Chereads / Legenda Penguasa Takdir Surga / Chapter 22 - Ch. 021 - Teman Kecil

Chapter 22 - Ch. 021 - Teman Kecil

Di dalam ruang spiritual Xiao Chen, Ziyan ada dalam wujud roh transparan. Dia melayang ke mana-mana saat mengitari sembilan bintang energi berbeda warna. Salah satunya memiliki ukuran yang sedikit lebih besar dari yang lain, itu adalah bintang merah berelemen api.

"Sebenarnya, kau telah berhasil membangkitkan sembilan bintang energi dan bahkan salah satunya memiliki sedikit elemen api? Ini sulit dipercaya, karena seharusnya mutiara saja tidak cukup. Butuh beberapa item tingkat tinggi lain untuk bisa menggunakannya," kata Ziyan.

Xiao Chen bisa mendengarnya karena suara Ziyan mirip seperti suara pikirannya yang bergema di dalam kepalanya.

"Jadi, apa yang kau tahu?" tanya Xiao Chen.

"Di masa lalu, sembilan bintang energi ini disebut sebagai Fisik Ilahi Sembilan Elemen. Namun, perubahan era dan waktu membuat jenis fisik seperti ini tidak lagi sama. Sekarang, ini lebih dikenal sebagai Bintang Perubahan Abadi," terang Ziyan.

Bintang Perubahan Abadi mengacu pada pertumbuhan energinya yang tidak ada habisnya dan sifatnya yang permanen. Dengan terus-menerus menyerap energi, itu bisa berkembang menjadi sesuatu yang luar biasa. Tidak lagi berproses sama seperti bintang energi yang dimiliki para kultivator era sebelumnya.

Energi alam mungkin sedikit tidak cocok karena kemurniannya yang rendah, tapi tidak dengan energi spiritual, bahkan bintang itu juga bisa menarik energi dari bintang-bintang di langit, bahkan matahari dan bulan, planet-planet dan mungkin semesta, tergantung jalan yang diambil seseorang yang memilikinya.

Ziyan sendiri tampak sangat gembira melihat sembilan bintang energi yang berotasi di sekelilingnya, seolah-olah dia telah berada di lingkaran semesta berbintang. Meskipun bintang itu masih sangat kecil, tapi bentuk roh Ziyan jauh lebih kecil jika dibandingkan karena menyesuaikan luas ruang spiritual Xiao Chen yang masih sempit.

Dalam kegembiraannya, Ziyan berbicara pada dirinya sendiri. "Benar kata kakak, Mutiara Iblis Shura bisa membangkitkan sembilan bintang energi. mereka bersama-sama dapat membentuk siklus energi tanpa akhir yang pada akhirnya akan dikenal sebagai Energi Awal Asal. Biarpun ini masih bintang kosong, tapi ini adalah cangkang yang hanya perlu diisi dan diperluas. Selama itu berhasil, memungkinkan Energi Awal Asal akan bangkit, dan aku akan bisa menggunakan energinya untuk kemajuanku. Ini benar-benar luar biasa!"

Xiao Chen tidak dapat mendengar pernyataan Ziyan ini, karena Ziyan hanya mengatakan pada dirinya sendiri sembari bersenandung gembira mengitari bintang energi itu satu per satu.

Setelah beberapa waktu, Ziyan akhirnya memutuskan untuk keluar. Sebenarnya dia enggan keluar, tapi karena saat ini bukan waktu yang tepat untuk tetap tinggal, dia memutuskan untuk keluar dan bermaksud mencoba beberapa penawaran.

Setelah keluar, Ziyan mulai menjelaskan kepada Xiao Chen bahwa Xiao Chen membutuhkan energi yang lebih murni dari energi alam. Energi alam sendiri sebenarnya adalah energi campuran dari banyak jenis energi liar tidak murni. Menyerapnya akan memakan waktu yang tak terhitung jumlahnya hanya untuk mendapatkan satu untaian energi yang lebih murni.

Xiao Chen membutuhkan energi yang lebih murni untuk mengisinya, dan energi itu disebut Energi Spiritual, energi yang mengandung elemen tertentu. Dikatakan bahwa mendapatkan energi ini adalah sesuatu yang sulit dan hampir mustahil karena energi ini perlahan-lahan diserap oleh dunia itu sendiri untuk memelihara kehidupan.

Namun, ada beberapa metode yang bisa dilakukan jika ingin mendapatkannya tanpa mengganggu energi dunia. Dan salah satu metode ini sering dilakukan oleh para ahli masa lalu.

"Kau bisa mendapatkan Energi Spiritual dari binatang buas. Jangan salah, binatang buas bukan hanya memiliki kristal roh yang bisa digunakan untuk menambah energi seseorang. Juga bukan hanya memiliki roh buas yang biasanya digunakan untuk menjadi roh buas seorang kultivator. Faktanya, binatang buas memiliki satu hal lagi yang menarik, yakni tubuh mereka menyimpan jenis elemen yang mereka kuasai," terang Ziyan mengakhiri penjelasannya.

Xiao Chen yang mendengarkan dengan tenang hanya bisa mengangguk. Dia kemudian berkata, "Jadi artinya, bintang buas sama seperti harta berharga? Kristal roh, roh buas dan juga tubuh berdaging mereka, semuanya sangat berguna bagi manusia? Tidakkah itu sebenarnya terlalu mudah bagi manusia karena mereka bisa mendapatkan binatang buas sesuai keinginan mereka?"

Ziyan menggeleng, "Kau salah. Mungkin manusia bisa menggunakan kristal roh atau roh buas mereka, tapi manusia tidak bisa menggunakan daging mereka sesuka hati. Dengan kata lain, kultivator manusia hanya bisa menggunakan elemen yang dimiliki oleh roh bawaan mereka yang terkomparasi dengan roh buas yang mereka serap. Selain itu, mereka tidak punya cara menyerap tubuh binatang sesuka hati seperti menyerap energi di kristal roh!"

"Sementara kau, ruang spiritualmu bisa menggunakan mereka semua tanpa takut mengalami penyimpangan energi karena sembilan bintang energimu sama baiknya seperti makhluk buas yang selalu lapar. Berbeda dari ruang spiritual manusia lain yang memiliki jumlah maksimum penyimpanan. Hanya saja, kau perlu memikirkan cara bagaimana menyerap tubuh binatang itu untuk memanen jenis elemen yang terdapat dalam dagingnya," lanjut Ziyan.

"Oh, jadi artinya, aku bisa menyerap semuanya? Itu terdengar mudah," kata Xiao Chen gembira.

"Mudah?" Ziyan memutar matanya, kemudian berkata, "Kau akan tahu setelah mencobanya."

"Baik. Berhenti membicarakan ini, aku memiliki penawaran untukmu," kata Ziyan, kali ini memasang ekspresi serius. Tapi, bagaimana pun melihatnya, wajahnya yang menggemaskan sama sekali tidak terlihat serius, justru semakin tampak menggemaskan.

"Tawaran apa? Apa kau ingin aku menyerapmu? Jika itu masalahnya, aku tidak akan akan menolaknya," kata Xiao Chen tanpa ragu.

Ziyan akan memukulnya lagi, tapi Xiao Chen sudah belajar dari kecerobohannya, jadi dia menghindar dengan sigap. Membuat Ziyan hanya mendengus kesal.

"Aku mau kau membawaku bersamamu. Aku akan menunjukkan padamu hal-hal yang berkaitan dengan energi spiritual dan kebutuhan tentang kultivasimu. Sebagai gantinya, kau harus membantuku mencari beberapa sumber energi yang kubutuhkan, bagaimana?" kata Ziyan langsung ke intinya.

Xiao Chen merenung sejenak. "Tawarannya agak masuk akal dan sama-sama menguntungkan. Lagipula, aku juga membutuhkan seorang pembantu. Kurasa, ini pantas dicoba."

"Baik. Aku setuju," kata Xiao Chen setelah beberapa pemikiran.

"Bagus. Sebelum kita pergi, aku perlu memanggil Paman Dao Ming dan menjelaskan padanya. Dia sudah seperti keluargaku sendiri yang selama ini menjagaku," kata Ziyan, sebelum kemudian berteriak, "Paman Ming!"

Whong! Whong! Whong!

Tiba-tiba seluruh gua bergetar hebat ketika teriakan Ziyan baru saja bergema, tak berselang sesosok yang sangat besar muncul dari lorong gua, sosok itu sangat besar hingga hanya kepalanya saja yang bisa terlihat.

Sosok kepala itu mirip kadal tapi memiliki sisik mirip ular. Karena tubuhnya tidak terlihat sama sekali, sulit menentukan sosok seperti apa kepala kadal itu.

"Yanyan, ada apa memanggilku? Aku sedang sibuk berurusan dengan para manusia idiot di atas sana. Katakan dengan ringkas," kata sosok kepala kadal itu.

Namun, sebelum Ziyan bisa membuka mulutnya, pandangan mata kadal itu beralih ke Xiao Chen dan mengaum, "Manusia terkutuk! Untuk apa kau ada di sini? Bagus. Aku akan mencabik-cabikmu sekarang!"

Rooaar!

Sosok kadal yang dipanggil Dao Ming itu mengaum dengan amarah yang memuncak. Dia menggeliat liar, mencoba membuka celah bagi tubuhnya untuk bisa menerobos masuk.

Baru saat inilah Xiao Chen bisa melihat wujud Dao Ming ini dengan jelas. Xiao Chen merasakan keringat dingin mengalir di punggungnya dengan gemetar.

Dalam hati pikirnya, "Jadi, makhluk ini yang menyebabkan gempa? Akhirnya aku melihatnya dengan mata kepala sendiri sekarang, dan sialnya, aku melihat sebelum aku di makan hidup-hidup. Oh betapa beruntungnya nasibku!"

Pada saat Xiao Chen hendak di telan utuh, Ziyan maju ke depan dan membentak, "Paman Ming, hentikan! Dia adalah temanku."