
Neron semakin heran melihat manusia es batu ini. Setelah sekian lama Neron bekerja di keluarga Carlos, ini baru pertama kalinya ia melihat Brandon hidup seperti manusia normal. Neron menggelengkan kepalanya karena heran.
Kamar Neron.
Brandon langsung membuang tubuhnya di atas ranjang Neron. Ia tidur terlentang sambil tersenyum bahagia, melihat langit-langit di kamar Neron.
"Tapi siapa gadis itu? Bahkan aku tidak tahu namanya siapa dan tempat tinggalnya dimana?" Batin Neron sambil berpikir.
"Tok ... Tok ... Tok!!" Brandon mengetuk pintu kamarnya sendiri "Permisi Tuan" Ucap Brandon dari luar.
"Pintunya tidak di kunci, masuklah" Teriak Brandon.
"Tek!!" Suara pintu terbuka, Neron kemudian masuk sambil membawa bad caper untuk Brandon.
"Ini pakailah, saya tidak mau Tuan kedinginan" Neron memberikannya langsung kepada Brandon.
"Terima kasih Neron"
"Sama-sama Tuan! Kalau begitu saya permisi dulu"
"Tunggu"
Langkah kaki Neron seketika terhenti, ia membalikkan badannya "Ya Tuan apakah ada di butuhkan lagi?"
Brandon terdiam, ia menggelengkan kepalanya "Tidak ada, kamu bisa pergi"
"Baiklah Tuan"
Neron Keluar dari kamarnya sendiri, ia tidak mungkin tidur satu ranjang sama Brandon.
"Arghhh ... Sial, jika aku bertanya lagi sama Neron, nanti aku ditertawakan" Gumamnya sambil mengigit jari "Tapi jika aku tidak bertanya aku penasaran, karena aku cuma percaya sama Neron selama ini. Atau sebaiknya aku mencari tahu lewat internet saja tentang orang yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama" Ucap Brandon sama dirinya sendiri.
ia kemudian beranjak dari tempat tidurnya, Brandon duduk di depan komputer yang ada di kamar Neron. Ia mencari tahu tentang semua yang berkaitan dengan cinta.
Padahal waktu sudah sangat malam, seharusnya Brandon istirahat saja. Terkadang orang yang di kenal cerdas dan hampir mendekati kata sempurna bisa bersikap bodoh juga.
Ruang tengah.
Sedangkan Neron tidur sendirian didepan TV yang ada di ruang tengah. Malam ini Neron tidak bisa memejamkan kedua bola matanya, ia masih kepikiran sama Jesika pacar yang sangat ia sayangi.
Neron masih memikirkan kenapa Jesika tega memutuskan dirinya. Padahal dia cukup setia ketika menjalani hubungan. Neron akan mencari tahu tentang penyebab dirinya di putuskan.
Neron tidak sabar menunggu pagi hari, karena ia harus menyelesaikan masalahnya biar jelas. Ternyata laki-laki kalau jatuh cinta, bisa menjadi budak cinta.
Neron terus saja memainkan handphonenya, ia melihat semua foto kebersamaannya dengan Jesika. Semakin Neron meratapi, semakin sakit rasanya. Tidak ingin di putusin. Pokoknya Neron akan minta maaf sama Jesika, dia akan meluangkan waktu luang untuk bisa berkencan sama Jesika meskipun hanya sebentar saja.
Tanpa disadari Neron tertidur dengan lelap sambil melihat foto pacarnya itu. Hebat sekali Jesika, fotonya saja bisa menjadi obat penenang untuk mendapatkan Neron.