Chereads / Legenda Penguasa Takdir Surga / Chapter 18 - Ch. 017 - Kekuatan Ahli Pelindung

Chapter 18 - Ch. 017 - Kekuatan Ahli Pelindung

Sejumlah energi meledak dari berbagai arah, menuju ke para ahli yang berdiri pada posisi masing-masing. Kekuatan gabungan mereka berlima sangat kuat, bahkan formasi mereka bisa menetralkan aura ganas yang terpancar keluar dari dalam lubang.

Secara perlahan, namun juga dalam kecepatan yang konstan, seluruh energi berkumpul menjadi simbol formasi yang terbentuk di atas lubang. Formasi itu memiliki banyak tanda roh, membuatnya tampak sangat kokoh. Formasi itu kemudian mulai turun saat para ahli mengendalikannya bersama-sama.

Mereka cukup kesulitan menjaga kestabilan energi karena masih harus menahan tekanan aura yang dilepaskan makhluk di dasar lubang. Itu membuat waktu mereka jauh lebih sulit dan membutuhkan banyak usaha untuk menguatkan segel yang telah ada.

Belum lagi mereka masih harus membuat formasi penguncian baru untuk memperkuat lapisan segel, ini adalah pekerjaan yang sulit, apalagi hanya mengandalkan mereka berlima. Untungnya, tidak ada serangan dari binatang buas itu atau segalanya akan menjadi lebih mustahil.

Kekuatan kelima ahli Alam Transformasi yang bekerja sama ini bahkan membuat sebuah fenomena, awan gelap dengan percikan petir terbentuk di atas area mereka yang bisa disaksikan dari jauh.

Salah satu yang menyaksikannya adalah seorang ahli berpakaian serba hitam yang berdiri di luar kediaman pribadinya. Orang ini sebenarnya berada di kediaman terpenting Klan Xiao.

Dia mengamati apa yang terjadi dengan mata tajamnya. Wajahnya tidak terlihat jelas karena dia mengenakan topeng setengah wajah yang menutupi wajah bagian kiri.

Pada saat ini, seorang bertudung datang menghadap dan berlutut dengan satu lutut. Dia berkata, "Ketua Klan, telah dikonfirmasi bahwa ada Kadal Naga berusia setidaknya 500 tahun yang telah berada di puncak Demon Emperor. Para ahli kota termasuk Tetua Xiao Tiandi sedang bergerak untuk menyalakan formasi penguncian. Tidakkah ayah muncul dan membantu?"

Sosok ini terlihat agak misterius dan penampilannya sangat tidak menjanjikan, caranya berpakaian terlihat seperti bandit liar. Padahal, sebenarnya dia adalah jenius nomor satu Klan Xiao, Xiao Langtian. Dan tentu saja, orang di hadapannya ini tidak lain adalah ayahnya, anak kedua Xiao Tiandi.

Namanya adalah Xiao Haodian yang berarti seseorang yang haus kekuasaan. Dia sebenarnya adalah kultivator yang cukup kuat, bahkan kekuatannya setara para tetua pelindung atau mungkin lebih tinggi.

Faktanya, Xiao Haodian telah lama mencapai Alam Transformasi bintang 9 puncak, selangkah lagi dari Alam Raja. Selama ini dia sengaja menyembunyikan kekuatannya dan bahkan tidak pernah keluar dari pengasingan. Membuat orang-orang percaya bahwa Xiao Haodian telah mandek dalam kultivasinya dan menghabiskan waktu untuk memecahkan kebuntuannya.

Xiao Haodian tampak tidak peduli dengan laporan putranya. Masih menatap langit yang sama, dia berkata, "Biarkan orang-orang tua bodoh itu melakukannya. Ini tidak ada hubungannya denganku. Lagipula, setelah aku selesai menerobos ke Alam Raja, aku juga akan menghancurkan segelnya dan membunuh Kadal Naga itu untuk meningkatkan roh buasku."

"Dengan kata lain, mereka hanya membantuku menunda waktu. Ha ha ha!" lanjutnya seraya tertawa, sebelum kemudian menoleh ke samping. "Langtian, kompetisi yang akan datang, tidak masalah jika akademi rendahan itu merekrutmu atau tidak. Aku sudah dihubungi oleh perwakilan sekte, mereka tertarik merekrutmu. Dengan kau bergabung, kita akan bisa menguasai seluruh Kota Raja untuk diri kita sendiri. Apa kau mengerti?"

"Ya, Ayah!" jawab Xiao Langtian.

"Pergilah temui gurumu. Kau harus tumbuh lebih kuat agar sekte memandangmu dengan lebih baik," kata Xiao Haodian melambaikan tangan. Namun tiba-tiba menambahkan, "Soal anak Fenghao itu, bunuh dia selagi ada kesempatan untuk menghindari masalah di masa depan. Anjing peliharaan terkadang akan berbalik menggigit majikannya jika dibiarkan bebas berkeliaran terlalu lama."

"Ya, Ayah. Aku mengerti," kata Xiao Langtian mengangguk kemudian bangkit dan berbalik pergi.

"Fenghao, jika saja dulu kau menyerahkan benda itu. Kau mungkin sekarang masih bisa bersama istri dan anakmu. Sayang sekali kau malah memilih menghancurkannya bersama tubuhmu," desah Xiao Haodian.

Namun tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak, "Ha ha ha, sayangnya kau salah menilaiku. Benda itu mungkin berisi sisa warisan roh kuno langka yang aku inginkan, tapi aku berhasil mendapatkan yang jauh lebih cocok untukku dari sekte. Kematianmu hanyalah sia-sia belaka!"

Jauh di dalam hutan, tiga sosok yang sedang beristirahat di bawah pohon juga melihatnya. Mereka tidak lain adalah Qin Yining, Lin Feng dan juga Putri Yuan Qiaoyu.

Mereka berdua sebenarnya bisa dengan mudah mencapai Kota Raja dengan kemampuan terbang mereka. Namun karena Yuan Qiaoyu terluka, mereka memutuskan untuk membantu menyembuhkannya lebih dulu sebelum melanjutkan perjalanan.

"Apalagi sekarang?" tanya Lin Feng dengan nada malas. Sepertinya orang ini tidak memiliki gairah sama sekali. Wajahnya selalu dalam keadaan tanpa keinginan dalam segala situasi, kecuali saat dia menyinggung perasaan wanita yang bersamanya itu.

Qin Yining yang sedang membantu Yuan Qiaoyu memulihkan diri, berhenti mengalirkan energi penyembuhannya untuk menoleh ke arah langit yang sama.

Dia mengernyitkan dahi, "Apa yang terjadi? Sepertinya itu adalah formasi segel. Apakah kota dalam masalah?"

"Bisa jadi, aku mendengar bahwa Kota Raja selalu menderita serangan dari hewan-hewan buas dalam beberapa tahun terakhir. Mungkin sekarang mereka sedang berhadapan dengan raja hewan buas yang menyerang kota," kata Lin Feng sambil memainkan ranting di tangannya.

"Karena Qiaoyu sudah lebih baik, ayo pergi!" kata Qin Yining.

"Tidak perlu terburu-buru. Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Kita ke sini untuk mencari seseorang dari kompetisi junior, bukan untuk membantu masalah mereka. Apa kau lupa perintah bibi Qin Yue?" kata Lin Feng.

"Siapa yang ingin membantu? Aku hanya bilang kita pergi sekarang. Lagipula, kita masih harus mencari penginapan dan beberapa makanan untuk Qiaoyu," sahut Qin Yining kesal.

"Oke, oke. Terserah kau saja, aku hanya mengingatkan apa tujuan kita datang jauh-jauh ke tempat terpencil ini," kata Lin Feng agak enggan untuk bangkit.

Dia kemudian meminta ayamnya untuk membawa Yuan Qiaoyu. Pada saat ini, Yuan Qiaoyu berkata, "Kakak, aku tahu penginapan yang bagus di Kota Rusa Putih. Aku pernah mengunjunginya sekali beberapa bulan yang lalu. Kita bisa pergi ke sana lebih dulu."

"Benarkah? Bagus kalau begitu, kita tidak perlu repot-repot untuk mencarinya, ayo!" kata Qin Yining bersemangat.

Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan mereka dengan Qin Yining yang memimpin ke Kota Rusa Putih, sementara Lin Feng bertugas seperti seorang kusir yang berjalan kaki di sebelah tunggangannya.

Di tempat lain, beberapa orang terlihat melayang di udara di atas hutan pegunungan antara Kota Raja dan Kota Rusa Putih. Dilihat dari kemampuan mereka yang bisa melayang, bisa dipastikan bahwa mereka adalah kultivator yang sangat kuat.

Mereka mungkin adalah perwakilan dari Akademi Bintang Surga. Itu terkonfirmasi dari jubah yang mereka kenakan. Total ada tiga orang di antara mereka. Dengan salah satunya masih terlihat cukup muda, mungkin berusia 30 tahun.

"Apakah Kota Raja kembali di serang oleh hewan buas yang kuat?" tanya salah satu dari mereka, seorang pria tua yang kurang lebih berusia 50 tahun.

"Mungkin saja. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan kita. Kita akan ke sana setelah semua itu diselesaikan," kata pria paruh baya dengan tatapan jijik.

"Kedua senior, mengapa kita tidak ke sana dan memastikannya? Bukankah kita bisa membantu krisis mereka?" tanya pria muda dengan rasa antusias.

"Biarkan walikota menyelesaikan masalahnya sendiri. Lagipula, Gubernur Provinsi Gunung Baja tidak melakukan apa-apa untuk membantu mereka. Kota Raja ini hanyalah kota kecil yang terpencil. Kota ini memang sengaja di dirikan di sini sebagai gerbang pertama pengendalian hewan buas. Kita bukan bagian dari mereka, kita di sini untuk proses rekrutmen, tidak lebih," kata pria paruh baya yang berusia kurang lebih 40 tahun itu.

"Kita akan bergerak setelah semuanya beres. Lagipula, masih ada beberapa waktu sebelum kompetisi resmi dibuka. Kita hanya akan menunggunya di sini," kata pria tua itu.

Mereka akhirnya kembali turun dan memasuki pegunungan tertentu. Sebenarnya, mereka telah ada di sana sejak beberapa hari yang lalu, namun mereka masih tidak mau pergi ke kota karena berbagai alasan. Jadi mereka memutuskan untuk tinggal di salah satu gunung untuk sementara.