Chereads / Legenda Penguasa Takdir Surga / Chapter 16 - Ch. 015 - Wanita Ahli Pedang

Chapter 16 - Ch. 015 - Wanita Ahli Pedang

Pada saat inilah diketahui bahwa wanita itu sebenarnya menggunakan sigil di dahinya dalam mengendalikan pedang, sementara kedua jarinya hanya bertugas untuk mengarahkannya menggunakan energi.

Tampak sigil rohnya bercahaya kehijauan dan pola bentuk dua pedangnya saling silang. Aura hijaunya menunjukkan bahwa dia sebenarnya memiliki elemen angin.

Ini sangat menarik, karena pemilik roh pedang biasanya akan memiliki elemen kegelapan atau cahaya. Namun, wanita itu jelas memiliki elemen angin. Inilah yang membuat wanita itu memiliki keunggulan dalam mengendalikan pedangnya dengan kecepatan yang mengagumkan.

Swoosh!

Wanita muda itu mengarahkan pedangnya ke batang pohon yang sama sebelumnya. Kali ini sedikit menambahkan energi angin ke pedangnya, membuatnya jauh lebih tajam dari sebelumnya.

Bang!

Seketika, batang pohon yang sebelumnya berlubang, langsung terbelah dan tumbang. Wanita itu terus mengendalikan pedangnya yang terbang menembus udara. Membalikkannya dan mengarahkan ke seseorang yang bersembunyi di balik pohon.

Orang yang ditargetkan itu buru-buru muncul ketika dia menyaksikan batang pohon tepat di sampingnya terbelah dua. Dia langsung mengangkat tangan begitu mencapai tanah.

"Tunggu, tunggu! Aku bukan bagian dari mereka. Aku orang asli sini," kata pemuda itu sambil mengungkapkan ekspresi tertekan. Pemuda itu tak lain adalah Xiao Chen.

"Omong kosong! Tidak ada sejarah yang mengatakan bandit mengakui perbuatannya. Jangan coba membohongiku!" bentak wanita muda itu yang sepertinya tidak bisa berkompromi. Dia langsung mengarahkan kembali pedangnya.

Swoosh!

Pedang berlapis energi angin itu melesat dengan kecepatan tinggi dari arah belakang Xiao Chen. Bagaimana pun, Xiao Chen masih baru saja menjadi seorang kultivator Alam Astral dan bahkan dia tidak punya banyak cukup energi untuk digunakan.

Siapapun kultivator Alam Astral dalam posisinya saat ini, orang itu pasti akan langsung terkena serangan tanpa bisa menghindar. Namun, saat Xiao Chen bingung harus mengatakan apa untuk membuat wanita itu membatalkan serangannya, tiba-tiba sigil di tangan kanan Xiao Chen menyala.

Klang!

Tanpa di duga, Xiao Chen benar-benar menangkap pedang itu dengan tangan kosong. Orang harus tahu bahwa pedang itu yang tanpa energi tambahan pun mampu melubangi pohon dan menembus energi penghalang sebelum akhirnya membunuh empat bandit.

Sangat mengejutkan bahwa Xiao Chen mampu menangkap pedang yang sudah terlapisi energi angin. Ketajaman dan kecepatannya jauh lebih tinggi daripada sebelumnya.

"Nona, jangan menyerang orang seenaknya! Aku jujur padamu, aku orang asli sini. Dengar, namaku Xiao Chen dari Klan Xiao Kota Raja," kata Xiao Chen sambil menatap penuh harap.

Padahal, dalam hatinya bergumam, "Sialan. Aku hampir mati dua kali! Wanita ini benar-benar iblis ganas. Untungnya sigil rohku aktif pada saat-saat terakhir."

Sebenarnya Xiao Chen juga tidak menduga sama sekali bahwa sigil rohnya akan aktif. Sebelumnya, sigil roh itu juga aktif sendiri setelah gempa. Namun Xiao Chen tidak bisa mengaktifkannya lagi setelah itu bagaimana pun mencobanya.

Sekarang, itu aktif lagi saat dirinya dalam bahaya. Xiao Chen sebenarnya agak bingung dan heran, tapi situasi saat ini tidak memungkinkannya untuk mencoba memikirkannya.

Dia harus lebih dahulu membuat wanita ini percaya dan melepaskannya sebelum mencoba hal lain. Namun, wanita itu tetap kekeh saat berkata, "Idiot. Apa kau pikir aku orang yang bisa kau bodohi! Hah!"

Whong!

Pedang di tangan Xiao Chen tiba-tiba bergetar saat wanita itu menggerakkan kedua jarinya seperti sebelum-sebelumnya. Xiao Chen yang mencengkeram pedang itu pun juga terkejut. Wanita itu sangat kuat dan juga bukan ahli pedang biasa. Dia menguasai pedang seperti perpanjangan tangannya sendiri.

Xiao Chen berusaha mencengkeram pedang lebih kuat, karena jika itu lepas maka akan sangat berbahaya baginya.

Xiao Chen buru-buru berkata, "Tunggu dulu! Biarkan aku menjelaskannya. Aku ada di sini lebih dulu daripada kau. Aku berniat menyelamatkan gadis itu saat ada kesempatan. Aku bersembunyi untuk mencari momentum yang tepat untuk membawanya pergi saat para bandit itu lengah!"

"Teruslah omong kosong!" bantah wanita muda itu sambil meningkatkan energinya.

Whong!

Akhirnya Xiao Chen tidak bisa menahan pedang itu lagi, tapi dia tidak menyerah untuk membiarkannya lepas begitu saja. Xiao Chen ingin mematahkannya tapi bagaimana pun mencobanya tetap tidak berhasil. Pedang itu terlalu keras dan pasti bukan pedang biasa.

Jadi Xiao Chen berinisiatif melemparkannya menjauh sejauh mungkin agar dirinya punya waktu untuk kabur dari wanita itu.

Swoosh!

Dan benar saja, Xiao Chen mampu melempar pedang itu ke langit, lemparannya tanpa di duga sangat bertenaga. Bahkan pedang itu terlempar sangat jauh hingga hampir tidak bisa dilihat dengan mata biasa.

Saat wanita muda itu membelalak melihat pedangnya terlempar, Xiao Chen tidak membuang waktu. Dengan segenap kekuatan fisiknya, dia melarikan diri kembali ke arah dia datang.

"Brengsek! Wanita itu mengerikan! Lain kali aku bertemu dengannya, aku harus membuat pelajaran yang tepat," gerutu Xiao Chen saat dalam pelariannya. Tampilannya agak aneh karena kakinya terlihat seperti roda yang berputar.

Wanita muda itu tahu rencana Xiao Chen. Dia tidak bermaksud mengejarnya karena prioritasnya adalah membawa gadis muda itu ke tempat yang aman. Wanita itu sebenarnya bisa memanggil pedangnya kembali dengan cepat.

Saat dia melihat bagaimana Xiao Chen berlari dengan mengandalkan kekuatan fisiknya, wanita itu hanya bisa tersenyum jijik dan berkata, "Orang idiot. Untuk apa berlari jika kau bisa menggunakan energimu untuk melompati udara? Apa kau sebegitu takutnya hingga kau menjadi bodoh?"

"Maafkan aku, maafkan aku! Aku membuat kalian terbunuh!" Pada saat ini, dia mendengar suara tangisan gadis muda itu di depan mayat teman-temannya. Dia mengabaikan kepergian Xiao Chen dan bergegas kembali ke gadis muda itu.

"Adik kecil, jangan bersedih. Mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab dan penuh kesetiaan. Menangisi kematian mereka hanya akan merendahkan apa yang mereka pilih. Tenanglah! Aku ada di sini sekarang," kata wanita itu sambil memeluk gadis itu. Dia berusaha menenangkannya dengan cara ini.

Setelah membiarkan gadis muda itu menangis dan menenangkan diri untuk beberapa waktu, barulah dia bertanya, "Adik kecil, dari mana asalmu? Kenapa kau melewati jalur ini? Bukankah seharusnya kalian melewati jalan besar?"

Gadis muda itu telah jauh lebih tenang sekarang meskipun masih merasakan kesedihan yang luar biasa. Dengan nada lemah, dia menjawab, "Aku Yuan Qiaoyu dari Klan Yuan Kota Langit Selatan. Sebenarnya kami dalam perjalanan pulang ke Klan Yuan. Kami sengaja melewati daerah ini karena daerah yang biasanya menjadi jalur utama perjalanan tertutup akibat serangan binatang buas."

"Klan Yuan? Jadi kau berasal Kerajaan Langit Selatan? Astaga, adik kecil, kau terlalu jauh dari rumahmu. Seharusnya kau melewati jalur tengah, bukan jalur barat. Bagaimana bisa para pengawalmu salah dalam mengambil jalan," kata wanita itu tak percaya.

Klan Yuan adalah klan kelas menengah di Pegunungan Selatan. Mereka menikmati status sebagai bangsawan di sana. Karena Klan Yuan juga merupakan klan kerajaan. Mereka dikenal sebagai Kerajaan Langit Selatan. Kota Langit Selatan sendiri adalah ibukota kerajaan yang membawahi belasan provinsi dan puluhan kota.

Sangat mencengangkan baginya untuk bisa menemukan seorang putri kerajaan bisa ada di sini. Kerajaan Langit Selatan memang berada di wilayah Pegunungan Selatan, tetapi tempat persisnya adalah bagian timur Pegunungan Selatan.

Dengan melewati Kota Raja yang terletak di bagian selatan Pegunungan Barat, seharusnya itu tidak masalah karena bisa menjadi jalur lurus. Namun masalahnya, wilayah barat dan selatan dipisahkan oleh barisan pegunungan dan juga gurun. Akan sangat sulit melalui jalan itu untuk mencapai wilayah paling barat Pegunungan Selatan.

Seharusnya, normalnya seseorang akan melewati Wilayah Tengah yang memiliki jalur utama perdagangan antar wilayah. Dan juga medan yang dilalui jauh lebih aman. Untuk itulah wanita itu tercengang dengan pengakuan gadis muda itu.

"Baiklah. Untuk sementara, kau bisa bersamaku. Aku akan mengantarmu setelah urusanku selesai. Bagaimana menurutmu?" tanya wanita itu dengan senyum ramah.

Mata Yuan Qiaoyu berkaca-kaca saat mendengar hal itu. Entah karena dia masih polos atau apa, dia merasa tidak menyangka masih ada orang yang sangat baik terhadapnya. Oleh karena itu, dia mengangguk dengan penuh kegembiraan.

"Oke. Namaku Qin Yining, panggil saja aku Yining. Ayo, kita harus pergi ke Kota Raja, tidak aman untuk terus berada di sini," kata wanita itu sambil memperkenalkan diri.

Pada saat ini, seorang pria yang mengenakan pakaian linen biru dengan santainya muncul dari balik pepohonan bersama tunggangan Ayam Jago-nya. Dia tidak setua penampilannya, wajahnya memiliki ekspresi malas dan tampak berusia 22 tahun.

"Yining, apa kau sudah selesai bermain? Kita harus ke Kota Raja. Jangan terus berlarian seperti ini," keluh pria itu dengan malas.

Wanita bernama Qin Yining itu tampaknya sangat mengenali pria itu, karena dia langsung memasang wajah datar ketika pria itu muncul.

Dengan nada kesal, dia berkata, "Kakak Feng, berhentilah omong kosong. Bukankah kau sendiri yang sejak awal tidak setuju dalam perjalanan ini, kan? Apa kau pikir aku tidak akan berani melaporkan tindakanmu yang mencoba kabur pada Paman Lin Ji, hah!"

"Eh?" Pria itu langsung bersikap ramah ketika mendengar pernyataan Yining, dia tersenyum sambil merayu, "Yining, aku akan mentraktirmu kue kacang setelah mencapai kota. Ayo, ayo kita segera pergi. Aku sudah tidak sabar menceritakan betapa menariknya perjalanan ini pada ayahku."